SuaraJogja.id - Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kabupaten Sleman, DIY mencatat 52 dari 86 (60,5 persen) kelurahan di wilayah itu masuk zona hijau COVID-19.
"Berdasarkan peta zonasi COVID-19 yang dikeluarkan Dinas Kesehatan Sleman per 8 Mei 2022, terdapat peningkatan zona hijau sebanyak 14 persen dari 40 menjadi 52 kelurahan," kata Juru Bicara Satgas COVID-19 Kabupaten Sleman Shavitri Nurmaladewi seperti dikutip dari Antara, Selasa (10/5/2022).
Menurut dia, saat ini di Kabupaten Sleman tinggal menyisakan tiga kelurahan zona merah atau 3,5 persen, yakni Kelurahan Sendangmulyo, Kapanewon (Kecamatan) Minggir, Kelurahan Lumbungrejo dan Mororejo di Kapanewon Tempel.
"Sedangkan untuk kelurahan yang masuk zona oranye saat ini sudah tidak ada," katanya.
Baca Juga: Kronologi Penusukan yang Tewaskan 2 Pemuda di Sleman, Sempat Terlibat Cekcok saat Melewati Jalan
Ia mengatakan untuk kelurahan yang masih zona kuning tercatat ada 31 kelurahan atau mencapai 36 persen.
"Peta Zonasi COVID-19 tingkat kelurahan yang dikeluarkan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sleman ini bersifat dinamis dan diterbitkan secara berkala," katanya.
Shavitri mengatakan perkembangan kasus COVID-19 yang semakin baik ini juga atas peran masyarakat yang tetap disiplin protokol kesehatan (prokes) dan mengikuti vaksinasi, baik untuk dosis pertama, kedua maupun dosis penguat (booster).
"Terima kasih untuk dukungan masyarakat yang selalu disiplin prokes dan mengikuti vaksinasi. Kami harapkan masyarakat untuk terus disiplin prokes dan bagi yang belum vaksinasi dapat segera vaksin," katanya.
Ia mengatakan untuk perkembangan kasus harian COVID-19 pada 8 Mei tercatat penambahan kasus konfirmasi positif satu orang, pasien yang dinyatakan sembuh sebanyak 37 orang dan tidak ada kasus pasien meninggal dunia.
Baca Juga: 5 Fakta Penusukan yang Tewaskan 2 Pemuda di Sleman, Berawal dari Cekcok
"Sedangkan untuk kasus aktif COVID-19 di Sleman per 7 Mei tercatat 35 kasus, meliputi 20 pasien dirawat di rumah sakit, 15 orang menjalani isolasi mandiri (isoman) dan tidak ada yang karantina di selter isolasi terpadu (isoter). Untuk kumulatif hingga 7 Mei, kasus konfirmasi positif mencapai 78.873 kasus, sembuh 76.164 kasus dan pasien meninggal dunia 2.674 kasus," katanya.
Berita Terkait
-
Mengenal Lebih Dekat Vaksin HPV: Manfaat, Efek Samping, dan Siapa Saja yang Perlu Mendapatkannya
-
Link Nonton Zona Merah: Saat Aghniny Haque Bertarung Lawan Mayat Hidup!
-
Ngeri, Ternyata Ini yang Terjadi Kalau Dari Lahir Anak Tidak Diimunisasi
-
Sebut WHO Rancang Pandemi Baru, Epidemiolog UI Tepis Ucapan Dharma Pongrekun: Itu Omong Kosong
-
Trump Tunjuk Aktivis Anti-Vaksin Robert F. Kennedy Jr. Jadi Menteri Kesehatan!
Terpopuler
- Keponakan Megawati jadi Tersangka Kasus Judol Komdigi, PDIP: Kasus Alwin Jabarti Kiemas Contoh Nyata Politisasi Hukum
- Ngaku SMA di Singapura, Cuitan Lawas Chilli Pari Sebut Gibran Cuma SMA di Solo: Itulah Fufufafa..
- Hukum Tiup Lilin Dalam Islam, Teganya Geni Faruk Langsung Padamkan Lilin Ultah saat Akan Ditiup Ameena
- Kevin Diks: Itu Adalah Ide yang Buruk...
- Sebut Jakarta Bakal Kembali Dipimpin PDIP, Rocky Gerung: Jokowi Dibuat Tak Berdaya
Pilihan
-
Harga MinyaKita Mahal, Mendag "Lip Service" Bakal Turunkan
-
Mahasiswa Universitas Lampung Ajak Warga Gotong Royong Peduli Lingkungan
-
Jangan Lewatkan! Amalan Malam Jumat untuk Perlindungan dari Fitnah Dajjal
-
Setelah Pilkada, Harga Emas Antam Meroket Jadi Rp1.513.000/Gram
-
Mempelajari Efektivitas Template Braille pada Pesta Demokrasi
Terkini
-
Partisipasi Masyarakat Kulon Progo di Pilkada 2024 Rendah, Ini Faktor Penyebabnya
-
Tragis, Terdengar Benturan Keras Dini Hari, Pemotor Ditemukan Tewas di Bendungan Bantul
-
Pemda DIY Punya 2.052 Unit Rumah Subsidi Kosong, Warga dengan Gaji UMR Jogja masih Ada Harapan?
-
Endah Subekti Menangi Pilkada, Tambah Jajaran Pemimpin Perempuan di Gunungkidul
-
Cermati Dominasi KIM Plus di Pilkada 2024, Sudirman Said: Konsekuensi Pilpres Kemarin