Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo | Muhammad Ilham Baktora
Minggu, 01 Mei 2022 | 13:11 WIB
Kepala Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta, Wahyu Hendratmoko memberi keterangan pada wartawan di ruang Yudistira, Balai Kota Yogyakarta, Kamis (28/4/2022).

SuaraJogja.id - Mengantisipasi aduan dan laporan dugaan nuthuk hingga pelanggaran layanan pariwisata selama di lokasi wisata. Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta menyiapkan layanan aduan berupa nomor khusus

Kepala Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta, Wahyu Hendratmoko mengatakan layanan yang bisa diakses dengan WhatsApp itu sudah terintegrasi dengan 28 OPD yang ada di Jogja untuk segera merespon aduan. 

"Ini menggunakan aplikasi WhatsApp yang hampir semua orang pakai. Jadi ketika ada pesan masuk kita respon dan kita arahkan ke 28 OPD yang terintegrasi dalam layanan ini. Minimal direspon 2x24 jam," kata Wahyu kepada wartawan, Minggu (1/5/2022). 

Masyarakat dapat menghubungi kontak layanan di nomor 081138701777. Wahyu menambahkan layanan tersebut beroperasi 24 jam. 

Baca Juga: Jelang Lebaran, Forpi Kota Yogyakarta Ingatkan Pengelola Parkir Jangan Coba-coba Nuthuk Harga ke Wisatawan

Lebih lanjut, laporan yang dikirim pengadu di nomor tersebut sudah terintegrasi dengan kontak person masing-masing OPD minimal eselon 3.

"Jadi mereka memiliki kewenangan dalam memerintah anggotanya untuk segera menangani persoalan atau aduan yang dilaporkan," ungkap dia. 

Antisipasi ini diambil mengingat dua kasus aduan nuthuk harga yang beberapa bulan kemarin terjadi di sekitar lokasi wisata Jogja. 

Wahyu menerangkan tidak ingin kecolongan karena saat libur lebaran 2022 ini, Jogja lebih banyak didatangi wisatawan. 

"Kota Jogja akan kedatangan 3,9 juta orang pada momentum ini. Ini bisa menjadi sebuah promosi yang efektif tentang kepariwisataan kota Jogja. Harapannya tidak menjadi hal buruk untuk Jogja," ujar dia. 

Baca Juga: Disdag Kota Yogyakarta Sebut Dua Komoditas Ini Alami Kenaikan Harga Jelang Idulfitri

Terpisah, Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi mengingatkan wisatawan untuk segera melaporkan dugaan pelanggaran yang dialami. Tak hanya itu, minimal, mereka menyiapkan bukti agar petugas dapat menelusuri pelanggaran yang dimaksud. 

"Lebih baik segera dilaporkan, kita sudah ada layanan yang bisa langsung direspon. Selain itu kalau ada buktinya kita juga tidak sulit untuk menemukan pelanggaran yang dialami wisatawan," jelasnya.

Load More