SuaraJogja.id - Sudah sejak beberapa hari terakhir, wajah Alun-alun Utara. Sejumlah aktivitas para pekerja terlihat di alun-alun seluas 300 x 300 meter persegi itu.
Nampak eskavator melakukan pengerukan tanah di dekat dua pohon beringin kurung Kiai Dewadaru dan Kiai Wijayadaru. Truk pasir pun keluar masuk di tempat tersebut.
Penghageng Kawedanan Hageng Panitrapura atau sekretariat negara Keraton Yogyakarta, GKR Condrokirono saat dikonfirmasi, Rabu (13/04/2022) menyampaikan komentarnya. Secara singkat puteri kedua Raja Keraton Yogyakarta sekaligus Gubernur DIY, Sri Sultan HB X menyampaikan perbaikan tersebut sengaja dilakukan untuk mengembalikan fasad Alun-alun Utara.
"Iya, fasadnya dikembalikan seperti dulu," ujarnya.
Baca Juga: Kunjungi Keraton Yogyakarta, Delegasi G20 Disuguh Lukisan Maestro Raden Saleh hingga Bir Jawa
Menurut Condrokirono, pengerukan tanah dilakukan karena banyak sampah yang ada di kawasan tersebut. Sebab selama puluhan tahun, alun-alun tersebut digunakan untuk aktivitas masyarakat seperti Pasar Malam dan kegiatan lainnya.
Akibatnya banyak sampah yang mengendap di tanah Alun-alun Utara. Karenanya selain dikeruk, tanah kawasan tersebut diganti dengan yang baru.
"Alun-alun [utara] dibersihkan, banyak sampah yang puluhan tahun mengendap disitu. Kan yang kemarin itu sudah kotor, jadi diganti baru, dikembalikan seperti dulu," ungkapnya.
Sesuai fasadnya, kehadiran Alun-Alun Utara berdasarkan data dari laman Keraton Yogyakarta memenuhi berbagai fungsi dan peran keraton sebagai pusat pemerintahan.
Ruang terbuka luas ini menjadi penghubung berbagai elemen kawasan di sekitarnya, baik secara tata ruang maupun secara sosial. Misalnya antara keraton dan Masjid Gedhe, atau antara Sultan dan rakyatnya.
Baca Juga: Delegasi G20 Pertama di Yogyakarta Dijamu Makan Malam ala Keraton Yogyakarta
Seluruh permukaan Alun-alun Utara ditutup dengan pasir lembut. Hal ini merupakan penggambaran laut tak berpantai yang merupakan perwujudan dari kemahatakhinggaan Tuhan.
Sebagai tambahan, sudah sejak pertengahan tahun 2021 lalu, Alun-alun Utara dipagari. Tidak boleh ada aktivitas pasar malam ataupun lainnya di kawasan tersebut.
Kontributor : Putu Ayu Palupi
Berita Terkait
-
Soroti Penerbitan Sertifikat, Kapolda Bali Beberkan Tantangan 'Sikat' Mafia Tanah
-
Aksi Tumpuk Sampah di Praha Bikin Heboh, Ajak Warga Peduli Limbah Tekstil
-
Kraton Yogyakarta Tuntut PT KAI Rp1000 Buntut Klaim Lahan di Stasiun Tugu Yogyakarta
-
Rencana Penataan Pemukiman Padat Penduduk di Johar Baru
-
Detik-detik Warga Jarah Truk Pengangkut Tanah di Tangerang, Terekam Video Amatir!
Terpopuler
- Tanggapi Kisruh Andre Taulany Parodikan Gelar Raffi Ahmad, Feni Rose: Lagian Kantor yang Kasih di Ruko
- Berani Minta Maaf ke Lembaga Kerukunan Sulsel, Denny Sumargo Dapat Dukungan dari Sumatera sampai Papua
- Harta Kekayaan Roy Suryo yang Dituduh sebagai Pemilik Akun Fufufafa
- Profil Lex Wu: Tantang Ivan Sugianto Duel usai Paksa Anak SMA Menggonggong
- Geng Baru Nikita Mirzani Usai Lepas dari Fitri Salhuteru Disorot: Circlenya Lebih Berkualitas
Pilihan
-
Emiten Leasing Boy Thohir PHK Ribuan Pekerja dan Tutup Kantor
-
Prediksi Robby Darwis: Timnas Indonesia vs Jepang, Kevin Diks Jadi Kunci?
-
Nilai Tukar Rupiah Merosot Pagi Ini Jelang Rilis Neraca Perdagangan
-
3 Tim Mahal dari Liga 2: Skuat Bernilai Miliaran Rupiah!
-
Pemerintah Mau Hapus BPHTB Hingga Permudah Izin Pembangunan
Terkini
-
Gegara Emak-emak, KA Kahuripan Terlambat Berangkat di Stasiun Lempuyangan
-
Kasus Anjing Gigit Warga di Cangkringan Berakhir Damai, Korban Terima Tali Asih
-
Bawaslu Yogyakarta Surati Tiga Paslon Terkait Pelanggaran Ribuan APK
-
Perahu Terbalik Digulung Ombak, Seorang Nelayan Ditemukan Tewas di Pantai Watulumbung Gunungkidul
-
Gugatan Kepada PT KAI Berlanjut, Keraton Yogyakarta Ingatkan Kepemilikan Lahan Kasultanan