SuaraJogja.id - Pemerintah Kota (Pemkot) Jogja mengimbau masyarakat agat tidak membuang sampah di depo sampah serta tempat pembuangan sementara. Sebab, warga Banyakan, Kapanewon Piyungan, Kabupaten Bantul memblokade akses menuju ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sehingga banyak truk sampah yang putar balik.
“Kami minta masyarakat menahan diri menyimpan dulu sampah sampai nanti betul-betul pengiriman sampah ke TPA Piyungan bisa selesai. Harapan kami tolong tahan dulu dua sampai tiga hari,” kata Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi, Senin (9/5/2022).
Heroe menuturkan, kemampuan TPS dan depo-depo sampah di Kota Jogja mampu menyimpan sampah selama dua sampai tiga hari. Namun demikian, apabila sudah melebihi dari tiga hari maka akan terjadi penumpukan sampah. Terlebih, selama libur lebaran volume sampah meningkat drastis.
"Selama libur Lebaran diakuinya volume sampah meningkat signifikan seiring jumlah wisatawan maupun pemudik ke Jogja juga bertambah. Jumlahnya jauh melebihi dari prediksi dan jauh dari kapasitas tempat sampah. Kami sudah tingkatkan proses pengambilan sampah dari tiga kali menjadi lima kali dalam sehari," ucapnya.
Pihaknya berharap permasalahan di TPA Piyungan bisa segera terselesaikan. Diharapkan semua pihak terkait melihat kepentingan yang lebih besar karena sampah menjadi persoalan bersama.
Terpisah, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Jogja, Sugeng Darmanto mengatakan, pada hari biasa volume sampah di Kota Pelajar bisa mencapai sekitar 370 ton per hari. Namun, yang dibuang ke TPA Piyungan sekitar 260 ton per hari, karena bisa berkurang dari bank sampah maupun pemulung. Sementara saat libur Lebaran, volume sampah di Kota Yogyakarta naik sekitar 15 persen.
"Sudah tiga hari ini kami tidak bisa membuang. Maksimal kami paling lama bertahan lima hari. Sementara sampah kami simpan di truk-truk sampah di TPS dan depo-depo sampah seperti di Nitikan," ujarnya.
Menurutnya, sebagian TPS maupun depo masih ada yang bisa menerima pembuangan skala kecil misal ada warga membawa satu sampai dua kantong sampah kecil. Namun, untuk pembuangan dengan gerobak sampah harus ditahan agar tidak dibuang dahulu.
"Sebagian TPS dan depo sampah sudah penuh dan dijaga tidak boleh membuang sampah dulu. Dua truk sampah yang kosong bergerak untuk mengangkut sampah-sampah yang masih berceceran. Semua jalan protokol harus bersih," tambahnya.
Baca Juga: Sering Dilakukan, Ini 3 Kelebihan dan Kekurangan dari Kegiatan Daur Ulang!
Di Kota Jogja terdapat 565 bank sampah, tapi serapannya masih kecil yaitu dua persen. Karena itu, pihaknya mengajak masyarakat agar memilah sampah sebelum dibuang.
"Hal sederhana yang bisa dilakukah adalah memilah sampah organik dan anorganik. Sampah organik seperti sisa makanan dan kulit buah dari rumah tangga bisa diolah menjadi pupuk. Sedangkan sampah anorganik seperti kertas, botol bisa dijual ke bank sampah maupun pengepul," jelasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Gebrak Meja Polemik Royalti, Menkumham Perintahkan Audit Total LMKN dan LMK!
- Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Pemain Keturunan Jawa Rp 347,63 Miliar Diincar AC Milan
- Detik-Detik Pengumuman Hasil Tes DNA: Ridwan Kamil Siap Terima Takdir, Lisa Mariana Tetap Yakin
- Kasih Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Ryan Flamingo Kadung Janji dengan Ibunda
- Makna Kebaya Hitam dan Batik Slobog yang Dipakai Cucu Bung Hatta, Sindir Penguasa di Istana Negara?
Pilihan
-
Emas Antam Menggila, Harga Naik Kembali ke Rp 1,9 Juta per Gram
-
Waduh! Cedera Kevin Diks Mengkhawatirkan, Batal Debut di Bundesliga
-
Shayne Pattynama Hilang, Sandy Walsh Unjuk Gigi di Buriram United
-
Danantara Tunjuk Ajudan Prabowo jadi Komisaris Waskita Karya
-
Punya Delapan Komisaris, PT KAI Jadi Sorotan Danantara
Terkini
-
PAD Mandek, Belanja Membengkak: Bantul Cari Jurus Jitu Atasi Defisit 2026
-
MJO Aktif, Yogyakarta Diprediksi Diguyur Hujan Lebat, Ini Penjelasan BMKG
-
Hindari Tragedi Keracunan Terulang! Sleman Wajibkan Guru Cicipi Menu MBG, Begini Alasannya
-
PTS Akhirnya Bernapas Lega! Pemerintah Batasi Kuota PTN, Yogyakarta Jadi Sorotan
-
Kisah Diva Aurel, Mahasiswi ISI Yogyakarta yang Goyang Istana Merdeka