SuaraJogja.id - Berbagai relaksasi aturan terkait dengan pandemi Covid-19 di Indonesia terus dilakukan oleh pemerintah. Terbaru Satgas Covid-19 memperbolehkan acara buka puasa bersama pada saat Ramadhan nanti dengan catatan tidak mengobrol.
Ditanya lebih jauh terkait dengan hal tersebut, Sekretaris Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi mengatakan bahwa hingga saat ini belum ada aturan resmi terkait buka puasa bersama.
"Ya itu (buka bersama tapi tidak boleh mengobrol) implementasinya kita tunggu SE-nya seperti apa ya, surat edarannya," kata Nadia kepada awak media di Puskesmas Godean 2, Rabu (30/3/2022).
Nadia memastikan bahwa aturan yang sudah jelas terkait buka bersama atau bukber itu adalah yang ditujukan kepada aparatur sipil negara (ASN). Sesuai dengan arahan Presiden Jokowi bahwa ASN tidak diimbau untuk tidak melakukan buka puasa bersama.
"Buka puasa bersama sampai sekarang aturannya belum tetapi yang jelas itu adalah ASN tidak boleh melakukan, diimbau untuk tidak melakukan buka puasa bersama. Itu sesuai dengan arahan Pak Jokowi bahwa untuk ASN tidak ada buka puasa bersama," ungkapnya.
Jika memang kemudian masyarakat hendak mengadakan kegiatan bukber tersebut, kata Nadia, memang ada yang perlu diperhatikan. Mulai dari pemilihan tempat serta penerapan protokol kesehatan saat berkumpul bersama itu.
"Nah mungkin kalau masyarakat mau buka puasa bersama tapi pasti juga harus diperhatikan mungkin sebaiknya di ruang terbuka seperti itu ya," ujarnya.
Ditambahkan Nadia, saat ini pemerintah tengah melakukan pelonggaran secara bertahap. Tujuannya untuk tetap menekan penularan Covid-19 serendah mungkin.
"Yang penting kita lakukan bertahap. Jadi pelonggaran protokol kesehatan kita lakukan bertahap dan itu penting untuk tetap mempertahankan laju penularan yang rendah," tandasnya.
Baca Juga: Tetap Harus Prokes, Ini 10 Poin Aturan Bukber, Sahur dan Tarawih Selama Ramadhan 2022
Sebelumnya Juru bicara Satgas COVID-19 Wiku Adisasmito menegaskan pemberlakuan buber bisa dilakukan dengan menjaga jarak. Buka bersama dilakukan sambil menjaga jarak dengan tidak perlu mengobrol dan harus mencuci tangan.
"Kalau buka puasa bersama sebaiknya dijaga jarak yang cukup dan tidak usah berbicara pada saat makan. Jangan lupa cuci tangan sebelum makan supaya kita betul-betul bersih dan sehat," kata Wiku.
"Jadi semua bisa dilakukan asal betul-betul adaptasinya dengan protokol kesehatan," lanjutnya.
Saat ini Satuan Tugas Covid-19 bersama dengan Kementerian Agama dan pemerintah daerah terus berusaha memastikan pelaksanaan buka bersama tetap menaati protokol kesehatan. Situasi Covid-19 tetap harus diawasi oleh masing-masing orang. Tiap daerah mungkin memiliki level PPKM berbeda sehingga semua pihak diharapkan bisa saling mengingatkan.
Wika Adisasmito mengingatkan meskipun masyarakat merindukan momen berbuka bersama di bulan Ramadhan, jangan sampai masyarakat melupakan kedisiplinan.
"Selama kita beribadah kalau di masjid pastikan masjidnya tidak terlalu penuh dan terlalu lama di masjid sehingga potensi penularannya menjadi besar. Caranya ventilasi masjidnya dibuka lebih baik dan tidak terlalu lama di dalam masjid, interaksi berbicara juga relatif terbatas, yang tidak berbicara menggunakan masker saja," jelasnya.
Berita Terkait
-
Tetap Harus Prokes, Ini 10 Poin Aturan Bukber, Sahur dan Tarawih Selama Ramadhan 2022
-
Ramadhan Tahun Ini Masyarakat Boleh Bukber Tapi Dilarang Ngobrol, Bisa Nggak Ya?
-
Pelaku Pencabulan Bocah di Jagakarsa Masih Diburu, Kondisi Kesehatan Memburuk, Maia Estianty Dilarikan ke Rumah Sakit
-
Menohok! Warganet Soroti Aturan Boleh Bukber Tapi Dilarang Ngobrol, Ada Meme Avengers
-
Ridwan Kamil Bolehkan Warganya Salat Tarawih Berjamaah, Bukber dan Mudik, Tapi...
Terpopuler
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
- 5 Fakta Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Publik Penasaran!
- Profil Komjen Suyudi Ario Seto, Calon Pengganti Kapolri Listyo Sigit Prabowo?
Pilihan
-
Viral Taiwan Resmi Larang Indomie Soto Banjar Usai Temukan Kandungan Berbahaya
-
Ketika Politik dan Ekonomi Turut Membakar Rivalitas Juventus vs Inter Milan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
Terkini
-
Ironi di Sleman, Diduga Kejahatan Jalanan, Ternyata... Kisah Pilu 3 Remaja Korban
-
DANA Kaget: Cara Dapat Saldo Gratis dan 3 Link Aktif DANA Gratis untuk Diklaim
-
Wisatawan Asing Mundur, Saatnya Fokus Domestik! Pakar Minta Pemerintah Ubah Strategi Pariwisata
-
Warisan Leluhur di Tangan Anak Muda: Bagaimana Bantul Bangkitkan Pariwisata Budaya?
-
Bupati Sleman Janji Bonus Atlet Porda 2025 Lebih Besar dari Tahun Lalu