SuaraJogja.id - Kejahatan jalanan yang didominasi anak muda berbalut geng pelajar yang kini diidentikkan dengan klitih lagi-lagi untuk kesekian kalinya trending di Twitter.
Naiknya tagar klitih tersebut dipicu kabar duka terkait salah seorang pelajar SMA Muhammadiyah 2 yang tewas dihantam gir di kawasan Gedongkuning.
Kematian pelajar yang jadi korban klitih di Gedongkuning itupun kembali menguak fakta-fakta berkait tindak kejahatan jalanan tersebut.
Dejavu
Baca Juga: Klitih di Gedongkuning Tewaskan Pelajar, Sultan Dorong Proses Hukum sekalipun Pelaku di Bawah Umur
Jatuhnya korban akibat klitih di Gedongkuning saat awal Ramadhan mengingatkan peristiwa serupa yang juga terjadi tepat di awal Ramadhan tahun lalu.
Berdasar arsip SuaraJogja.id, seorang remaja berusia 15 tahun bernama Kevin tersungkur hingga harus mendapat perawatan serius di rumah sakit lantaran wajahnya remuk usai ditimpuk batu orang tak dikenal.
Berdasar penjelasan Kapolsek Kotagede kala itu Kompol Dwi Tavianto pelaku yang akhirnya diamankan mengaku sengaja melempar batu ke pengendara motor tanpa ada alasan tertentu.
"Pengakuan pelaku dia sengaja melempar batu ke arah korban dan kena. Dia sengaja melempar karena melihat ada gerombolan anak remaja," terangnya kala itu.
Pelaku Klitih Didominasi Pelajar
Baca Juga: Kronologi Klitih di Gedongkuning Tewaskan Siswa SMA, Menu Buka Puasa Masjid Jogokariyan
Berdasarkan catatan kepolisian yang dirilis Polda DIY kasus kejahatan klitih setiap tahunnya mengalami peningkatan. Terakhir dari data di 2021 ada sebanyak 58 laporan kasus klitih.
"Kalau data kejahatan jalanan pada 2020 ada 52 laporan sementara 2021 ada 58 laporan," terang Wakapolda DIY Brigjen Pol R Slamen Santoso kala itu.
Slamet menjelaskan tidak hanya dari jumlah laporan saja yang mengalami peningkatan. Dari sisi pelaku kejahatan jalanan dalam satu tahun terakhir pun turut mengalami kenaikan.
Setidaknya tercatat 91 orang pelaku yang berhasil diamankan jajaran kepolisian pada tahun 2020. Sedangkan di tahun 2021 naik menjadi 102 orang pelaku yang diamankan.
"Pada tahun 2020 lalu ada 38 kasus kejahatan jalanan yang selesai, sementara di 2021 ada 40 kasus kejahatan jalanan yang selesai," terangnya.
Fakta lain juga terungkap dari tindak kejahatan jalanan ini. Disampaikan Slamet, berdasarkan data dan pemeriksaan yang telah dilakukan kepolisian.
Berita Terkait
-
Ayang Utriza Lapor Soal Klitih di Jogja ke Kapolri: Banyak Korban Mati dan Luka Parah
-
Tsuroiya Ikut Prihatin Marak Klitih di Jogja, Kirim Al-Fatihah ke Korban Tewas
-
Klitih dan Jogja Trending di Twitter Buntut Tragedi di Gedongkuning: Another Day Another Klitih
-
Klitih di Gedongkuning Tewaskan Pelajar, Sultan Dorong Proses Hukum sekalipun Pelaku di Bawah Umur
Tag
Terpopuler
- Kemarin Koar-koar, Mertua Pratama Arhan Mewek Usai Semen Padang Tak Main di Liga 2
- Simon Tahamata Dihujat Pendukung RMS: Ia Berpaling Demi Uang!
- Resmi! Bek Liga Inggris 1,85 Meter Tiba di Indonesia Akhir Pekan Ini
- Rekomendasi Aplikasi Penghasil Uang Resmi Versi Pemerintah Mei 2025, Dapat Cuan dari HP!
- Lesti Kejora Dipolisikan karena Cover Lagu Yoni Dores, Ariel NOAH Pasang Badan: Kenapa Dipidanakan?
Pilihan
-
5 Rekomendasi Sunscreen Terbaik 2025, Anti Aging Auto Bikin Glowing
-
7 Rekomendasi HP Kamera 108 MP di Bawah Rp5 Juta, Layar AMOLED Lensa Ultrawide
-
5 Rekomendasi HP Xiaomi Rp 1 Jutaan dengan Spesifikasi Gahar Terbaik Mei 2025
-
7 Rekomendasi Mobil Seken Murah, Hemat Bensin Tak Khawatir Rawat Mesin
-
4 Mobil Bekas Murah di Bawah Rp80 Juta: Irit Bahan Bakar, Kabin Longgar
Terkini
-
Pakai Link DANA Kaget Ini, Rahasia Belanja Online Gratis & Bayar Tagihan Tanpa Mikir
-
Jelang Idul Adha 2025: Pemkot Jogja Perketat Pengawasan Hewan Kurban
-
Christiano Pengarapenta Tarigan Diduga Tabrak Mahasiswa UGM Hingga Meninggal Dunia, Ini Sosoknya
-
Rumah Ditinggal Liburan, Perempuan Ini Gasak Harta Tetangga, Isi Dompet Korban Ludes
-
Program Sekolah Rakyat Tinggal Hitungan Bulan, Muhammadiyah Desak Prabowo Fokus dan Kolaboratif