SuaraJogja.id - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mengingatkan setiap sekolah mulai berbenah dengan landainya kasus Covid-19 saat ini. Hal itu menyusul dengan turunnya kualitas pendidikan yang tercatat hingga 50 persen.
Direktur Pendidikan Masyarakat dan Pendidikan Khusus (PMPK) Kemendikbud Samto menuturkan, merosotnya kualitas pendidikan ini menjadi pembelajaran setiap sekolah, termasuk di Kota Jogja.
"Kita memang menurun ada yang 50-20 persen. Ini pembelajaran bagi kita semua. Bahwa belajar tidak selalu tatap muka. Dengan sekarang kembali normal, variasi belajar jadi semakin banyak bagi anak," kata Samto di sela kunjungannya bersama Komisi X DPR RI di SMPN 8 Yogyakarta, Senin (18/4/2022).
Ia menerangkan semua sekolah sudah kembali normal. Aktivitas PTM juga sudah 100 persen dengan beberapa ketentuan di setiap sekolah.
"Dengan begitu, ini waktu setiap pengelola sekolah berbenah. Pascapandemi peningkatan akan semakin cepat. Harapannya bisa kembali memperbaiki kualitas pendidikan kita," ujar Samto.
Berkaca dari pendidikan di Jogja yang diakuinya sudah mulai baik, sekolah lain yang ada di Indoneisa harus segera melakukan percepatan. Kurikulum yang sudah ada diperkuat agar kualitas anak semakin baik setelah pandemi Covid-19 ini.
"Memang di Jogja juga mengalami penurunan. Tapi memang selama ini, prestasi nasional banyak dari Jogja. Termasuk prestasi nasional, baik LKS, OSN yang menjadi prestasi dari Jogja," kata dia.
Terpisah, Kepala SMPN 8 Yogyakarta, Retna Wuryaningsih menyebutkan, hampir seluruh sekolah di Jogja tercatat mengalami penurunan kualitas pendidikan.
"Misalnya kemarin nilainya 8 saat pandemi jadi 7. Tapi setelah dilihat, semua sekolah di Jogja mengalami hal serupa. Ini juga menjadi evaluasi kami untuk membenahi kekurangan dari siswa," katanya.
Baca Juga: Didatangi Korban Kekerasan Seksual di UNRI, Nadiem: Kita Minta Rektor Pastikan Hak-hak Korban
Dengan demikian, PTM yang telah diizinkan 100 persen di Kota Jogja, pihaknya mulai membuat strategi pembelajaran.
"Seperti mata pelajaran matematika dan IPA. Itu yang kita kejar ketertinggalan siswa, itu harus dijelaskan ke anak sampai paham," kata dia.
Berita Terkait
-
Didatangi Korban Kekerasan Seksual di UNRI, Nadiem: Kita Minta Rektor Pastikan Hak-hak Korban
-
Cerita Pilu Angelina Sondakh Terpaksa Salat di Depan WC Sel Tahanan
-
Indonesia Jadi Satu-satunya Penerima Bantuan Dana 'Smart Classroom' dari China
-
Akui Keluarkan Surat Larangan Pelajar SMK Ikut Aksi 11 April, Kemendikbud Ristek: Jaga Keselamatan Siswa
-
Beredar Surat Larangan Pelajar SMK Ikut Aksi 11 April, Warganet: The Avengers Dapat Surat Cinta
Terpopuler
- 5 Bedak Viva Terbaik untuk Tutupi Flek Hitam, Harga Mulai Rp20 Ribuan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- Mulai Hari Ini! Sembako dan Minyak Goreng Diskon hingga 25 Persen di Super Indo
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Sekelas Brio untuk Keluarga Kecil
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
Pilihan
-
Jokowi Takziah Wafatnya PB XIII, Ungkap Pesan Ini untuk Keluarga
-
Nasib Sial Mees Hilgers: Dihukum Tak Main, Kini Cedera Parah dan Absen Panjang
-
5 HP dengan Kamera Beresolusi Tinggi Paling Murah, Foto Jernih Minimal 50 MP
-
Terungkap! Ini Lokasi Pemakaman Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi
-
BREAKING NEWS! Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi Wafat
Terkini
-
Paku Buwono XIII Wafat: Prosesi Pemakaman Raja di Imogiri Akan Digelar dengan Adat Sakral
-
Sleman Darurat Stunting: 4 Kecamatan Ini Jadi Sorotan Utama di 2025
-
3 Link Saldo DANA Gratis Langsung Cair, Buruan Klaim DANA Kaget Sekarang
-
Dibalik Keindahan Batik Giriloyo: Ancaman Bahan Kimia dan Solusi Para Perempuan Pembatik
-
Target PAD Bantul di Ujung Mata: Strategi Jitu Siasati Pengurangan Dana Transfer Pusat Terungkap