Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Ilham Baktora
Jum'at, 20 Mei 2022 | 20:50 WIB
Ova Emilia ditetapkan sebagai rektor UGM periode 2022-2027 di kampus setempat, Jumat (20/05/2022). [Kontributor / Putu Ayu Palupi]

SuaraJogja.id - Dekan Fakultas Kedokteran dan Kesehatan Masyarakat (FKMK) UGM, Ova Emilia baru saja terpilih menjadi rektor UGM periode 2022-2027 dalam sidang pleno di UGM, Jumat (20/05/2022). Ova menggantikan Panut Mulyono yang habis masa jabatannya pada 28 Mei 2022 mendatang.

Penetapan ini menjadikan Ova sebagai rektor kedua UGM yang merupakan perempuan. Sebelumnya Dwikorita Karnawati terpilih menjadi rektor perempuan pertama UGM pada 2014 silam, menggantikan Pratikno yang menjadi Menteri Sekretaris Negara (Mensesgneg) RI.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim yang hadir dan memberikan suaranya dalam pemilihan rektor kali ini menyampaikan kebanggaannya pada UGM. Sebab UGM kembali dipimpin seorang perempuan selama lima tahun kedepan.

"Saya sangat senang ada satu lagi rektor perempuan yang menjabat di salah satu universitas terbaik di indonesia [UGM]," ujar Nadiem usai penetapan, Jumat.

Baca Juga: Resmi Dilantik, Rektor Unsoed Akhmad Sodiq Dapat Wejangan dari Menteri Nadiem Makarim

Menurut Nadiem, Ova memiliki pekerjaan yang berat setelah ditetapkan menjadi Rektor UGM. Termasuk dalam menerapkan program Kampus Merdeka yang digagas Kemendikbudristek.

Dalam pelaksanaan program tersebut, Ova akan dihadapkan pada banyak tantangan kedepannya. Terutama dalam pelaksananaan program untuk memerdekakan dosen dan mahasiswa.

Namun Nadiem yakin Ova mampu menjalankan perannya dalam melaksanakan program Kampus Merdeka. Dengan kualitas dan strategi yang dibuat, Nadiem meyakini hal itu.

"Untuk benar-benar memerdekakan dosen dan mahasiswa sesuai minat dan bakatnya, tantangannya tidak kecil tapi saya rasa setelah hari ini presentasi, Prof Ova adalah yang sangat tepat [melaksanakan kampus merdeka]," imbuhnya.

Kontributor : Putu Ayu Palupi

Baca Juga: Menteri Nadiem: Asesmen Nasional Bukan untuk Menghukum Guru dan Murid

Load More