SuaraJogja.id - Pemkot Yogyakarta telah mendapat kiriman minyak goreng (migor) curah sebanyak 16 ton. Jumlah itu akan dibagikan ke sejumlah pasar yang ada di Jogja serta ke kemantren untuk didistribusikan ke warga.
Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi menerangkan bahwa di Bulan Ramadhan ini tetap dilakukan operasi minyak goreng.
"Saat kita terima kiriman (migor) kita koordinasi dengan distributor akan melakukan operasi pasar. Ada yg disasar melalui kemantren ada juga operasi pasar di pasar-pasar," kata Heroe di sela pembagian migor curah, Kompleks Balai Kota Yogyakarta, Kamis (7/4/2022).
Ia menjelaskan sebelum digelar di Balai Kota, Pemkot sudah menggelar operasi migor di Pasar Sentul. Jumlahnya sekitar 5.100 liter.
"Kita juga sudah gelar di tiga kemantren, yang masing-masingnya 1.200 liter. Upaya ini dilakukan untuk mengembalikan harga migor curah ke harga normal," katanya.
Ia memastikan selama Ramadhan ini setiap kiriman minyak goreng datang ke distributor. Pemkot akan menjalin kerjasama untuk menjual ke warga dengan harga lebih rendah atau subsidi.
Heroe tak menampik hingga saat ini jatah pengiriman migor dari Kementerian ke Kota Jogja hanya 50 persen. Ia berharap hal itu dapat dikembalikan lagi dengan total kiriman 100 persen.
"Kami berharap agar pengiriman untuk jatah di kota dipulihkan kembali, sejak Januari itu kiriman hanya 50 persen. Jadi memohon kementerian perindustrian dan perdagangan untuk mengirim jatah yang sama," katanya.
Terpisah seorang pedagang gorengan asal Semaki Kulon, Umbulharjo, Krisnowo Hertanto mengatakan dalam dua hari membutuhkan 4 liter migor untuk membuat gorengan. Selama ini dia harus mengeluarkan kocek lebih untuk membeli migor curah.
Baca Juga: Meskipun Hujan, Warga Tetap Rela Antre Dapatkan Minyak Goreng Murah di Balai Kota
"Kalau yang sekarang di pasaran itu harganya Rp16 ribu per liter (minyak curah). Yang saya beli di sini Rp14 ribu, lebih murah kan," katanya.
Krisnowo mengatakan hanya membeli lima liter migor curah dalam operasi migor di Balai Kota itu. Ia berharap pemerintah lebih banyak menggelar operasi minyak goreng seperti ini agar pelaku usaha seperti dirinya tidak sulit mencari minyak.
"Harapan kita kan minyak goreng itu kembali normal mulai dari harga dan jumlahnya. Kalau memang belum bisa stabil, operasi seperti ini lebih baik, di samping harga murah, omzet jualan kita juga lumayan tinggi dari sebelumnya," katanya.
Berita Terkait
-
Meskipun Hujan, Warga Tetap Rela Antre Dapatkan Minyak Goreng Murah di Balai Kota
-
Sederet Janji-janji Mendag Soal Minyak Goreng yang Tak Kunjung Ditunaikan
-
Mulai April Ini 112 Ribu Warga Lombok Tengah Akan Dapat BLT Minyak Goreng Rp 100 Ribu Per Bulan
-
Djarot Rela Terobos Hujan Demi Dapatkan 5 Liter Minyak Goreng Subsidi di Balai Kota Yogyakarta
-
Produksi Biodiesel Berdampak Pada Stok Minyak Goreng Nasional, Produksi CPO Indonesia Anjlok
Terpopuler
- Tahta Bambang Pacul di Jateng Runtuh Usai 'Sentilan' Pedas Megawati
- Putrinya Bukan Darah Daging Ridwan Kamil, Lisa Mariana: Berarti Anak Tuyul
- 5 Sepatu Onitsuka Tiger Terbaik untuk Jalan Kaki Seharian: Anti Pegal dan Tetap Stylish
- Bukan Dean Zandbergen, Penyerang Keturunan Ini akan Dampingi Miliano Jonathans di Timnas Indonesia?
- Tangis Pecah di TV! Lisa Mariana Mohon Ampun ke Istri RK: Bu Cinta, Maaf, Lisa Juga Seorang Istri...
Pilihan
-
Sri Mulyani Disebut Pihak yang Restui Tunjangan Rumah DPR Rp50 Juta Per Bulan
-
Sri Mulyani Berencana Naikkan Iuran BPJS Kesehatan 4 Bulan Lagi
-
Viral Noel Ebenezer Sebut Prabowo Ancaman Demokrasi dan Kemanusiaan
-
Naturalisasi PSSI Belum Rampung, Miliano Jonathans Dipanggil Timnas Belanda
-
Angka Kemiskinan Turun di Bawah 9%, Menkeu: Pertama Kali dalam Sejarah
Terkini
-
Waspada Warga Jogja! Proyek Tol Jogja-Solo Masuki Ring Road Utara, Pemasangan Girder Dimulai
-
Protes Kenaikan Tunjangan, Aktivis Jogja Kirim Korek Kuping dan Penghapus ke DPR RI
-
Sleman Diterjang Cuaca Ekstrem: Joglo Rata dengan Tanah, Kerugian Ratusan Juta!
-
Erix Soekamti, dari Panggung Musik ke Lapangan Padel: Gebrakan Baru untuk Olahraga Jogja?
-
Penganiayaan Santri Putri: Pondok Klaim Sudah Tangani Sesuai Prosedur, Tapi Keluarga Korban Tak Terima