Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo
Selasa, 07 Juni 2022 | 19:22 WIB
Pedagang daging sapi di Pasar Wates, Kabupaten Kulon Progo. ANTARA/Sutarmi

SuaraJogja.id - Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, menyebutkan harga daging sapi belum terkena dampak penyakit mulut dan kuku (PMK).

Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kulon Progo Sudarna, mengatakan berdasarkan hasil pemantauan di pasar rakyat, harga daging sapi pada kisaran Rp140 ribu sampai Rp150 ribu per kilogram untuk kualitas satu.

Harga daging sapi saat ini sudah mulai turun dibandingkan saat menjelang Lebaran 2022 dengan kisaran Rp160 ribu sampai Rp175 ribu per kilogram.

"Tingginya harga daging sapi masih wajar karena akan memasuki Hari Raya Idul Adha. Hal itu disebut cukup berpengaruh, meski tidak terlalu signifikan," kata Sudarna seperti dikutip dari Antara, Selasa (7/6/2022).

Baca Juga: Tahapan Pemilu Segera Dimulai, Pengamat: Jabatan Ketua DPC PDIP Kulon Progo Harus Segera Diisi

Menurutnya, kenaikan harga daging sapi lebih disebabkan oleh masalah pasokan yang di bawah kebutuhan pasar.

"Hukum pasar pasti berlaku, ketika pasokan melebihi permintaan pasar, maka pasti harga akan turun," katanya.

Sementara itu, salah satu pedagang daging sapi di Pasar Wates, Dumilah mengatakan dirinya menjual daging sapi Rp145 ribu per kilogram. Ia menjual sedikit murah karena permintaan konsumen sangat sedikit.

"Saya jual daging sapi Rp145 ribu per kilogram dari pada tidak laku," katanya.

Ia mengatakan saat harga daging sapi di kisaran Rp100 ribu sampai Rp115 ribu per kilogram, mampu menjual lebih dari 10 kilogram per hari. Namun, setelah harga daging di atas harga tersebut, ia hanya mampu menjual daging rata-rata enam kilogram per hari.

Baca Juga: 111 Jamaah Calon Haji Dari Kulon Progo Berangkat ke Tanah Suci 16 Juni Nanti

"Permintaan daging sapi menurun karena harga daging sapi cukup tinggi," katanya.

Load More