SuaraJogja.id - Namanya Koko Taufik Bagas (18) seorang penyandang disabilitas yang berasal dari Dusun Palgading, Kalurahan Sinduharjo, Kapanewon Ngaglik, Sleman.
Kursi roda seolah sudah menjadi bagian yang tak terlepaskan dalam dirinya. Mengingat kondisi kakinya yang tidak bisa berjalan laiknya orang pada umumnya.
"Ini dari lahir, dulu prematur 7 bulan. Tapi yang jelas bukan polio. Jadi kaki ku cuma di belakang lutut, dua-duanya. Masalahnya di belakang lutut ini," kata Koko saat ditemui di rumahnya, Kamis (7/4/2022).
"Dulu enggak bisa lurus. Terus sekitar 2 tahun yang lalu, operasi ke ortopedi sekarang bisa lurus tapi pemulihan masih tertahan. Besok kalau benar-benar sudah hilang Covid-19 mau balik ke sana lagi buat benar-benar memulihkan kondisi," sambungnya.
Ia menceritakan kursi roda itu sudah digunakan sejak kecil. Awalnya memang Koko hanya menggunakan kursi roda saat di sekolah saja. Namun seiring berjalannya waktu kursi roda juga digunakan di rumah.
Namun kondisi itu tidak menyurutkan niat Koko untuk menuntut ilmu di sekolah. Bahkan dari dulu sekolah dasar (SD) hingga sekolah menengah kejuruan (SMK) saat ini ia tetap bersekolah di sekolah reguler.
Diakui Koko, keterbatasan itu tidak terlalu mempengaruhi aktivitasnya sehari-hari baik di rumah maupun di luar rumah. Padahal ia di rumah pun hanya bersama neneknya akibat orang tuanya yang sudah berpisah.
Walaupun ada kendala pun saat ini sudah banyak teman-teman yang juga bisa membantu. Belum lagi ditambah dengan sejumlah sarana dan prasarana yang sudah memiliki aksesibilitas cukup baik khususnya di sekolahnya selama ini.
"Enggak terlalu banyak kendala sehari-hari. Karena saya ke kamar mandi bisa sendiri, ganti baju sendiri juga, aman karena sudah biasa. Ke sekolah biasanya ojek online. Dulu dianter simbah tapi karena sempat jatuh jadi ya sudah tidak usah pilih ojek saja. Karena simbah sudah tua juga. Dari SD sudah di sekolah reguler. Ngga pernah SLB," paparnya.
Baca Juga: Belum Tertangkap, Begini Perkembangan Terbaru Kasus Dokter Gadungan PSS Sleman
Diberi Bantuan Kursi Roda Bupati Sleman
Koko yang merupakan siswa SMK Bina Harapan jurusan Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ) tersebut saat ini sudah selesai menjalani ujian akhirnya. Sehingga ia hanya tinggal menunggu pengumuman kelulusan dalam beberapa waktu ke depan.
Di sela-sela waktunya, belum lama ini Koko sempat dikunjungi langsung oleh Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo. Lebih spesialnya lagi, pria penggemar klub sepak bola Chelsea itu diberikan bantuan sebuah kursi roda baru.
Koko menceritakan bahwa bantuan kursi roda itu dibutuhkan. Mengingat satu kursi roda yang ia tinggal di sekolahan sudah rusak dan tidak bisa diperbaiki.
"Jadi pertama kan kursi yang saya tinggal di sekolahan itu rusak. Terus saya masih ada kursi satu lagi, rencana mau saya ganti bannya supaya bisa dipakai lagi. Ternyata ban di rumah juga rusak dan tidak bisa dibenerin," ungkapnya.
Dari situ, ada tetangga Koko yang memberi saran agar mengajukan permintaan bantuan kursi roda kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman. Singkat cerita Koko mengirimkan sebuah surat permohonan bantuan yang sudah ditanda tangani oleh kalurahan hingga kapanewon.
Tag
Berita Terkait
-
Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo Sembuh dari Covid-19, Hasil Tes Sementara Probable Omicron
-
Kustini Sri Purnomo Dipastikan Positif COVID-19, Danang Gantikan Peran Bupati Sleman
-
Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo Positif Covid-19, Begini Kondisinya
-
Biar Gak Dimakan Kelelawar, Ini Tips Tanam Lengkeng Ala Kustini Sri Purnomo
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
Terkini
-
Buntut Keracunan Siswa, Pemkab Bantul Panggil Seluruh SPPG Cegah Insiden Serupa
-
Cuaca Ekstrem Ancam DIY: Dua Kabupaten Tetapkan Status Siaga
-
Di Samping Sang Ayah: Posisi Makam Raja PB XIII Terungkap, Simbol Keabadian Dinasti Mataram?
-
Jalur yang Dilewati Iring-iringan Jenazah PB XIII di Yogyakarta, Polda DIY Siapkan Pengamanan Ekstra
-
Tragedi Prambanan: Kereta Bangunkarta Tabrak Kendaraan, Palang Pintu Tak Berfungsi?