SuaraJogja.id - Menurut sosiolog kriminalitas Universitas Gadjah Mada (UGM), Suprapto, polisi sebaiknya tidak menghentikan penanganan kasus kejahatan jalanan remaja di Yogyakarta sampai pada para pelakunya saja. Ia berharap, pihak di belakang mereka pun turut ditelusuri.
"Kalau saya selalu mengusulkan jangan hanya menangani pelaku, tetapi ditelusuri sampai diketahui siapa yang ada di balik pelaku," kata Suprapto saat dihubungi di Yogyakarta, Rabu.
Suprapto, yang pernah melakukan penelitian sejak 2004 hingga 2009 terkait kejahatan jalanan, atau acap disebut 'klitih' di Yogyakarta, menilai bahwa aksi kejahatan remaja usia sekolah itu tidak murni inisiatif mereka.
Ia menduga mereka terorganisasi dan ada yang melatih mulai dari penyiapan senjata tajam, pembagian tugas antara yang mengemudi sepeda motor dan yang mengeksekusi sasaran, hingga antisipasi ketika ada patroli kepolisian.
"Kalau saya melihat ada yang di balik mereka, ada yang mencuci otak, ada yang 'ngompori' karena kalau mereka murni sepertinya tidak mungkin bisa membuat clurit sendiri, membuat pedang agar ayunan jadi ringan," tutur dia.
Menurut dia, kejahatan jalanan oleh kalangan remaja atau pelajar bisa terus berkelanjutan hingga kini disebabkan para pelakunya terorganisasi sehingga memungkinkan adanya proses regenerasi.
Oleh sebab itu, menurut Suprapto, aparat penegak hukum perlu memutus rantai kejahatan jalanan oleh kalangan remaja ini dengan menelusuri pihak-pihak yang ada di balik tindakan kriminal itu.
Menurut dia, ada aktor atau senior di belakang mereka sehingga membuat para pelaku berani melakukan aksi kekerasan di jalanan, apalagi biasanya didukung dengan konsumsi minuman keras.
Di sisi lain, menurut dia, kejahatan jalanan oleh remaja muncul disebabkan banyak faktor, salah satunya rendahnya kepedulian para orang tua atau keluarga terhadap kegiatan anak.
"Ini kan selalu terjadinya dini hari. Harusnya orang tua mempertanyakan anaknya jam 12 malam ke atas di mana, sama siapa, ngapain. Ternyata banyak yang tidak peduli," ucap Suprapto.
Berita Terkait
-
Ulasan Buku Jogja Bab Getih dan Klitih, Ketika Kemanusiaan Tergerus Kekerasan
-
Antisipasi Kejahatan Jalanan di Kawasan Kota Tua, Polsek Taman Sari Aktifkan Patroli Sepeda
-
Seret Sajam Di Jalanan, Gibran Geram Siap Habisi Pelaku Klitih yang Tertangkap
-
Gibran Murka Siap Habisi, Pelaku Klitih yang Viral Seret Pedang di Jalan Ditangkap
-
Anak di Bawah Umur Pelaku Klitih Tidak Bisa Dihukum? Ini Penjelasannya
Terpopuler
- Advokat Hotma Sitompul Meninggal Dunia di RSCM
- Jay Idzes Ditunjuk Jadi Kapten ASEAN All Star vs Manchester United!
- Kejutan! Justin Hubner Masuk Daftar Susunan Pemain dan Starter Lawan Manchester United
- Sosok Pria di Ranjang Kamar Lisa Mariana Saat Hamil 2021 Disorot: Ayah Kandung Anak?
- Hotma Sitompul Wafat, Pengakuan Bams eks Samsons soal Skandal Ayah Sambung dan Mantan Istri Disorot
Pilihan
-
LAGA SERU! Link Live Streaming Manchester United vs Lyon dan Prediksi Susunan Pemain
-
BREAKING NEWS! Indonesia Tuan Rumah Piala AFF U-23 2025
-
Aksi Kamisan di Semarang: Tuntut Peristiwa Kekerasan terhadap Jurnalis, Pecat Oknum Aparat!
-
Belum Lama Direvitalisasi, Alun-alun Selatan Keraton Solo Dipakai Buat Pasar Malam
-
IHSG Susah Gerak, Warga RI Tahan Belanja, Analis: Saya Khawatir!
Terkini
-
Pertegas Gerakan Merdeka Sampah, Pemkot Jogja Bakal Siapkan Satu Gerobak Tiap RW
-
Lagi-lagi Lurah di Sleman Tersandung Kasus Mafia Tanah, Sri Sultan HB X Sebut Tak Pernah Beri Izin
-
Rendang Hajatan Jadi Petaka di Klaten, Ahli Pangan UGM Bongkar Masalah Utama di Dapur Selamatan
-
Dari Perjalanan Dinas ke Upah Harian: Yogyakarta Ubah Prioritas Anggaran untuk Berdayakan Warga Miskin
-
PNS Sleman Disekap, Foto Terikat Dikirim ke Anak: Pelaku Minta Tebusan Puluhan Juta