Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo | Rahmat jiwandono
Kamis, 24 Maret 2022 | 18:32 WIB
Bupati Bantul Abdul Halim Muslih ditemui wartawan di Komplek Kantor Pemkab Bantul, Rabu (16/6/2021). - (SuaraJogja.id/Muhammad Ilham Baktora)

SuaraJogja.id - Kabupaten Bantul masuk ke 16 besar kabupaten se-Indonesia dalam hal perencanaan pembangunan

Bupati Bantul Abdul Halim Muslih mengatakan, sebanyak 16 kabupaten yang masuk ke dalam perencanaan pembangunan tersebut kemudian akan diseleksi kembali. Nanti akan diambil 10 kabupaten yang masuk babak 10 besar. 

"Setelah itu nanti akan diambil tiga kabupaten besar untuk menjadi juara 1-3," ujar Halim, Kamis (24/3/2022).  

Adapun program inovasi andalan inovasi adalah Sehat Ekonomi Karo Jamu atau disingkat Seroja. Program ini tentang penanggulangan kemiskinan dan pengembangan sentra jamu di Bumi Projotamansari. 

Baca Juga: Soroti Anak Durhaka di Bantul yang Mencuri Perabot Rumah Orangtuanya, Abdul Halim Muslih: Saya Kaget, Kok Berulah Lagi

"Jadi melalui program Seroja kami berusaha memulihkan kesehatan ekonomi serta pengembangan sentra jamu. Di mana memang terjadi peningkatan produksi jamu serta pendapatan masyarakat," terangnya. 

Ia menyebut salah satu produsen jamu yakni di Padukuhan Kiringan, Kalurahan Canden, Kapanewon Jetis. Ada daerah lain di Bantul yang juga memproduksi jamu. 

"Kiringan bukan satu-satunya produsen jamu namun terdapat beberapa desa yang juga didorong untuk produksi jamu," katanta. 

Ke depannya di daerah Dlingo dan Imogiri, sambungnya, akan dijadikan supplier bahan baku jamu. Di sana akan memiliki pertanian bernama biofarmaka. 

"Namanya pertanian biofarmaka untuk menyuplai sentra-sentra pengolahan jamu yang ada di Bantul," ujarnya.  

Baca Juga: Abdul Halim Muslih Janji Apabila PPKM di Bantul Turun ke Level 2, Pelaku Seni Boleh Pentas

Menurutnya, program Seroja itu sudah diteliti sejauh mana keterkaitan perencanaan dengan persoalan yang dihadapi masyarakat. Jika dianggap tidak sesuai maka Pemkab Bantul tidak akan masuk 16 besar. 

"Kalau memang tidak relevan dengan persoalan di masyarakat maka program Seroja kami tidak bisa masuk 16 besar," tambahnya. 

Kekinian program Seroja sedang dinilai baik argumentasi maupun praktiknya di lapangan. Nanti tim penilai akan berkunjung ke sini untuk klarifikasi secara lapangan. 

"Kami berharap dengan upaya memperbaiki perencanaan dari segala aspek akan jadi yang terbaik. Tetapi juga harus punya dampak yang positif bagi masyarakat," ujarnya. 

Load More