Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo | Hiskia Andika Weadcaksana
Minggu, 17 April 2022 | 18:40 WIB
Ilustrasi mudik. [Antara]

SuaraJogja.id - Dibukanya kembali keran mudik Lebaran tahun ini disambut baik oleh banyak pihak. Salah satunya dari penyedia jasa transportasi bus yang tergabung dalam Organiasi Angkutan Darat atau Organda DIY.

Ketua Organda DIY Hantoro mengatakan sejumlah persiapan untuk menyambut momen mudik Lebaran memang sudah dilakukan. Baik dari armada yang akan beroperasi hingga dari sisi administrasi. 
 
"Kami bersama anggota kami memang sudah kami siapkan kebutuhan-kebutuhan angkutan yang digunakan untuk arus mudik maupun balik. Sudah kami siapkan baik itu fisiknya juga administrasinya," kata Hantoro saat dihubungi awak media, Minggu (17/4/2022).

Disampaikan Hantoro, total ada 600 armada bus lebih yang disiapkan untuk melayani masyarakat pada momen mudik nanti. Jumlah itu sudah termasuk dengan armada untuk pariwisata. 

"Saat ini untuk bus AKAP sekitar 200 unit sekian, kalau bus pariwisata sudah ada 400 unit sekian. Paling banyak kalau kami dari Yogyakarta itu ya tujuan Jakarta, Purworejo, Wonosari, Klaten dan Solo," terangnya.

Baca Juga: Link Mudik Gratis 2022 Kemenhub, Jasa Raharja dan Kimia Farma, Catat Syarat dan Cara Daftarnya!

Selain armada bus yang diperuntukkan untuk masyarakat umum. Organda bahkan menyiapkan tambahan armada untuk mendukunh program mudik gratis dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub) serta dari perusahaan BUMN.

Hantoro memastikan bahwa kesehatan armada rutin dilakukan pemeriksaan setiap enam bulan sekali. Hal itu untuk menjaga keamanan dan kenyamanan masyarakat. 

"Sebelum kita jalankan itu pasti harus ada dokumen-dokumen. Baik itu perpanjangan STNK, uji kendaraan, asuransi jasa raharja, juga kartu pengawasan," tegasnya. 

Organda DIY menilai kebijakan mudik tahun ini merupakan angin segar setelah sekitar dua tahun absen mudik. Terlebih dengan mudik pergerakan masyarakat bisa lebih terpantau di masa pandemi Covid-19 yang masih berlangsung ini.

"Kalau enggak diakomodir malah tidak bisa dipantau. Namanya mudik itu sebetulnya tiap hari dilaksanakan warga perantau di Jakarta. Ini dari sisi pergerakan. Pergerakan orang kan gitu tiap hari, mengapa diakutkan?," tandasnya.

Baca Juga: Ini Sanksi Pelanggaran One Way Ganjil Genap di Tol Selama Mudik Lebaran, Jangan Main-main!

Load More