Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo | Muhammad Ilham Baktora
Kamis, 31 Maret 2022 | 15:11 WIB
Seorang driver ojek online, nampak menunggu orderan di sekitar Jalan Sudarso, Kemantren Gondokusuman, Kota Jogja, Kamis (31/3/2022). [Muhammad Ilham Baktora / SuaraJogja.id]

"Ya lebih baik saya pakai Pertalite dulu. Terkadang pakai Pertamax kalau memang ada tambahan uang. Tapi kalau sampai betul naik lebih pilih Pertalite saja," kata dia. 

Yuli tak menampik bahwa ketika dia malas mengantre mengisi bahan bakar jenis Pertalite, dirinya akan memilih Pertamax. Jika Kementerian ESDM menaikkan sebesar Rp16 ribu per liter pada April nanti, dia rela mengantre untuk mendapatkan Pertalite. 

"Lebih memilih yang murah saja. Daripada pulang bawa hasil sedikit kan. Lebih baik begitu," katanya. 

Berbeda dengan Tri dan Yuliyanto, warga asal Jogja, Ari (34) tak mempersoalkan dengan kenaikan harga Pertamax. Dia akan membandingkan dulu harga antara Pertamax dan Pertalite jika nantinya naik. 

Baca Juga: Viral Video Gerakan Membaca Al-Quran di Malioboro, Ini Tanggapan Tokoh Agama Islam di Yogyakarta

Menurut Ari kenaikan itu masih berupa prediksi. Apakah naiknya mencapai Rp16 ribu atau tidak, dirinya akan menggunakan Pertamax dulu.

Ketika terjadi kenaikan pada 1 April dan harganya tidak jauh beda dengan pertalite, Ari tetap memilih Pertamax. 

"Kan kalau satu jenis bahan naik, kemungkinan bahan lain seperti Pertalite juga naik. Misalkan jarak harganya terpaut jauh, ya lebih memilih yang murah," jelas Ari. 

Ari yang biasa bekerja dengan sepeda motor itu cukup nyaman dengan kualitas Pertamax. Pasalnya selain tarikan lebih ringan, kondisi mesin motor lebih terjaga. 

"Jadi sementara memilih Pertamax dulu. Saya kira rencana itu sudah banyak pertimbangan dari pusat. Ya saya ikuti saja," kata dia.

Baca Juga: Parodikan Pertarungan Ayam Goreng Krispi di Yogyakarta, Pemenangnya Bikin Tepuk Tangan

Meski kenaikan itu masih dalam prediksi, PT Pertamina sendiri akan mengkaji terlebih dahulu. 

Load More