SuaraJogja.id - Fasilitas umum dan sejumlah rumah warga di lima padukuhan Kalurahan Sumberharjo, Kapanewon Prambanan, Kabupaten Sleman terendam banjir, usai hujan deras mengguyur wilayah setempat, Rabu (30/3/2022).
Lima padukuhan tersebut yakni Berjo, Sengir, Dayakan, Kenaran, Kenteng.
Ketua FPRB Bandung Bondowoso Prawoto mengatakan, sekitar 36 rumah terdampak banjir malam tadi. Pagi ini, agenda FPRB bersama relawan antara lain membersihkan sisa sampah dan material yang terbawa banjir malam tadi.
Akibat banjir tersebut, sejumlah anak-anak mengungsi ke posko sementara FPRB yang berada di aula kompleks rumah dome, tak jauh dari musala.
"Anak-anak yang berada di posko yang telah disiapkan ada kurang lebih 15 anak. Kebanyakan dari warga terdampak, memilih ke tempat saudara mereka. Sedangkan warga yang tua tetap di rumah," ujarnya, Kamis (31/3/2022) pagi.
Pembersihan lokasi hari ini melibatkan 10 personel FPRB Bandung Bondowoso, relawan dan sejumlah pihak lain. Diperkirakan 150 orang terlibat dalam upaya pengondisian area terdampak banjir.
Selain pengondisian dan penanganan area terdampak banjir, Tagana Sleman juga sudah membuka dapur umum di lokasi.
Lelaki yang kerap disapa 'Pak Brewok' ini, menuturkan bahwa untuk kerusakan akibat banjir juga baru bisa diasesmen pada pagi ini. Mengingat saat kejadian, lampu listrik mati dan menyebabkan mereka tak dapat melakukan asesmen secara optimal.
Brewok menyebut, area terparah terdampak banjir adalah kompleks permukiman dome. Di wilayah itu banjir mencapai ketinggian 50 cm hingga satu meter.
Baca Juga: Jadwal BRI Liga 1 Hari Ini: Laga Hidup Mati Persipura Jayapura, Barito Putera dan PSS Sleman
Sumber air bersih seperti sumur warga, juga tak lepas dari dampak banjir. Namun, relawan sudah berhasil menguras sumur warga dan diperkirakan sumur bisa mulai digunakan kembali pada sore nanti.
"Bila tidak kembali terendam," ucapnya.
Sejak semalam, bantuan bagi warga terdampak sudah mulai masuk. Mulai dari alas tidur, selimut, alat mandi, logistik, beras, minyak dan sebagainya.
"Sudah ada pendampingan dan bantuan dari Kepala Pelaksanana BPBD Sleman, Sekretaris Daerah dan Panewu Prambanan," terangnya.
Bila tidak ada hujan deras yang mengguyur wilayah setempat, diperkirakan hari ini nanti atau esok hari, warga sudah bisa kembali ke rumah masing-masing. Namun, bila hujan deras masih terus turun, warga terdampak masih akan berada di aula satu hingga tiga hari ke depan.
Plt Kepala Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Sleman Suparmono menyatakan, dari hasil pantauan tim di lapangan, ada lebih kurang 15 hektare lahan sawah yang ditanami padi, terdampak banjir.
Berita Terkait
-
Diduga Akibat Sungai Meluap, Komplek Rumah Dome di Sleman Tergenang Banjir
-
Bendungan Sukamahi dan Ciawi Diyakini Bisa Kendalikan Banjir Jakarta
-
Viral! Aksi Gotong Royong Warga Desa Pela dan Sangkuliman Bantu PLN Dirikan Tiang Listrik Roboh Banjir Pujian Warganet
-
Sangatta Dilanda Banjir, 674 Rumah Dilaporkan Rusak Sesuai Pendataan FRK
Terpopuler
- Belajar dari Tragedi Bulan Madu Berujung Maut, Kenali 6 Penyebab Water Heater Rusak dan Bocor
- Penampakan Rumah Denada yang Mau Dijual, Lokasi Strategis tapi Kondisinya Jadi Perbincangan
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- Reaksi Kocak Amanda Manopo Ditanya Malam Pertama Usai Menikah: Kita Coba Hari Ini
Pilihan
-
Warisan Utang Proyek Jokowi Bikin Menkeu Purbaya Pusing: Untungnya ke Mereka, Susahnya ke Kita!
-
Tokoh Nasional dan Kader Partai Lain Dikabarkan Gabung PSI, Jokowi: Melihat Masa Depan
-
Proyek Rp65 Triliun Aguan Mendadak Kehilangan Status Strategis, Saham PANI Anjlok 1.100 Poin
-
Pundit Belanda: Patrick Kluivert, Alex Pastoor Cs Gagal Total
-
Tekstil RI Suram, Pengusaha Minta Tolong ke Menkeu Purbaya
Terkini
-
Yayasan Pengelola SPPG Jogotirto Berbah Buka Suara Soal Operasional Berhenti, Dana Belum Turun
-
SPPG di Sleman Terpaksa Dihentikan, Siswa Kembali Bawa Bekal? Ini Penjelasan Pemkab
-
Sultan HB X Cuek Mobilnya Disalip Pejabat saat di Lampu Merah: 'Wong Saya Bisa Nyupiri Sendiri Kok!'
-
Menara Kopi Mati Suri: PKL Eks TKP ABA Terancam Gulung Tikar, Pemerintah Diduga Cuek
-
Jogja Bergerak Lawan Kanker Payudara, 3.000 Perempuan Ikut Skrining, Wali Kota Beri Edukasi