SuaraJogja.id - Ratusan massa yang tergabung dari Aliansi Solidaritas Untuk Wadas menggelar aksi di bundaran Tugu Jogja, Selasa (22/3/2022) sore. Sambil menyebar sejumlah hasil bumi di sekitar Tugu Jogja, massa menuntut agar Izin Penetapan Lokasi (IPL) untuk penambangan batu andesit di Desa Wadas, Purworejo, dicabut.
Aksi massa yang terdiri dari sejumlah kelompok dan organisasi peduli Desa Wadas ini memenuhi bundaran Tugu Jogja sekitar pukul 14.45 WIB. Sejumlah spanduk dan poster dibentangkan sebagai aspirasi agar tuntutan warga Wadas segera dikabulkan.
Beberapa hasil bumi, seperti singkong, pisang, kentang, sawi, kangkung dan bahan sayur lain disebar sebagai simbol bahwa tanah subur di Wadas masih bisa menghasilkan dan bermanfaat untuk warganya.
Beberapa spanduk tertulis "Wadas Menggugat, Tanah Adalah Nyawa", " Stop Kekerasan terhadap Wadon Wadas". Adapun poster yang meminta penolakan Wadas sebagai lokasi penambangan batu andesit.
Baca Juga: Demi Ngonten, Cewek Hampir Tertabrak Gegara Nekat Foto di Tengah Jalan Kawasan Tugu Jogja
Humas Aliansi Solidaritas Untuk Warga Wadas, Rian Sentula mengatakan ada 3 tuntutan yang dilayangkan kepada para pejabat yang terlibat dalam penambangan di Wadas.
"Pertama kita segera meminta agar Gubernur Jawa Tengah segera mencabut IPL dari Desa Wadas. Kedua, kita meminta BBWS-SO agar mencari alternatif lain untuk batu andesit. Tidak harus di Wadas," kata Rian di tengah aksi di Tugu Jogja, Selasa.
Tuntutan ketiga, kata Rian pihaknya meminta kepada Kapolda Jawa Tengah, untuk mengusut tuntas pengepungan warga oleh aparat pada 8 Februari 2022 lalu.
Aliansi Solidaritas untuk Wadas menyayangkan penambangan serta pembangunan Bendungan Bener, Purworejo yang disebut sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN). Sebab pemerintah tak memperhatikan dampak yang dirasakan warga.
"Seolah-olah negara dengan dalih PSN secara tidak langsung melegitimasi perampasan tanah milik rakyat yang seharusnya bisa dimanfaatkan untuk banyak orang," kata dia.
Ia menyayangkan dengan PSN yang sebelumnya terjadi di Kulonprogo (Bandara YIA). Dimana pemerntah yang menyebut bandara sebagai PSN mengambil hak-hak milik warga.
"Bukti nyata ada di Kulonprogo. Artinya di Wadas saat ini terancam akan menjadi seperti itu. Sehingga tuntutan kami adalah tolak penambangan dan segera cabut IPL," kata dia.
Berita Terkait
-
Sambut Long Weekend, TGIF Bagi-bagi Takjil Gratis di Sepanjang Tugu Jogja hingga Malioboro
-
Jokowi Dilaporkan ke PBB, Dugaan Pelanggaran HAM Atas Dalih Pembangunan
-
Permasalahan di Wadas Kembali Disinggung Peserta Aksi Gejayan Memanggil
-
Anies Kayuh Becak ke Malioboro Usai Jalan Kaki untuk Sowan Sri Sultan HB X
-
Tidak Takut! Ganjar Pranowo Sebut Jokowi, Dalam Proyek Pembangunan Bendungan yang Bikin Konflik Wadas
Tag
Terpopuler
- Pernampakan Mobil Mewah Milik Ahmad Luthfi yang Dikendarai Vanessa Nabila, Pajaknya Tak Dibayar?
- Jabatan Prestisius Rolly Ade Charles, Diduga Ikut Ivan Sugianto Paksa Anak SMA Menggonggong
- Pengalaman Mengejutkan Suporter Jepang Awayday ke SUGBK: Indonesia Negara yang...
- Ditemui Ahmad Sahroni, Begini Penampakan Lesu Ivan Sugianto di Polrestabes Surabaya
- Pesan Terakhir Nurina Mulkiwati Istri Ahmad Luthfi, Kini Suami Diisukan Punya Simpanan Selebgram
Pilihan
-
5 HP Redmi Sejutaan dengan Baterai Lega dan HyperOS, Murah Tapi Kencang!
-
Hak Masyarakat Adat di Ujung Tanduk, Koalisi Sipil Kaltim Mengecam Kekerasan di Paser
-
Waspada, Kebiasaan Matikan Lampu Motor di Siang Hari Bisa Berujung Bui
-
Kenaikan PPN 12% Jadi Nestapa Kelas Menengah, Orang Kaya Sulit Dipajaki?
-
Pusing Dah! Isu Dipecat, Shin Tae-yong Dibebankan Menang Lawan Arab Saudi di Tengah Rekor Buruk Timnas Indonesia
Terkini
-
TPST Piyungan Overload, Menteri LHK Desak DIY Olah Sampah Sisa Makanan Jadi Cuan
-
Waspada Penjual Minyak Goreng Keliling, Pedagang di Bantul Rugi Jutaan Rupiah
-
Ternyata Ini Alasan Kenapa Ketika Hujan Tiba Muncul Perasaan Sedih hingga Galau
-
DLH: Selain Atasi Sampah, Keberadaan TPST di Bantul Mampu Serap Tenaga Kerja hingga Ratusan Orang
-
Kecewa Masih Lihat Tumpukan Sampah di Depo Mandala Krida, Menteri Lingkungan Hidup Bakal Panggil Pemkot Jogja