SuaraJogja.id - Sebanyak tujuh remaja yang masih berstatus sebagai pelajar harus berurusan dengan pihak berwajib. Pasalnya, mereka telah melakukan penganiayaan terhadap seseorang di Kampung Bintaran kulon, Kalurahan Wirogunan, Kemantren Mergangsan, Kota Jogja pada 21 Mei 2022.
Kapolsek Mergangsan Kompol Rachmadiwanto menjelaskan, penganiayaan bermula dari terjadinya kecelakaan lalu lintas antara korban KB (16) dengan kelompoknya pelaku ALN (16) warga Nyutran, Wirogunan, Mergangsan. Sebetulnya persoalan itu bisa diselesaikan secara kekeluargaan.
"Tapi kelompok tersangka ternyata mendatangi korban satu hari berikutnya setelah kejadian kecelakaan lalu lintas itu," ujarnya dalam konferensi pers, Selasa (31/5/2022).
Kemudian KB mengirim pesan ke pelaku melalui media sosial. Mereka saling tantang menantang sehingga ditanggapi oleh kelompok tersangka.
Baca Juga: Tabrak Pembatas Jalan, Mobil Masuk Embung di Jogja, Satu Orang Meninggal Dunia
"Pada 21 Mei 2022 sekira jam 05.00 WIB mereka bertemu di lokasi kejadian. Di situ sudah ditunggu kelompok korban dan jumlah kelompok tersangka ada 7 orang," paparnya.
Maka terjadilah bentrok, lantaran tersangka membawa sebuah senjata tajam berupa celurit lalu korban pun panik dan melarikan diri. Namun nahas saat coba melarikan diri, salah satu dari kelompok korban ada yang terjatuh.
"KB yang jatuh itu lalu dianiaya pakai sajam oleh ARL dibantu tujuh orang temannya. Korban terkena bacokan sebanyak dua kali yaitu di punggung dan samping pinggang," katanya.
Setelah membacok korban, rombongan tersangka meninggalkan lokasi kejadian. Mengetahui anaknya jadi korban pembacokan maka orang tua korban melapor ke Polsek Gondokusuman pada 23 Mei 2022.
Sehari berselang polisi berhasil mengamankan ketujuh pelajar itu yakni ALR, AAB (17) warga Ngadisuryan, Patehan, Kraton; DMR (21) warga Jomegatan, Kasihan, Bantul; DO (17) warga Semaki, MRS (17) asal Mergangsan, RFA (17) warga Baciro, dan WW (16) warga Muja Muju.
Baca Juga: Pemotor Baca Maps Kecelakaan di Jalan Jogja-Solo, Satu Orang Meninggal Dunia
"Mereka semua berstatus sebagai pelajar SMA dan SMK. Yang SMP itu si ALR," katanya.
Berita Terkait
-
Kapan Pemutihan Pajak Kendaraan Jogja Tahun 2025 Dibuka? Ini Info Tanggalnya
-
Tragis! Belasan Pelajar Terseret Ombak di Tiku: 1 Meninggal, 2 Hilang
-
Gaji Rp18 Juta di Jakarta atau Rp9 Juta di Jogja? Pahami Dulu Biaya Hidup Kota Ini
-
Krisis Literasi Informasi Pelajar di Era AI, Memudahkan atau Membingungkan?
-
5 Rekomendasi Mie Ayam Jogja Murah Seharga Kantong Mahasiswa
Terpopuler
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
- Sama-sama Bermesin 250 cc, XMAX Kalah Murah: Intip Pesona Motor Sporty Yamaha Terbaru
- Emil Audero Menyesal: Lebih Baik Ketimbang Tidak Sama Sekali
- Forum Purnawirawan Prajurit TNI Usul Pergantian Gibran hingga Tuntut Reshuffle Menteri Pro-Jokowi
- 5 Rekomendasi Moisturizer Indomaret, Anti Repot Cari Skincare buat Wajah Glowing
Pilihan
-
Emansipasi Tanpa Harus Menyerupai Laki-Laki
-
Laga Sulit di Goodison Park: Ini Link Live Streaming Everton vs Manchester City
-
Pemain Keturunan Jawa Bertemu Patrick Kluivert, Akhirnya Gabung Timnas Indonesia?
-
Jadwal Dan Rute Lengkap Bus Trans Metro Dewata di Bali Mulai Besok 20 April 2025
-
Polemik Tolak Rencana Kremasi Murdaya Poo di Borobudur
Terkini
-
Insiden Laka Laut di DIY Masih Berulang, Aturan Wisatawan Pakai Life Jacket Diwacanakan
-
Tingkatkan Kenyamanan Pengguna Asing, BRImo Kini Hadir dalam Dua Bahasa
-
Ribuan Personel Polresta Yogyakarta Diterjunkan Amankan Perayaan Paskah Selama 24 Jam
-
Kebijakan Pemerintah Disebut Belum Pro Rakyat, Ekonom Sebut Kelas Menengah Terancam Miskin
-
Soroti Maraknya Kasus Kekerasan Seksual Dokter Spesialis, RSA UGM Perkuat Etika dan Pengawasan