SuaraJogja.id - Kapanewon (Kecamatan) Prambanan, Kabupaten Sleman merintis program pengembangan pengelolaan pariwisata berbasis kelurahan sehingga dapat memberikan manfaat bagi masyarakat.
"Salah satu strategi yang dapat dilakukan dalam memperkuat sektor pariwisata adalah dengan mengembangkan pengelolaan pariwisata berbasis masyarakat di tingkat kalurahan," kata Panewu (Camat) Prambanan Ishadi Zayid di Sleman, Selasa.
Ia mencontohkan, pengembangan pengelolaan pariwisata berbasis kelurahan di Kapanewon Prambanan yang cukup berhasil yakni destinasi wisata Taman Tebing Breksi.
"Di Tebing Breksi ini, masyarakat ikut andil mengelola menjadikan Tebing Breksi ini menjadi salah satu destinasi wisata unggulan, di mana dapat memberikan kontribusi bagi APBK Kelurahan Sambirejo hingga sebesar Rp1,2 miliar," katanya.
Baca Juga: Isi Ceramah di Masjid Kampus UGM, Ketua ICMI Sleman Beberkan Hutang Pemerintah Indonesia Saat Ini
Menurut dia, keberhasilan Tebing Breksi tersebut menjadi salah satu bukti bahwa pengelolaan wisata berbasis masyarakat kalurahan memiliki kontribusi, dan dapat bermanfaat untuk masyarakat maupun pemerintah.
"Masyarakat dapat berkontribusi, diantaranya menambah pendapatan dengan berjualan atau yang lainnya di destinasi wisata," katanya.
Ia mengatakan, selain itu, langkah lain yang dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan destinasi wisata adalah memanfaatkan banyaknya kunjungan wisatawan dengan menyediakan wisata pendukung.
"Seperti penanaman buah, dan destinasi minat khusus seperti paralayang. Diharapkan dengan hal tersebut, dapat menjadi pemicu perekonomian di Kabupaten Sleman," katanya.
Kepala Dinas Pariwisata Sleman Suparmono mengatakan kelurahan atau masyarakat dapat mengembangkan pariwisata di wilayahnya sesuai dengan potensi yang dimiliki.
Baca Juga: Jadi Syarat Mudik, Pemkab Sleman Targetkan Capaian Booster 30 Persen Saat Lebaran
"Kelurahan dapat mengembangkan potensi yang ada sebagai daya tarik wisata, dan jika ini dapat dikelola dengan baik maka dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat," katanya.
Berita Terkait
-
Jakarta Gelar Andilan Potong Kebo di Ragunan, Tradisi Gotong Royong Menyambut Idul Fitri
-
Berkaca dari Menteri Pariwisata, Pentingkah Pejabat Publik Kuasai Public Speaking?
-
Gustavo Tocantins Beri Sinyal Positif, PSS Sleman Mampu Bertahan di Liga 1?
-
Apa Pekerjaan Widi Wardhana Sebelum Jadi Menpar? Kualitas Public Speaking Ramai Disorot
-
Psikolog Lita Gading Kritik Tajam Kemampuan Bicara Menteri Pariwisata Widiyanti di Depan Umum
Terpopuler
- CEK FAKTA: Diskon Listrik 50 Persen Berlaku Lagi, Periode Maret-April 2025
- Pembagian Port Grup Piala Dunia 2026 Dirilis, Ini Posisi Timnas Indonesia
- Masak Rendang 12 Kg, Penampilan BCL di Dapur Jadi Omongan
- Cruiser Matik QJMotor SRV 250 AMT Paling Digandrungi di Indonesia
- Persija Jakarta: Kalau Transfer Fee Oke, Rizky Ridho Mau Ya Silahkan
Pilihan
-
Petaka Mees Hilgers: Cedera Jadi Kontroversi Kini Nilai Pasar Terus Turun
-
Potret Denny Landzaat Salam-salaman di Gereja Saat Lebaran 2025
-
Media Belanda: Timnas Indonesia Dapat Amunisi Tambahan, Tristan Gooijer
-
Jumlah Kendaraan 'Mudik' Tinggalkan Jabodetabek Tahun Ini Meningkat Dibandingkan 2024
-
PSSI Rayu Tristan Gooijer Mau Dinaturalisasi Perkuat Timnas Indonesia
Terkini
-
Waspada Lonjakan Sampah Lebaran, Yogyakarta Siapkan Jurus Ampuh Ini
-
Libur Lebaran Tetap di Jogja? Ini Strategi Dinas Pariwisata Agar Wisatawan Betah
-
Idul Fitri, Haedar Nashir Ingatkan Jiwa Khalifah Luntur, Umat dan Pemimpin Akan Bermasalah
-
Tiket Ludes, Yogyakarta Diserbu Pemudik: KA Java Priority Jadi Primadona
-
Hasto Wardoyo Jamin Takbir Keliling Tak Ganggu Lalu Lintas Jogja, Tapi Ada Syaratnya