SuaraJogja.id - Seorang mantan satpam yang sempat bertugas di Institut Pertanian Bogor (IPB), Hudi Santoso, telah melalui berbagai lika-liku dalam dunia pendidikan hingga kini pun berhasil meraih gelar doktor dari kampus yang dulunya menjadi tempat ia menjalankan kewajiban sekuriti itu.
Hudi Santoso telah menyelesaikan disertasi berjudul "Model Komunikasi Digital Desa Wisata dalam Pengembangan Kapasitas Pelaku Wisata di Kabupaten Bogor".
"Saya jadi satpam sekitar empat tahun di IPB. Persisnya ketika pembangunan gedung Fakultas Kedokteran Hewan," ujar Hudi dalam keterangannya, Selasa.
Dia tak pernah menyangka bisa menempuh studi hingga program doktoral di kampus bergengsi seperti IPB. Hudi menorehkan prestasi membanggakan usai menjalani Sidang Terbuka Promosi Doktor di IPB University, Bogor, Jawa Barat, Senin (28/3).
"Sempat ngojek juga di kampus (IPB). Dari situ saya berpikir kalau begini terus, hidup saya stagnan, gak ada perubahan. Alhamdulillah, diberi kemudahan. Masuk diploma, lanjut S1 di UNS Solo, kemudian lanjut lagi magister hingga doktor di IPB," kata Hudi.
Terkait disertasi, Hudi mengatakan bahwa Kabupaten Bogor memiliki potensi desa wisata yang sangat besar. Dengan 42 desa yang berpotensi menjadi desa wisata dan 25 diantaranya sudah aktif sebagai desa wisata.
Hanya saja, kata Hudi, pengelolaan desa wisata ini dirasa belum optimal terutama jika melihat potensi yang dimiliki.
Dia menjelaskan bahwa pengelola desa wisata seharusnya memiliki kemampuan dalam mengakses, mengelola, memanfaatkan berbagai platform apps media untuk menyampaikan informasi, promosi, dan membangun reputasi desa wisata yang dikelola.
"Para pengelola desa wisata belum mampu melaksanakan praktik komunikasi pemasaran. Padahal ini merupakan unsur penting untuk pengembangan dan keberlanjutan desa wisata yang mampu menghadirkan banyaknya kunjungan wisatawan sehingga keuntungan dapat diperoleh secara optimal," lanjut dia.
Baca Juga: Aksi Satpam di Medan Kejar Pencuri Motor hingga Pelaku Jatuh Luka-luka
Hudi menjelaskan, komunikasi pemasaran lewat media sosial sangatlah penting dalam mengembangkan desa wisata. Karena semakin tinggi pemanfaatan media sosial seperti Facebook, instagram dan Youtube maka komunikasi pemasaraan semakin meningkat popularitasnya.
Penelitian yang dilakukan Hudi menggunakan metode penelitian survei terhadap 166 responden yang didapat dari 3.320 orang populasi pelaku desa wisata di Kabupaten Bogor.
Penelitian dilaksanakan sejak Maret sampai Juni 2020 di empat kecamatan: yaitu Pamijahan, Leuwiliang, Babakan Madang, dan Tenjolaya.
Adapun tim pembimbing disertasinya terdiri dari Amiruddin Saleh, Prof H Musa Hubeis, dan Wahyu Budi Priatna. Sedangkan tim pengujinya adalah Prof Pudji Muljono dan Prof Widodo Muktiyo.
Hudi, yang kini menjadi dosen tetap Sekolah Vokasi IPB itu, memaparkan bahwa untuk pengembangan desa wisata di Kabupaten Bogor, dibutuhkan dukungan dari semua pemangku kepentingan. Terutama dari pemerintah daerah Kabupaten Bogor.
Pemerintah daerah perlu membuat kebijakan yang prioritas seperti mengadakan pelatihan komunikasi pemasaran dan pemanfaatan media digital, serta memfasilitasi modal untuk menguatkan kewirausahaan pelaku wisata agar desa wisata menjadi semakin berkembang.
Berita Terkait
-
Aksi Satpam di Medan Kejar Pencuri Motor hingga Pelaku Jatuh Luka-luka
-
Dipecat karena Status Tersangka Tapi Kasusnya Mandek di Polda Metro, Eks Kepala Satpam Kembangan Lapor ke Propam
-
Dirjen Binwasnaker dan K3 Kemnaker Raih Gelar Doktor dengan Cum Laude
-
Viral Aksi Satpam Payungi Dua Anak Agar Tak Kepanasan, Warganet: Ikhlas Membawa Berkah
-
Alumni IPB Diharap Majukan Sektor Pertanian, Perkebunan dan Peternakan di Sumut
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
-
29 Unit Usaha Syariah Mau Spin Off, Ini Bocorannya
-
Soal Klub Baru usai SEA Games 2025, Megawati Hangestri: Emm ... Rahasia
Terkini
-
5 Juta Wisatawan Diprediksi Masuk Jogja Saat Nataru, Titik Rawan Kecelakaan Perlu Diwaspadai
-
Menjaga Nada dari Pita: Penjual Kaset Terakhir di Beringharjo yang Bisa Kuliahkan Tiga Anaknya
-
Antisipasi Arus Tersendat saat Nataru, Kontraktor Tol Jogja-Solo Lebarkan Akses dan Tambal Jalan
-
The 101 Yogyakarta Tugu Rayakan Festive Season Lewat Lelana Biruma, Angkat Tema Laut dan Lingkungan
-
10 Destinasi Wisata di Jogja 2025: Dari Kebun Binatang Merapi hingga di Tepi Laut