SuaraJogja.id - Seniman sekaligus budayawan Butet Kartaredjasa menjadi salah satu orang yang membela Mantan Menteri Kesehatan (menkes), Dr Terawan Agus Putranto saat dia dia dipecat dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI). Butet terang-terangan menyampaikan dukungannya untuk Terawan melalui media sosial (medsos).
Ditemui di kediamannya, Rabu (06/04/2022), Butet mengaku dukungannya pada Terawan bukan tanpa sebab. Terawan disebutnya pernah menyelamatkan nyawanya saat sakit melalui terapi cuci otak atau Digital Subtraction Angiography (DSA).
"Dengan IDI-nya ya biarlah itu diselesaikan urusan mereka secara elegan, tapi untuk saya, membuat status di media sosial, saya tetap pasiennya dokter terawan," ujarnya.
Butet mengakui, dia pernah melakukan operasi kateter otak DSA. Operasi dilakukan karena terdapat noktah di otaknya yang kemudian dibersihkan oleh Terawan. Berkat pengobatan tersebut, dia kembali segar dan tidak menjadi pelupa.
Baca Juga: 6 Tugas Utama MKEK IDI, Ini Kaitannya dengan Pemecatan Eks Menkes Terawan
Berkat pengobatan DSA tersebut, Butet mudah memanggil memori masa lalunya. Termasuk memorinya dalam melukis yang banyak dilupakan sejak SMA saat lebih banyak berkecimpung di dunia teater.
Saat ini sudah ratusan lukisan yang berhasil dibuatnya sejak pasca pengobatan bersama Terawan pada 2015 silam. Bahkan lukisan-lukisannya sudah pernah dipamerkannya di Galeri Nasional pada 2017.
"Saya mudah memanggil memori-memori masa lalu saya, sejak SMA kan saya melukis, di perguruan tinggi juga seni rupa juga. Tapi saya sudah jarang melakukan aktivitas seni rupa, saya lebih banyak ke teater. Nah 2015 itu [setelah operasi], semangat saya melukis berkobar-kobar, akhirnya saya melukis lagi sampai saat ini, itu karena terawan membangkitkan memori saya," tandasnya.
Butet menambahkan, dia sebelumnya belum pernah berobat ke dokter. Baru dengan Terawan, dia mau dioperasi kateter dan disemprot oksigen di batang otaknya hingga empat kali.
Berkat pengobatan itu, tak hanya otak yang lebih segar, minus kacamata Butet pun juga berkurang. Kalau sebelumnya minus 4, maka saat ini dia hanya cukup memakai kacamata minus 3.
"Terawan itu ada manfaatnya buat saya," ujarnya.
Butet menambahkan, tak hanya dia yang pernah mendapatkan terapi cuci otak. Almarhum adiknya, Djaduk Ferianto juga pernah melakukan DSA. Pengobatan Djaduk itu merupakan kali terakhir Butet bertemu Terawan.
Karena itulah Butet bersikeras membela dan mempercayai Terawan. Namun dia tidak mau berurusan dengan konflik antara IDI dan Terawan.
"Saran ke IDI, tidak tahu, dudu (bukan-red) urusanku. Nengke wae(diamkan saja-red), yang penting aku percaya sama terawan," imbuhnya.
Kontributor : Putu Ayu Palupi
Berita Terkait
-
IDI Kecam Keras Penganiayaan Dokter di Papua, Tuntut Jaminan Keamanan Nakes
-
Masih Ada Dokter di Papua Alami Kekerasan, PB IDI Desak Pemerintah Beri Jaminan Keamanan
-
Prabowo Luncurkan Pemeriksaan Kesehatan Gratis, IDI Beri 12 Rekomendasi Penting
-
Tak Merata! Dokter Spesialis Menumpuk di Jawa, Prabowo Didorong Beri Insentif Lebih di Daerah
-
Dokter Bukan Robot: IDI Tegaskan Pentingnya Sentuhan Manusia di Era Teknologi
Terpopuler
- Tanggapi Kisruh Andre Taulany Parodikan Gelar Raffi Ahmad, Feni Rose: Lagian Kantor yang Kasih di Ruko
- Berani Minta Maaf ke Lembaga Kerukunan Sulsel, Denny Sumargo Dapat Dukungan dari Sumatera sampai Papua
- Harta Kekayaan Roy Suryo yang Dituduh sebagai Pemilik Akun Fufufafa
- Profil Lex Wu: Tantang Ivan Sugianto Duel usai Paksa Anak SMA Menggonggong
- Geng Baru Nikita Mirzani Usai Lepas dari Fitri Salhuteru Disorot: Circlenya Lebih Berkualitas
Pilihan
-
Kata Irfan Setiaputra Usai Dicopot Erick Thohir dari Dirut Garuda Indonesia
-
5 Rekomendasi HP Rp 6 Jutaan Spek Gahar, Terbaik November 2024
-
Lion Air Bikin Aturan Baru Mulai 1 Desember: Bawa Kardus Besar, Siap-Siap Rogoh Kocek Lebih Dalam!
-
Emiten Leasing Boy Thohir PHK Ribuan Pekerja dan Tutup Kantor
-
Prediksi Robby Darwis: Timnas Indonesia vs Jepang, Kevin Diks Jadi Kunci?
Terkini
-
Gerebek Rumah Diduga Tempat Persembunyian Terduga Pelaku Pembacokan di Jambusari, Polisi Temukan Busur hingga Tombak
-
Terjadi Aksi Pembacokan di Jambusari Sleman, Polisi Amankan Lima Orang Terduga Pelaku
-
Jumlah Nelayan Meninggal Saat Melaut Semakin Banyak, DKP Sebut Tak Ada yang Tercover Asuransi
-
Resmi Beroperasi, TPST Modalan Ditarget Bisa Mengelola Sampah Warga Bantul hingga 60 Ton Sehari
-
Tanah Kasultanan Berstatus HGB, Sri Sultan HB X Angkat Bicara Soal Gugatan ke PT KAI