SuaraJogja.id - Satu abad lebih 20 tahun silam di hari ini, sosok Soekarno, lelaki yang dijuluki ibunya sebagai putra sang fajar lahir. Pendiri bangsa yang diabadikan Cindy Adams sebagai si penyambung lidah rakyat ini nyatanya memaknai rakyat bukan sebagai embel-embel semata, tetapi secara konkret orang-orang kecil tersebut membersamainya selama perjuangan melawan kolonialisme.
Soekarno yang lahir dari pasangan Raden Sukemi Sastrodiharjo dan Ida Ayu Nyoman Rai sedari muda telah memantapkan hatinya untuk membenci elitisme kaum imperialis dan kolonial yang mendorong munculnya status sosial politik lebih tinggi daripada yang lain hingga meninggalkan kesenjangan dan ketertindasan.
Persinggungannya dengan HOS Cokroaminoto dan pengalaman hidupnya belakangan mendorong gairahnya yang besar untuk bangkit melakukan perlawanan terhadap kaum imperialis dan kolonial yang telah menginjakkan kaki ke nusantara jauh sebelum ia lahir.
Namun perlawanannya tentu saja tak mudah. Soekarno nyaris akrab keluar masuk penjara hingga harus dibuang ke tempat terpencil akibat sikap arogannya terhadap pemerintah kolonial.
Baca Juga: Soekarno sampai Jokowi, Ini Deretan 4 Presiden RI yang Lahir di Bulan Juni
Meski begitu, sikapnya untuk melawan tak pernah surut. Di balik perjuangannya menghadapi kolonialisme nyatanya ada orang-orang kecil yang selalu membantunya.
Nama Riwu Ga bisa dibilang sosok orang kecil yang punya peran penting dalam perjuangan Soekarno. Pria asal Sabu, Nusa Tenggara Timur tersebut bersua dengan sang Proklamator untuk pertama kalinya di Ende, Flores ketika usianya masih 13 tahun.
Riwu Ga merupakan sosok yang melayani Soekarno selama di pengasingan. Tiap seusai Subuh, ia datang menghampiri Soekarno dengan segelas air putih dicampur kapur.
Dalam beberapa waktu, Riwu Ga kemudian mengabdi untuk Soekarno dan keluarganya di kemudian hari.
Meski bukan sosok besar, Riwu Ga merupakan orang kesayangan tak hanya Soekarno tetapi juga bagi Inggit Ganarsih. Bahkan dalam satu waktu ketika akhirnya bercerai, Riwu Ga sempat diperebutkan sebagai harta gono gini antara Soekarno dengan Inggit, meski akhirnya Riwu memilih untuk mengikuti Soekarno.
Selain berperan melayani Soekarno, Riwu Ga juga punya peran krusial ketika mengabarkan bahwa Indonesia telah merdeka. Bersama dengan rekannya Sarwoko, ia memekikkan Indonesia telah merdeka sambil mengibarkan bendera merah putih.
Pada titimangsa 19 Desember 1948, Belanda secara kilat menyerang Yogyakarta yang kala itu menjadi ibu kota Indonesia. Serangan sporadis itu membuat sejumlah pejuang termasuk Jenderal Sudirman meninggalkan ibu kota dan melanjutkan perlawanan secara gerilya.
Sementara itu, bersamaan dengan jatuhnya Yogyakarta di tangan Belanda, Soekarno akhirnya ditahan di Istana Yogyakarta. Selang beberapa waktu, Soekarno diasingkan di Berastagi.
Tak sendiri, Soekarno diasingkan di Berastagi bersama Haji Agus Salim serta Sjahrir. Mereka ditempatkan di sebuah rumah tinggal yang dikelilingi kawat berduri.
Berita Terkait
Tag
Terpopuler
- Selamat Tinggal, Kabar Tak Sedap dari Elkan Baggott
- 1 Detik Jay Idzes Gabung Sassuolo Langsung Bikin Rekor Gila!
- Andre Rosiade Mau Bareskrim Periksa Shin Tae-yong Buntut Tuduhan Pratama Arhan Pemain Titipan
- 5 Rekomendasi Mobil Bekas Keluarga dengan Sensasi Alphard: Mulai Rp50 Juta, Bikin Naik Kelas
- Penantang Kawasaki KLX dari Suzuki Versi Jalanan, Fitur Canggih Harga Melongo
Pilihan
-
Sejarah Nama Kompetisi Liga Indonesia: Dari Perserikatan Kini Super League
-
Dear Pak Prabowo: Penerimaan Loyo Utang Kian Jumbo
-
Eks Petinggi AFF Kritik Strategi Erick Thohir, Naturalisasi Jadi Bom Waktu untuk Timnas Indonesia
-
Siapa Liam Oetoehganal? Calon Penerus Thom Haye Berstatus Juara Liga Belgia
-
Heboh Nasi Kotak Piala Presiden 2025, Netizen Bandingkan Isi Menu MBG ke Jurnalis Inggris
Terkini
-
Diplomat Muda Kemlu Tewas Terlilit Lakban: Kisah Heroiknya Selamatkan WNI di Zona Konflik Terungkap
-
BRI Salurkan BSU Rp1,72 Triliun untuk 2,8 Juta Pekerja Guna Dongkrak Daya Beli Masyarakat
-
Kematian Janggal Diplomat Muda Arya Daru: Keluarga Ungkap Sosoknya yang Bikin Kagum
-
Wapres Kagum saat PSM UAJY 'Ngamen' di Alun-Alun Selatan Jogja, Personel Dapat Dukungan Tak Terduga
-
Diplomat Muda Tewas Terlilit Lakban: Keluarga Tunggu Kedatangan Jenazah di Yogyakarta