SuaraJogja.id - Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, mewaspadai potensi bencana alam hingga kemungkinan penyebaran varian baru COVID-19 pada libur Lebaran 2022.
Wakil Bupati Kulon Progo Fajar Gegana mengatakan mulai April 2022, ada beberapa hal yang perlu diwaspadai, di antaranya adalah masih menghadapi kemungkinan varian baru COVID-19 yang sampai saat ini masih terus bermutasi.
"Selain itu, Kabupaten Kulon Progo dengan topografi mulai dari laut sampai pegunungan membuatnya menjadi pusat berbagai potensi bencana yang semua bisa terjadi di wilayah ini. Terakhir, hal yang perlu diwaspadai yaitu kemungkinan meningkatnya kasus demam berdarah dengue (DBD) atau malaria di beberapa wilayah," kata Fajar seperti dikutip dari Antara Kamis (31/3/2022).
Ia mengatakan untuk menghadapi potensi bencana, semua pihak harus meningkatkan kesiapsiagaan di setiap lini terutama menghadapi kerawanan dan potensi bencana.
Baca Juga: Waduh! 70 Persen Pasien Long Covid-19 Mengaku Jadi Lemot dan Susah Konsentrasi
Menurutnya, kesiapsiagaan tidak hanya pemerintah dan unsur terkait dalam menghadapi bencana tersebut, tetapi butuh kesiapan secara menyeluruh dari seluruh warga masyarakat dalam menghadapi kerawanan dan potensi bencana di daerah rawan bencana.
Instansi yang menangani bencana juga sudah siap, mulai dari TNI, Tagana, anggota Kampung Siaga Bencana (KSB), RAPI Siaga Bencana, Difabel Siaga Bencana, hingga Pramuka Siaga Bencana.
"Ancaman potensi bencana harus menjadi perhatian semua pihak. Semua harus bersinergi sesuai tugas pokok dan fungsi masing-masing sehingga dampak bencana dapat diminimalkan," katanya.
Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) Kulon Progo Irianta mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan semua pihak untuk menekan dampak bencana di wilayah ini.
Terkait potensi ancaman gelombang empat penyebaran COVID-19, Dinsos P3A sudah menyiapkan Isoter Giripeni yang sewaktu-waktu dapat difungsikan.
Baca Juga: Akumulasi Kasus Covid-19 di Batam Maret 2022: Tercatat 1.292 Positif
"Kami sudah menyusun standar operasional penanganan kebencanaan supaya bila sewaktu-waktu terjadi bencana, personel langsung melaksanakan tugas sesuai tugas pokok masing-masing," katanya.
Berita Terkait
-
Sebut WHO Rancang Pandemi Baru, Epidemiolog UI Tepis Ucapan Dharma Pongrekun: Itu Omong Kosong
-
Negara Kaya Wajib Bantu Negara Berkembang? Ini Tuntutan AHF di WHO Pandemic Agreement
-
Kartu Prakerja Catat Prestasi Signifikan Hingga Dapat Puja-puji Dunia
-
Dharma Pongrekun Sebut Penyebab Tanah Abang Sepi Akibat Pandemi Covid-19
-
Kawal Masyarakat Indonesia Selama Pandemi Covid-19, 10 Tahun Jokowi Catat Kemajuan Pesat Bidang Telemedicine
Tag
Terpopuler
- Profil dan Agama Medina Dina, Akan Pindah Agama Demi Nikahi Gading Marteen?
- Ngaku SMA di Singapura, Cuitan Lawas Chilli Pari Sebut Gibran Cuma SMA di Solo: Itulah Fufufafa..
- Baim Wong Terluka Hatinya, Olla Ramlan Maju Senggol Paula Verhoeven: Ego Laki Jangan Disentil Terus
- Rumah Baru Sarwendah Tersambar Petir
- Beda Kekayaan AKP Dadang Iskandar vs AKP Ryanto Ulil di Kasus Polisi Tembak Polisi
Pilihan
-
Pemetaan TPS Rawan di Kaltim: 516 Lokasi Terkendala Internet
-
Siapa SS? Anggota DPR RI yang Dilaporkan Tim Hukum Isran-Hadi Terkait Politik Uang di Kaltim
-
Proyek IKN Dorong Investasi Kaltim Capai Rp 55,82 Triliun Hingga Triwulan III
-
Tim Hukum Isran-Hadi Ungkap Bukti Dugaan Politik Uang oleh Anggota DPR RI Berinisial SS
-
5 Rekomendasi HP Murah Mirip iPhone Terbaru November 2024, Harga Cuma Rp 1 Jutaan
Terkini
-
Saling Lapor Jelang Coblosan di Pilkada Sleman, Dugaan Money Politic hingga Kampanye saat Masa Tenang
-
Nasib Mary Jane: Komnas Perempuan Desak Pemerintah Perhatikan Hak-Hak Perempuan Rentan
-
3,9 Juta Penumpang Nikmati KA Subsidi, Libur Nataru Diprediksi Melonjak
-
Gelar Aksi di Gedung Dewan, Gabungan Rakyat Gunungkidul Tuntut Anggota DPRD Terlibat Video Tak Senonoh Dinonaktifkan
-
Belum Mendapat Informasi Lanjutan Soal Kepulangan Mary Jane, Keluarga Khawatirkan Hal Ini