SuaraJogja.id - Jumlah angka perceraian di Kabupaten Bantul mengalami kenaikan dari tahun ke tahun. Ini dilihat dari data di Pengadilan Agama (PA) Bantul yang menunjukkan pada 2020 total ada 1.600 gugatan.
Kemudian di tahun 2021 terjadi lonjakan menjadi 2.002 gugatan cerai. Artinya kasus perceraian bertambah sebanyak 402.
"Untuk tahun ini dari Januari sampai Mei kami sudah menerima kurang lebih 700 gugatan cerai," kata Panitera Muda Hukum PA Bantul, Rahmawati pada Selasa (24/5/2022).
Dilihat dari jumlah gugatan yang diterima sampai saat ini, lanjutnya, ia memprediksi angka kasus perceraian tahun ini akan meningkat dibanding 2021. Alasannya, pada Januari-Mei 2021 gugatan cerai yang diterima di bawah 700 kasus.
"Kalau dilihat tahun lalu enggak sebanyak ini jumlahnya, ini masih Mei. Prediksinya semakin tahun [angka] perceraian meningkat," kata dia.
Dikatakan Rahmawati, jumlah cerai gugat lebih tinggi dibanding dengan cerai talak. Pada 2021, pihaknya mencatat terdapat 1.205 cerai gugat dan 403 cerai talak.
"Dari 403 pendaftar, cerai talak yang dikabulkan sebanyak 382 gugatan. Sedangkan dari 1.205 cerai gugat, yang dikabulkan sebanyak 1.118."
"Memang [lebih] banyak perempuan [cerai gugat]. Jauh perbandingannya antara yang perempuan dengan yang laki-laki yang mengajukan [cerai talak]," ujarnya.
Menurut dia, tingginya tingkat perceraian karena terjadi perselisihan secara terus menerus, utamanya masalah ekonomi. Sebab, semenjak pandemi ini banyak suami yang kehilangan pekerjaan.
Baca Juga: Kasus Perceraian Tinggi, Hingga Mei 2022 Ada 743 Janda Baru di Balikpapan
"Ada yang terkena pemutusan hubungan kerja [PHK]. Dari situlah terjadi konflik masalah ekonomi. Akhirnya terjadi konflik, perselisihan terus menerus akhirnya terjadi perceraian," paparnya
Selain faktor ekonomi, juga ada Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) dan perselingkuhan karena adanya orang ketiga.
"Jadi setelah berpisah dengan suami atau istri itu kan terjadi ada hubungan ketiga, nanti juga efeknya ekonomi tidak lancar," tambahnya.
Berita Terkait
-
Perkara Perceraian di Lamongan Tembus 236 Kasus Selama Mei 2022, Istri Mendominasi Permohonan Cerai
-
Suami Sah Wanita Yang Lakukan Poliandri Ajukan Talak, Pengadilan Agama: Kita Belum Terima Permohonan Gugatan Cerai
-
Kasus Perceraian Tinggi, Hingga Mei 2022 Ada 743 Janda Baru di Balikpapan
-
Dibilang Tangguh Hadapi Perceraian, Olla Ramlan: Siapa Bilang?
-
4 Dampak Bahaya Komunikasi Satu Arah dalam Pernikahan, Memicu Perceraian!
Terpopuler
- Penampakan Rumah Denada yang Mau Dijual, Lokasi Strategis tapi Kondisinya Jadi Perbincangan
- Belajar dari Tragedi Bulan Madu Berujung Maut, Kenali 6 Penyebab Water Heater Rusak dan Bocor
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 4 Mobil Listrik Termurah di Indonesia per Oktober 2025: Mulai Rp180 Jutaan
Pilihan
-
Warisan Utang Proyek Jokowi Bikin Menkeu Purbaya Pusing: Untungnya ke Mereka, Susahnya ke Kita!
-
Tokoh Nasional dan Kader Partai Lain Dikabarkan Gabung PSI, Jokowi: Melihat Masa Depan
-
Proyek Rp65 Triliun Aguan Mendadak Kehilangan Status Strategis, Saham PANI Anjlok 1.100 Poin
-
Pundit Belanda: Patrick Kluivert, Alex Pastoor Cs Gagal Total
-
Tekstil RI Suram, Pengusaha Minta Tolong ke Menkeu Purbaya
Terkini
-
Yayasan Pengelola SPPG Jogotirto Berbah Buka Suara Soal Operasional Berhenti, Dana Belum Turun
-
SPPG di Sleman Terpaksa Dihentikan, Siswa Kembali Bawa Bekal? Ini Penjelasan Pemkab
-
Sultan HB X Cuek Mobilnya Disalip Pejabat saat di Lampu Merah: 'Wong Saya Bisa Nyupiri Sendiri Kok!'
-
Menara Kopi Mati Suri: PKL Eks TKP ABA Terancam Gulung Tikar, Pemerintah Diduga Cuek
-
Jogja Bergerak Lawan Kanker Payudara, 3.000 Perempuan Ikut Skrining, Wali Kota Beri Edukasi