Nur menegaskan, ketika menjalankan tatap muka terlebih mulai muncul kasus hepatitis akut menyerang anak-anak, sekolah terus meningkatkan penerapan prokes yang diutamakan.
"Datang langsung cuci tangan di tempat disediakan, pakai masker, jaga jarak, tidak boleh sama sekali membuka masker," ungkap dia.
Siswa di sekolahnya juga diminta untuk membawa bekal dari rumah, karena kantin di sekolah masih tutup.
"Sebetulnya sejak dulu anak-anak tidak ada yang jajan di luar, karena makanan sudah dicukupi dengan kantin yang ada. Dan saat ini kantin belum kami buka kembali," ujarnya.
Kendati sudah membawa bekal masing-masing, guru di kelas tetap mengingatkan anak-anak untuk tidak bertukar bekal makanan yang dibawa.
Kepala Dinas Kesehatan Sleman Cahya Purnama mengatakan, di Kabupaten Sleman hingga kini belum ditemukan kasus hepatitis akut seperti yang muncul di sejumlah daerah.
Pihaknya mengaktifkan tim gerak cepat dalam mengantisipasi penularan dan penyebaran penyakit tersebut.
Tim gerak cepat bertugas melakukan surveilans dan respon cepat, jika ada laporan dari Puskesmas ataupun dari masyarakat tentang adanya indikasi penyakit hepatitis akut berat ini.
"Kami meminta masyarakat tidak panik. Ini bisa kita tanggulangi, asal kita jaga perilaku hidup sehat," ungkap Cahya.
Baca Juga: Try Hamdani Bersyukur Bisa Merapat ke PSS Sleman
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinas Kesehatan Sleman Khamidah Yuliati meminta, orang tua tetap waspada ketika ada anak usia di bawah 16 tahun memiliki gejala tertentu menyerupai hepatitis akut.
"Segera dibawa ke Faskes dan jangan terlambat, agar segera mendapatkan penanganan lebih dini," terangnya.
Selain Puskesmas, kader Posyandu juga telah digerakkan untuk menyosialisasikan gerakan hidup sehat dan membantu agar masyarakat tidak panik dan tetap waspada.
Kontributor : Uli Febriarni
Berita Terkait
-
Hepatitis Akut Misterius Hantui Siswa, Ima PDIP Minta Kantin Sekolah di Jakarta Ditutup
-
Selain Covid-19, Hepatitis Akut Jadi Hal yang Dikhawatirkan saat PTM Usai Lebaran 2022
-
Kadinkes Bintan: Masyarakat Lebih Khawatir Covid-19 Daripada Penyakit Hepatitis Akut
-
Kota Tangerang Umumkan Waspada Hepatitis Akut untuk Anak Sekolah: Bawa Makanan dari Rumah, Awas Alami Kulit Kuning
Terpopuler
- Shin Tae-yong: Jay Idzes Menolak
- Innalillahi, Komedian Mpok Alpa Meninggal Dunia
- Kata-kata Miliano Jonathans Tolak Timnas Indonesia
- Dulu Dihujat karena Biaya Persalinan Dibantu Raffi Ahmad, Rupanya Mpok Alpa Punya Cerita Memilukan
- Anak Muda Merapat! Ini 4 Mobil Bekas Keren Rp30 Jutaan yang Siap Diajak Keliling Pulau Jawa
Pilihan
-
Debit Manis Shayne Pattynama, Buriram United Menang di Kandang Lamphun Warrior
-
PSIM Yogyakarta Nyaris Kalah, Jean-Paul van Gastel Ungkap Boroknya
-
Cerita Awal Alexander Isak, Zlatan Baru yang Terasingkan di Newcastle United
-
Di Balik Gemerlap Kemerdekaan: Veteran Ini Ungkap Realita Pahit Kehidupan Pejuang yang Terlupakan
-
Daftar 5 HP Android Punya Kamera Setara iPhone, Harga Jauh Lebih Murah
Terkini
-
Gagasan Sekolah Rakyat Prabowo Dikritik, Akademisi: Berisiko Ciptakan Kasta Pendidikan Baru
-
Peringatan 80 Tahun Indonesia Merdeka, Wajah Penindasan Muncul jadi Ancaman Bangsa
-
Wasiat Api Pangeran Diponegoro di Nadi Keturunannya: Refleksi 200 Tahun Perang Jawa
-
Bantul Lawan Arus, Daerah Lain Naikkan PBB, Bantul Justru Beri 'Hadiah' Ini di 2026
-
Simulasi Kredit Motor Agustus 2025: Beat Cicilan Rp700 Ribuan, Mana Paling Murah?