Scroll untuk membaca artikel
Eleonora PEW | Rahmat jiwandono
Rabu, 23 Maret 2022 | 16:25 WIB
Ilustrasi celurit, senjata tradisional masyarakat Madura (Shutterstock).

SuaraJogja.id - Peristiwa kejahatan jalanan menimpa seorang laki-laki yang belum diketahui identitasnya. Saat itu, pada 22 Maret 2022 sekitar pukul 03.00 WIB, tepatnya di Jalan Wates KM 3, Kalurahan Ngestiharjo, Kapanewon Kasihan, Kabupaten Bantul korban hendak pulang dari Malioboro.

Sesampainya di lokasi kejadian, tiba-tiba dia dipepet tiga sepeda motor yang tak dikenal. Sepeda motor yang berada di depan diduga membawa celurit.

Sementara, dua motor di belakangnya diduga melempar botol minuman keras jenis anggur merah ke arah korban. Korban mengalami luka di bagian punggung agak bawah akibat terkena sabetan celurit.

Selanjutnya ketiga pengendara motor itu pun kemudian langsung kabur meninggalkan korban ke arah barat.

Baca Juga: Geng Motor yang Acungkan Celurit di Parungkuda Diciduk Polisi, Warga Sukabumi Bahagia

Dikonfirmasi SuaraJogja.id, Kapolsek Kasihan Kompol Anton Nugroho Wibowo membenarkan kejadian tersebut. Namun, korban baru melaporkan peristiwa kekerasan jalan yang menimpanya itu pada hari ini.

"Yang bersangkutan (korban kekerasan jalanan) baru melapor ke kami hari ini," ujarnya, Rabu (23/3/2022).

Ia menyebutkan bahwa korban adalah seorang mahasiswa berasal dari luar DIY. Meski begitu, dia tidak menyebutkan nama ataupun umurnya.

"Dia mahasiswa yang kuliah di Jogja," katanya.

Menurutnya, setelah mengalami kejahatan jalanan, kekinian kondisi korban dalam keadaan sehat. Bahkan dia sudah beraktivitas seperti biasa.

Baca Juga: Geng Motor kembali Tebar Teror, DPRD Kabupaten Sukabumi Minta Polisi Berantas Kelompok Meresahkan

"Orangnya malah sudah bisa futsal setelah kejadian kemarin," terangnya.

Sampai saat ini jajarannya tengah melakukan penyelidikan atas kasus kejahatan jalanan yang terjadi di Jalan Wates KM 3, Ngestiharjo, Kasihan, Bantul.

"Kami sedang bekerja melakukan investigasi. Nanti akan disampaikan perkembangannya seperti apa," ujarnya.

Load More