SuaraJogja.id - Kabid Humas Polda DIY Kombes Pol Yuliyanto menyebut tidak menutup kemungkinan ada pelaku lain dalam kasus penusukan di Simpang Empat Jalan Selokan Mataram, Seturan, Kalurahan Caturtunggal, Kapanewon Depok, Kabupaten Sleman, Minggu (8/5/2022) lalu. Saat ini polisi masih melakukan pemeriksaan lanjutan kepada satu pelaku yang telah ditangkap.
"Saat ini memang yang bisa ditetapkan menjadi tersangka baru satu, tetapi tidak menutup kemungkinan akan bertambah," kata Yuliyanto kepada awak media di Mapolda DIY, Selasa (10/5/2022)
Dijelaskan Yuli, sementara ini pihaknya masih dalam upaya pemeriksaan satu pelaku yang telah dilakukan penangkapan Senin (8/5/2022) kemarin. Saat ini pelaku berinisial YF (25) itu masih diperiksa secara marathon di Polda DIY.
Pemeriksaan itu untuk mencari kesesuaian pernyataan dari pelaku dan saksi-saksi yang diperiksa. Sejauh ini diketahui sudah ada empat orang dari kawan korban yang diperiksa sebagai saksi.
Baca Juga: Begini Kronologi Penusukan di Seturan yang Tewaskan Dua Orang, Sempat Kejar-kejaran
"Tentu nanti apakah dalam perjalanannya itu jumlah tersangka akan bertambah atau tidak itu nanti dilihat perkembangannya. Sekali lagi saya sampaikan dengan bahasa yang gampang tidak menutup kemungkinan pelaku bisa bertambah," tegasnya.
Dirreskrimum Polda DIY Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi menyatakan memang baru satu orang yang sudah ditangkap. Saat ini pihaknya terus menggali keterangan dari pelaku untuk kemungkinan pelaku tambahan.
"Ini masih kami dalami, kan ada keterangan yang belum sinkron. Kita tahu bahwa penangkapan dilakukan kemarin dan saat ini kami harus menjelaskan bahwa kami sudah melakukan penangkapan dan proses pemeriksaan masih berlangsung," ujar Ade.
Diketahui bahwa salah satu pemuda yang tewas diduga akibat penusukan orang tak dikenal di Seturan, Sleman berinisial DS (22) diketahui sebagai mahasiswa Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta. Berdasarkan data yang ada DS saat ini teridentifikasi sebagai mahasiswa tidak aktif.
Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni ISI Yogyakarta Sholahudin menuturkan bahwa korban DS adalah mahasiswa jurusan etnomusikologi. DS sendiri diketahui mahasiswa angkatan tahun 2018.
Baca Juga: Polisi Periksa 4 Saksi Terkait Kasus Penusukan yang Tewaskan Dua Orang di Seturan
Sementara satu korban penusukan lainnya berinisial TIP (29) asal Bangka Belitung, kata Sholahudin, bukan merupakan mahasiswa ISI.
Berita Terkait
-
Atap Klub Malam Runtuh Saat Konser, Gubernur dan Eks Bintang MLB Tewas Bersama 98 Korban
-
Komnas HAM Turun Tangan Selidiki Dugaan Pelanggaran Berat di Kasus Penembakan 3 Polisi di Way Kanan
-
Mulut Berbusa usai Check In Bareng Cewek di Hotel, MS Tewas Gegara Overdosis Obat Kuat?
-
Teman Mabuk hingga Penjual Miras Ikut Diperiksa Polisi, Pemicu Tewasnya Mahasiswa UKI Tersingkap?
-
Eks Kapolsek Mulia Puncak Jaya Papua Tewas Ditembak TPNPB-OPM di Depan Warung Kelontong Miliknya
Terpopuler
- Pemilik Chery J6 Keluhkan Kualitas Mobil Baru dari China
- Profil dan Aset Murdaya Poo, Pemilik Pondok Indah Mall dengan Kekayaan Triliunan
- Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan 2025 Jawa Timur, Ada Diskon hingga Bebas Denda!
- Pemain Keturunan Maluku: Berharap Secepat Mungkin Bela Timnas Indonesia
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
Pilihan
-
Bodycharge Mematikan Jadi Senjata Rahasia Timnas U-17 di Tangan Nova Arianto
-
Kami Bisa Kalah Lebih Banyak: Bellingham Ungkap Dominasi Arsenal atas Real Madrid
-
Zulkifli Hasan Temui Jokowi di Solo, Akui Ada Pembicaraan Soal Ekonomi Nasional
-
Trump Singgung Toyota Terlalu Nyaman Jualan Mobil di Amerika
-
APBN Kian Tekor, Prabowo Tarik Utang Baru Rp 250 Triliun
Terkini
-
Jogja Hadapi Lonjakan Sampah Pasca Lebaran, Ini Strategi Pemkot Atasi Tumpukan
-
Revitalisasi Stasiun Lempuyangan Diprotes, KAI Ungkap Alasan di Balik Penggusuran Warga
-
Soal Rencana Sekolah Rakyat, Wali Kota Yogyakarta Pertimbangkan Kolaborasi Bersama Tamansiswa
-
Solusi Anti Pesing Malioboro, Wali Kota Jogja Cari Cara Antisipasi Terbaik
-
Praktisi UGM Rilis 2 E-Book Kehumasan: Solusi Jitu Hadapi Krisis Komunikasi di Era Digital