Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Ilham Baktora
Senin, 06 Juni 2022 | 20:01 WIB
Bryan Yoga Kusuma korban pengeroyokan di Holywings Jogja, memberikan keterangan pada wartawan secara daring, Senin (6/6/2022).

SuaraJogja.id - Kuasa Hukum korban pengeroyokan Bryan Yoga Kusuma di Holywings Jogja meminta kasus diusut langsung oleh Polda DI Yogyakarta. Hal itu agar kasus bisa berjalan secara adil.

Bukan tanpa alasan kuasa hukum mendesak Polda DIY untuk turun tangan, pasalnya dari kasus itu juga muncul laporan dugaan pengeroyokan di Polres Sleman yang dikhawatirkan penanganan dan penyelidikan tak seimbang.

"Karena ini kejadiannya di dua tempat, Holywings dan Polres Sleman, kami khawatir penanganan kasus jadi tidak seimbang karena laporan juga ada di Polres Sleman. Maka dari itu kami melaporkan ke Polda DIY dan berharap pengusutan kasus ini diselesaikan di ranah yang lebih tinggi," terang kuasa hukum Bryan, Duke Arie Widagdo saat konferensi pers melalui daring, Senin (6/6/2022).

Ia menerangkan bahwa kasus dugaan pengeroyokan ini menjadi kekecewaan keluarga. Sebab, Bryan dikabarkan sudah terkulai lemas di RSUD Sleman pada Sabtu (4/6/2022) sekitar pukul 07.50 WIB. Tidak ada polisi yang menghubungi keluarga padahal lokasi terakhir Bryan berada di Polres Sleman.

Baca Juga: Jadi Korban Pengeroyokan di Holywings Jogja, Sosok Bryan Yoga Kusuma Punya Start Up hingga Sempat Maju di Pileg 2019

Duke juga menyayangkan dengan polisi yang tidak memediasi kasus tersebut ketika Bryan bersama temannya, Albert dibawa ke Polres Sleman. Justru polisi memukuli Bryan hingga terjadi upaya melarikan diri.

"Intinya klien kami ini ingin menyelamatkan diri karena di dalam kantor Polres Sleman justru dipukuli. Dia lompat pagar dalam keadaan setengah sadar hingga tertabrak mobil," katanya.

Duke akan terus mengawal kasus ini hingga tuntas. Menyusul kabar dua oknum polisi yang terlibat dalam pengeroyokan akan digelar sidang KEPP, Duke memberi apresiasi. Kendati begitu, pihaknya meminta oknum polisi diberi sanksi tegas.

"Ya kita apresiasi itu, dua orang polisi ini akan mengikuti sidang kode etik di ranah polri," katanya.

Dugaan pengeroyokan sendiri berawal saat Bryan Yoga Kusuma akan berbincang dengan rekannya di Holywings Jogja. Pada waktu yang sama, seorang kenalan Bryan yakni KN yang juga sebagai terduga pelaku pengeroyokan hadir di lokasi yang sama.

Bryan yang memiliki urusan dengan rekannya sempat didatangi KN. Namun Bryan meminta KN tak ikut bergabung karena ada pembicaraan khusus.

Hal itu membuat KN tersinggung hingga memprovokasi Bryan. Hingga akhirnya terjadi adu mulut dan pengeroyokan di parkiran Holywings Jogja.

Bryan saat ini masih dalam perawatan oleh petugas medis di rumah sakit. Kondisi Bryan telah siuman namun masih pemulihan dari luka pengeroyokan brutal itu.

Load More