SuaraJogja.id - Sebuah video yang memperlihatkan salah seorang anggota DPR menonton video porno saat rapat vaksin viral beberapa waktu lalu. Anggota dewan tersebut diketahui Harvey Malaiholo dari fraksi PDIP.
Terkini Harvey Malaiholo yang diketahui merupakan anggota Komisi IX DPR RI dari fraksi PDIP dibebaskan dari sanksi.
Dikutip dari makassar.terkini.id, kabar ini pun sudah dibenarkan oleh Fraksi PDIP. Harvey juga sudah memberikan klarifikasi kepada pihak fraksi. Harvey mengaku tak ada niat untuk melakukan hal tercela semacam itu. Ia bahkan menangis saat “disidang”.
“Dia (Harvey Malaiholo) sampai menangis memberikan klarifikasi. Yang kayak gini kita cukup peka. Kan kasihan dia yang bersangkutan sampai nangis-nangis. Dia bilang saya nggak pernah selama ini kok ada yang foto,” ungkap Sekretaris Fraksi PDIP DPR Bambang Wuryanto atau Bambang Pacul, Selasa kemarin di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta.
Mendengar pengakuan Harvey, Bambang menduga paman Mikha Tambayong itu dijebak. Ada orang yang sengaja ingin melakukan pembunuhan karakter pada Harvey dengan melakukan cara licik tersebut.
“Jadi, kawan-kawan wartawan, bukan aku kemudian ini ya (membela Harvey). Tapi mungkin kawan wartawan ada yang bekerja sama dengan seseorang membunuh karakter, character assassination,” ujar Bambang Pacul.
“Saya kan juga dibegituin. Siapa pun anggota bisa dibegituin. Karena kami adalah high profile, pejabat tinggi negara.” Ujar Bambang Pacul melanjutkan.
Atas permasalahan ini, Harvey Malaiholo dipastikan tidak akan mendapat sanksi apapun. Sebab, Harvey sudah membuat klarifikasi.
“Sanksi opo? Kalau yang diceritakan seperti yang bersangkutan kayak begitu, kamu tega beri sanksi? Yang bener saja,” kata Bambang Pacul.
“Kita ini high profile, pejabat tinggi negara. Hati-hatilah kepada seluruh teman-teman, hati-hati. Begitu kita kena,” katanya.
Bambang menuturkan agar Harvey bisa legawa menghadapi permasalahan yang mencemarkan nama baiknya. Karena merasa Harvey tidak bersalah, Fraksi PDIP pun tak akan memperpanjang masalah ini ke jalur hukum.
“No… no… melaporkan ke polisi? Nggak usahlah. Sesama anak bangsa, ini bagaimana memperbaiki peradaban,” tambahnya.
“Dikau sebagai sesama profesi apa pun, mari kita perbaiki peradaban anak bangsa. Karena sesungguhnya etika di atas hukum,” tandasnya.
Berita Terkait
-
Ditangkap! Nyambi Kelola Puluhan Situs Bokep, Pegawai Honorer di Jabar Raup Cuan Belasan Juta Rupiah
-
Sanksi Parkir Sembarangan di Perumahan, Bisa Dpenjara!
-
Daftar Pebulu Tangkis Indonesia Dilarang Bermain Seumur Hidup, Sanksi Berat dari BWF!
-
Profil Julpan Tambunan: Ketua Kadin Padangsidimpuan yang Kasuskan Anak di Bawah Umur
-
Kumpulan Sanksi FIFA ke Timnas Indonesia Jelang Lawan Jepang, Potensi Diskualifikasi?
Tag
Terpopuler
- Agus dan Teh Novi Segera Damai, Duit Donasi Fokus Pengobatan dan Sisanya Diserahkan Sepenuhnya
- Bukti Perselingkuhan Paula Verhoeven Diduga Tidak Sah, Baim Wong Disebut Cari-Cari Kesalahan Gegara Mau Ganti Istri
- Bak Terciprat Kekayaan, Konten Adik Irish Bella Review Mobil Hummer Haldy Sabri Dicibir: Lah Ikut Flexing
- Bau Badan Rayyanza Sepulang Sekolah Jadi Perbincangan, Dicurigai Beraroma Telur
- Beda Kado Fuji dan Aaliyah Massaid buat Ultah Azura, Reaksi Atta Halilintar Tuai Sorotan
Pilihan
-
7 Rekomendasi HP 5G Rp 4 Jutaan Terbaik November 2024, Memori Lega Performa Handal
-
Disdikbud Samarinda Siap Beradaptasi dengan Kebijakan Zonasi PPDB 2025
-
Yusharto: Pemindahan IKN Jawab Ketimpangan dan Tingkatkan Keamanan Wilayah
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Chipset Snapdragon, Terbaik November 2024
-
Kembali Bertugas, Basri-Najirah Diminta Profesional Jelang Pilkada Bontang
Terkini
-
Reza Arap Diam-Diam Tolong Korban Kecelakaan di Jogja, Tanggung Semua Biaya RS
-
Sayur dan Susu masih Jadi Tantangan, Program Makan Siang Gratis di Bantul Dievaluasi
-
Bupati Sunaryanta Meradang, ASN Selingkuh yang Ia Pecat Aktif Kerja Lagi
-
Data Pemilih Disabilitas Tak Akurat, Pilkada 2024 Terancam Tak Ramah Inklusi
-
Fadli Zon: Indonesia Tak Boleh Lengah Usai Reog, Kebaya, dan Kolintang Diakui UNESCO