Scroll untuk membaca artikel
Eleonora PEW | Muhammad Ilham Baktora
Rabu, 27 April 2022 | 16:29 WIB
Minyak goreng curah langka di Pesisir Selatan. [Dok.Covesia.com]

SuaraJogja.id - Harga minyak goreng (migor) baik curah dan kemasan yang tersebar di Kota Jogja belum mengalami perubahan meski tersangka kasus penyelewengan migor, Indrasari Wisnu Wardhana dan dua tersangka lain ditangkap sepekan lalu.

Kepala Bidang Ketersediaan, Pengawasan, dan Pengendalian Perdagangan Disdag Kota Yogyakarta Sri Riswanti menjelaskan, harga migor curah di pasaran masih Rp16 ribu per liter.

"Dari pantauan tim Disdag, untuk harga migor itu masih di atas Harga Eceran Tertinggi (HET). Di pasaran Rp16 ribuan per liter," kata Riswanti dihubungi wartawan, Rabu (27/4/2022).

Ia mengatakan, untuk migor kemasan, jumlahnya memang tercukupi. Hanya saja harga masih menembus sekitar Rp26 ribu per liter.

Baca Juga: Permintaan Naik Jelang Lebaran, Gunungkidul Ajukan Tambahan Kuota Operasi Pasar Minyak Goreng Curah

Sejauh ini lanjut Riswanti, justru migor curah tersedia cukup banyak, bahkan beberapa kemantren di Jogja telah terdistribusi migor.

Sejak Selasa, Kemantren Gondomanan dan Pakualaman telah mendapat migor curah.

"Rabu ini kita menggelar operasi migor di Kemantren Mergangsan. Besok Kamis kita gelar di Pasar Lempuyangan dan pasar kecil lain," kata dia.

Riswanti memastikan kebutuhan minyak goreng di Jogja tercukupi. Sementara kebutuhan pokok seperti daging, telur dan kebutuhan lain juga tak mengalami kekurangan.

Namun harga kebutuhan pokok diprediksi meningkat pada H-2 Idul Fitri. Kendati begitu, Disdag akan melakukan pemantauan harga jika mengalami peningkatan yang tidak wajar.

Baca Juga: Ekonom: Kebijakan DMO CPO Dinilai Lebih Solutif pada Petani Swadaya dan Konsumen Minyak Goreng

"Biasanya kan mendekati lebaran kebutuhan makanan baik daging (sapi dan ayam), telur itu meningkat. Tapi tetap kita pantau untuk harganya. Harapannya jika memang naik, harganya masih dalam batas wajar," terang dia

Load More