SuaraJogja.id - Dusun Ngluweng Kalurahan Ngleri Kapanewon Playen Gunungkidul tengah jadi sorotan. Hal itu lantaran kawasan tersebut menjadi pusat syuting film KKN di Desa Penari.
Tercatat ada sebanyak 4 rumah dijadikan lokasi syuting film horor yang kini tengah naik daun tersebut. Salah satunya adalah rumah milik Ngadiyo yang lokasinya memang berada di pinggiran dan cukup terpencil. Salah satu warga yang ikut dalam produksi film tersebut, Subardo, mengungkapkan beberapa adegan film diambil dengan memanfaatkan berbagai sudut rumah milik Ngadiyo.
Pria yang didapuk jadi figuran hantu dalam film KKN di Desa Penari itu menuturkan beberapa adegan yang diambil di rumah tersebut diantaranya adalah ketika Bima dan Ayu meregang nyawa di atas tempat pembaringan.
"Di sini juga adegan ketika salah seorang warga mengintip Widya dari luar dan yang nampak hanya ular. Itu lubang dindingnya masih ada,"terangnya, Rabu (18/5/2022).
Baca Juga: Fasilitas Riset Pangan di Playen Diresmikan, Ma'ruf Amin Tekankan Penambahan Anggaran
Dalam cerita tersebut, karena saat mengintip ada ular lalu warga berbondong-bondong membawa kayu dan senjata ingin menangkapnya. Adegan warga berlari tersebut juga dilakukan di rumah Ngadiyo. Warga antusias berlari meskipun saat itu di sekeliling rumah ditumbuhi tanaman berduri.
Adegan menegangkan lainnya yang diambil di rumah tersebut adalah ketika Bayu melempar bungkusan kepala monyet yang berlumuran darah. Adegan tersebut diambil di tengah ruangan sisi kiri rumah Ngadiyo.
"Di rumah itu juga ada adegan mbak Nur menggeledah tas milik Ayu. Dan properti lemari kecil berisi buku, itu lemari saya dibawa ke sini,"tambahnya.
Selain itu ada juga adegan ketika para peserta KKN tersebut menikmati kopi di luar ruangan. Di mana bagian depan rumah ngadiyo disetting dengan menempatkan beberapa meja kursi untuk minum kopi tersebut.
Baca Juga: Nekat Jual Pil Sapi ke Teman Sekolah, Remaja Perempuan Asal Playen Diciduk Polisi
Rumah Ngadiyo sendiri dikenal warga sekitar sebagai rumah angker. Untuk menuju ke rumah Ngadiyo, warga harus jalan kaki menembus rerimbunan pohon.
Berita Terkait
-
Mees Hilgers Dijual FC Twente!
-
Ulasan Film The First Omen: Nggak Cuma Jump Scare, tapi Juga Psychological!
-
Review The Monkey: Film Horor yang Bikin Kamu Ngecek Bawah Tempat Tidur!
-
Metamorfosis Film Horor Indonesia: Dari Seksis hingga Religi
-
Ulasan Film Hereditary, Kisah Keluarga Diteror Perjanjian Nenek Moyang
Terpopuler
- Marselino Ferdinan Dicoret Patrick Kluivert! Ini 3 Calon Penggantinya di Timnas Indonesia
- 17 HP Xiaomi Ini Tidak Didukung HyperOS 2.1, Ada Perangkatmu?
- Sebut Pegawai Luhut Sosok Asli di Foto Ijazah UGM, Roy Suryo: Saya Pastikan 99,9 Persen Bukan Jokowi
- 8 Kode Redeem FF Hari Ini 14 April 2025 Masih Aktif Siap Dipakai, Klaim Sekarang!
- Ini Syarat Pemutihan Pajak Kendaraan 2025, Warga Jateng Siap-siap Bebas Denda!
Pilihan
-
Piala Dunia U-17 2025: Perlunya Tambahan Pemain Diaspora di Timnas Indonesia U-17
-
Perhatian! Harga Logam Mulia Diprediksi Akan Terus Alami Kenaikan
-
Baru Masuk Indonesia, Xpeng Diramalkan Segera Gulung Tikar
-
Profil Helmy Yahya yang Ditunjuk Dedi Mulyadi jadi Komisaris Independen Bank BJB
-
Aspirasi Tersampaikan, Ini Momen Aksi TPUA di Rumah Jokowi Dikawal Humanis Polresta Solo
Terkini
-
Omzet Ratusan Juta dari Usaha Sederhana Kisah Sukses Purna PMI di Godean Ini Bikin Menteri Terinspirasi
-
Waspada Jebakan Kerja di Luar Negeri, Menteri Ungkap Modus PMI Unprosedural Incar Anak Muda
-
Dana Hibah Pariwisata Sleman Dikorupsi? Bupati Harda Kiswaya Beri Klarifikasi Usai Diperiksa Kejari
-
Empat Kali Lurah di Sleman Tersandung Kasus Tanah Kas Desa, Pengawasan Makin Diperketat
-
Guru Besar UGM: Hapus Kuota Impor AS? Petani Lokal Bisa Mati Kutu