SuaraJogja.id - Pemkab Gunungkidul memperketat keluar dan masuk hewan ternak di wilayahnya untuk mencegah penyakit mulut dan kuku (PMK). Hal itu menyusul dengan ditemukannya penyebaran PMK di Sleman dan Kulon Progo.
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Gunungkidul, Wibawanti Wulandari, mengatakan hingga kini belum ada ternak yang positif PMK.
"Untuk mencegah PMK, kami memperketat lalu lintas hewan ternak dan ternak yang dari luar Gunungkidul tidak boleh masuk," katanya seperti dikutip Antara, Kamis (26/5/2022).
Ia mengatakan pihaknya melakukan pengawasan bersama kepolisian dan Balai Karantina Pertanian DIY melakukan pengawasan di pintu masuk.
Baca Juga: Ratusan Ribu Hewan Ternak di Jawa Barat Terdampak Penyakit Mulut dan Kuku
Hewan dari peternak yang akan dijual dan mobilnya disemprot disinfektan untuk mencegah penyebaran.
"Di pasar hewan kendaraan yang mengangkut ternak harus disemprot disinfektan. Kemudian, petugas memeriksa ketat surat keterangan kesehatan hewan ternak yang diperjualbelikan," kata Wibawanti Wulandari.
Sementara itu, Kepala Bidang Kesehatan Hewan, DPKH Gunungkidul, Retno Widiastuti meminta masyarakat waspada dengan penularan PMK.
“Gunungkidul masih aman tidak ada hewan yang terpapar hingga saat ini. Namun antisipasi masuknya hewan ternak dari luar daerah masih kita perketat,” katanya.
Jajarannya terus melakukan kerja sama dengan berbagai pihak untuk melakukan pemantauan di sejumlah pasar hewan. Termasuk melakukan pengendalian hewan ternak yang masuk dan keluar Gunungkidul.
Baca Juga: Tugas Pertama Pj Bupati Tulang Bawang Barat Kendalikan PMK pada Hewan Ternak
“Hewan yang masuk harus punya dokumen surat lengkap yang menyatakan hewan tersebut sehat,” katanya.
Ia juga mengatakan secara kasat mata hewan yang terpapar PMK memiliki ciri khusus diantaranya hewan tiba tiba lemas, di sekitar mulut terdapat luka seperti sariawan, dan bagian tracak terdapat banyak luka.
“PMK biasanya terdapat pada hewan yang mempunyai tracak, mudah mudahan tidak ada kasus di Gunungkidul,” ujar Retno.
Berita Terkait
-
Usulan Menyerahkan Kiev untuk Akhiri Perang dengan Rusia, Presiden Ukraina Tolak Mentah-mentah
-
Sebanyak 972 Sapi di Kabupaten Probolinggo Suspek PMK
-
Domba di Sleman Terpapar PMK, DKPP Bantul: BBVet Wates Sudah Ambil Sampel Darah
-
Pemkab Asahan Bergerak Cepat Antisipasi PMK
-
Antisipasi PMK, Bupati Bantul: Kalau Ada yang Terpapar Harus Putar Balik
Terpopuler
- Jelang Lawan Timnas Indonesia, Pemain China Emosi: Saya Lihat Itu dari Kamar Hotel
- Jay Idzes Akhirnya Pamerkan Jersey Biru Bergaris!
- Dear Erick Thohir! Striker Pencetak 29 Gol Keturunan Kota Petir Ini Layak Dinaturalisasi
- Kontroversi Bojan Hodak di Kroasia, Sebut Persib Bandung Hanya Tim Papan Bawah
- 7 Rekomendasi Mobil Murah dengan Sunroof, Harga mulai Rp 80 Jutaan
Pilihan
-
Ricky Kambuaya: Si Anak Pendiam yang Bikin Patrick Kluivert Jatuh Cinta
-
Patrick Kluivert Bongkar Kekurangan Timnas Indonesia Kalahkan China: Kami Tidak...
-
BREAKING NEWS! Timnas Indonesia Lolos Babak Keempat, Nawaf Alaqidi Ikut Bantu
-
Hasil Timnas Indonesia vs China: Gol Ole Romeny Bawa Garuda Naik ke Peringkat 3 Grup C!
-
Mimpi Timnas Indonesia Terkubur! Gagal ke Piala Dunia 2026 Tanpa Playoff usai Australia Hajar Jepang
Terkini
-
Waspada Cacing Hati usai Sembelih Sapi Kurban, Pemkab Sleman Terjunkan 358 Petugas Pemantau
-
Alun-alun Kidul Ditutup untuk Salat Id? Sultan Angkat Bicara
-
Berkah Idul Adha: Prabowo Kirim Sapi Raksasa untuk Penggerobak Sampah & Pasukan Kuning Yogyakarta
-
IKD Gratis, Tapi Data Bisa Lenyap, Disdukcapil Sleman Ungkap Cara Lindungi Diri dari Penipuan
-
WNA Pakistan Tipu Investasi Rp70 Miliar di Yogyakarta, Sempat Bikin Ulah di Kampus