SuaraJogja.id - Kuasa Hukum korban pengeroyokan Bryan Yoga Kusuma di Holywings Jogja meminta kasus diusut langsung oleh Polda DI Yogyakarta. Hal itu agar kasus bisa berjalan secara adil.
Bukan tanpa alasan kuasa hukum mendesak Polda DIY untuk turun tangan, pasalnya dari kasus itu juga muncul laporan dugaan pengeroyokan di Polres Sleman yang dikhawatirkan penanganan dan penyelidikan tak seimbang.
"Karena ini kejadiannya di dua tempat, Holywings dan Polres Sleman, kami khawatir penanganan kasus jadi tidak seimbang karena laporan juga ada di Polres Sleman. Maka dari itu kami melaporkan ke Polda DIY dan berharap pengusutan kasus ini diselesaikan di ranah yang lebih tinggi," terang kuasa hukum Bryan, Duke Arie Widagdo saat konferensi pers melalui daring, Senin (6/6/2022).
Ia menerangkan bahwa kasus dugaan pengeroyokan ini menjadi kekecewaan keluarga. Sebab, Bryan dikabarkan sudah terkulai lemas di RSUD Sleman pada Sabtu (4/6/2022) sekitar pukul 07.50 WIB. Tidak ada polisi yang menghubungi keluarga padahal lokasi terakhir Bryan berada di Polres Sleman.
Duke juga menyayangkan dengan polisi yang tidak memediasi kasus tersebut ketika Bryan bersama temannya, Albert dibawa ke Polres Sleman. Justru polisi memukuli Bryan hingga terjadi upaya melarikan diri.
"Intinya klien kami ini ingin menyelamatkan diri karena di dalam kantor Polres Sleman justru dipukuli. Dia lompat pagar dalam keadaan setengah sadar hingga tertabrak mobil," katanya.
Duke akan terus mengawal kasus ini hingga tuntas. Menyusul kabar dua oknum polisi yang terlibat dalam pengeroyokan akan digelar sidang KEPP, Duke memberi apresiasi. Kendati begitu, pihaknya meminta oknum polisi diberi sanksi tegas.
"Ya kita apresiasi itu, dua orang polisi ini akan mengikuti sidang kode etik di ranah polri," katanya.
Dugaan pengeroyokan sendiri berawal saat Bryan Yoga Kusuma akan berbincang dengan rekannya di Holywings Jogja. Pada waktu yang sama, seorang kenalan Bryan yakni KN yang juga sebagai terduga pelaku pengeroyokan hadir di lokasi yang sama.
Bryan yang memiliki urusan dengan rekannya sempat didatangi KN. Namun Bryan meminta KN tak ikut bergabung karena ada pembicaraan khusus.
Berita Terkait
-
Pasar Literasi Jogja 2025: Memupuk Literasi, Menyemai Budaya Membaca
-
7 Kampung Ngabuburit Populer di Jogja yang Harus Kamu Datangi di Akhir Pekan Ramadan
-
Terbaru! Daftar Harga Tiket Bus Jakarta-Jogja Lebaran 2025 Mulai Rp180 Ribuan
-
Dituduh Sastra Silalahi Kalah Judi Bola, Sosok Franky Kessek Bukan Fans Timnas Sembarangan
-
Daftar Lokasi Penitipan Kendaraan di Jogja Saat Mudik Lebaran 2025, Dijamin Aman
Terpopuler
- Dedi Mulyadi Syok, Bapak 11 Anak dengan Hidup Pas-pasan Tolak KB: Kan Nggak Mesti Begitu
- Baru Sekali Bela Timnas Indonesia, Dean James Dibidik Jawara Liga Champions
- JakOne Mobile Bank DKI Diserang Hacker? Ini Kata Stafsus Gubernur Jakarta
- Terungkap, Ini Alasan Ruben Onsu Rayakan Idul Fitri dengan "Keluarga" yang Tak Dikenal
- Review Pabrik Gula: Upgrade KKN di Desa Penari yang Melebihi Ekspektasi
Pilihan
-
Kurs Rupiah Selangkah Lagi Rp17.000 per Dolar AS, Donald Trump Biang Keroknya
-
Libur Lebaran Usai, Harga Emas Antam Merosot Rp23.000 Jadi Rp1.758.000/Gram
-
Jadwal Timnas Indonesia U-17 vs Yaman, Link Live Streaming dan Prediksi Susunan Pemain
-
Minuman Berkemasan Plastik Berukuran Kurang dari 1 Liter Dilarang Diproduksi di Bali
-
Nova Arianto: Ada 'Resep Rahasia' STY Saat Timnas Indonesia U-17 Hajar Korea Selatan
Terkini
-
Jadi Binaan BRI, UMKM Unici Songket Silungkang Mampu Tingkatkan Skala Bisnis
-
Arus Balik Lebaran 2025: BRI Hadirkan Posko BUMN di Tol dan Bandara untuk Kenyamanan Pemudik
-
Prabowo Didesak Rangkul Pengusaha, Tarif Trump 32 Persen Bisa Picu PHK Massal di Indonesia?
-
Viral, Mobil Digembosi di Jogja Dishub Bertindak Tegas, Ini Alasannya
-
Tanggapi Langkah Tarif Trump, Wali Kota Jogja: Kuatkan Produk Lokal!