SuaraJogja.id - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta menyiapkan uang Rp4,2 triliun untuk memenuhi kebutuhan uang masyarakat selama Ramadhan hingga Lebaran 2022.
"Angka ini naik sebesar 4 persen jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya," kata Direktur Kantor Perwakilan BI DIY Budiharto Setyawan melalui keterangan tertulis di Yogyakarta, Selasa.
Menurut Budi, penyediaan uang tersebut sejalan momentum pertumbuhan ekonomi yang terus berlanjut serta mengantisipasi peningkatan transaksi masyarakat seiring pandemi yang mulai terkendali.
Pelonggaran Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dan peningkatan aktivitas masyarakat saat Ramadhan dan Idul Fitri, kata dia, diperkirakan meningkatkan aktivitas ekonomi dan pembayaran sehingga membutuhkan peningkatan layanan sistem pembayaran tunai dan nontunai.
Baca Juga: Mau Tukar Uang Baru? Catat Syarat Tukar Uang Baru dan Jadwal Kas Keliling Bank Indonesia
"Selain menyiapkan uang tunai, BI juga terus mendorong masyarakat untuk memanfaatkan pembayaran nontunai," ujar dia.
Ia mengatakan masyarakat yang hendak menukarkan uang pecahan ke BI DIY telah disiapkan dua bentuk layanan, yakni di kantor perbankan dan kas keliling.
Budi mengatakan untuk layanan penukaran uang di perbankan, BI DIY bekerja sama dengan perbankan menyiapkan 48 titik penukaran di bank di seluruh Yogyakarta mulai 4 hingga 29 April 2022.
"Penukaran uang di mobil kas keliling BI, mulai tanggal 12 April 2022. Penukaran uang melalui kas keliling BI kembali hadir setelah vakum dua tahun akibat pandemi," kata dia.
Selain menyiapkan uang tunai, BI juga terus mendorong masyarakat untuk memanfaatkan pembayaran nontunai.
Baca Juga: Bank Indonesia Siapkan Dana Rp1,3 Triliun Persiapan Idul Fitri di Sulawesi Utara
Memasuki Ramadhan dan menjelang Lebaran 2022, menurut dia, Bank Indonesia menempuh tiga langkah untuk memastikan kelancaran sistem pembayaran nasional, terutama memfasilitasi kegiatan perekonomian dan kebutuhan masyarakat.
Langkah pertama yakni menyediakan uang layak edar dalam jumlah yang cukup dan higienis serta layanan penukaran uang di seluruh Indonesia.
Berikutnya, mendorong masyarakat untuk menggunakan transaksi pembayaran secara non tunai, antara lain QRIS, uang elektronik, BI-FAST, dan digital banking, yang dapat meminimalisir kontak fisik dalam bertransaksi.
"Kami juga melakukan kesiapan sistem dan layanan kritikal BI untuk menjamin keberlangsungan operasional sistem pembayaran yang diselenggarakan BI (tunai dan nontunai) serta sistem pembayaran yang diselenggarakan industri," ujar Budiharto.
Berita Terkait
-
Jangan Ketinggalan! Mudik Gratis Jateng 2025, Daftar Sekarang!
-
Penukaran Uang Baru 2025 Dibuka Maret: Ini Syarat, Tata Cara dan Kuotanya
-
Niat Puasa Ramadhan yang Benar, Apakah Sah Jika Dibaca Saat Sahur?
-
Anti Mainstream, TikToker Ini Pakai Baju Lebaran Tak Biasa, Bisa Dicontoh Bila Percaya Diri
-
Tren Baju Lebaran Couple Keluarga Ala Citra Kirana Dan Rezky Aditya
Terpopuler
- Nyaris Adu Jotos di Acara TV, Beda Pendidikan Firdaus Oiwobo Vs Pitra Romadoni
- Indra Sjafri Gagal Total! PSSI: Dulu Pas Shin Tae-yong kan...
- Nikita Mirzani Tak Terima Terancam Hukuman 20 Tahun Penjara: Masa Lebih Parah dari Suami Sandra Dewi
- Kini Jadi Terdakwa Kasus Pencemaran Nama Baik Hotman Paris, Iqlima Kim Dapat Ancaman
- Minta Maaf Beri Ulasan Buruk Bika Ambon Ci Mehong, Tasyi Athasyia: Harusnya Aku Gak Masukkan ke Kulkas
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP Rp 6 Jutaan Terbaru Februari 2025, Kamera Andalan!
-
Pandu Sjahrir Makin Santer jadi Bos Danantara, Muliaman D Hadad Disingkirkan?
-
Alat Berat Sudah Parkir, Smelter Nikel PT GNI yang Diresmikan Jokowi Terancam Tutup Pabrik
-
Sah! OJK Cabut Izin Usaha Jiwasraya, Tak Singgung Nasib Nasabah
-
Jokowi Sentil Megawati Usai Larang Kepala Daerah PDIP Ikut Retreat
Terkini
-
Belum Dapat Instruksi ke Akmil Magelang, Sejumlah Kepala Daerah Kader PDIP Bertahan di Jogja
-
Ketum PP Muhammadiyah Sampaikan Lima Pesan untuk Para Kepala Daerah
-
PDIP Minta Kepala Daerah Tunda Hadiri Retreat di Magelang, Analis: Berpotensi Picu Konflik Internal
-
Sayangkan Band Sukatani Minta Maaf ke Polisi, Haris Azhar: Bukti Represi Kebebasan Berekspresi
-
Jengah Gelombang Aksi Massa Tak Dihiraukan Elit, Masyarakat Tradisi Jogja Gelar Teatrikal Budaya