Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo
Rabu, 08 Juni 2022 | 17:40 WIB
Suasana stasiun kereta metro bawah tanah (subway) Jinsong, Beijing, China, Selasa (7/6/2022), ramai oleh para penumpang yang turun dan naik, setelah penguncian wilayah (lockdown) akibat COVID-19 varian Omicron dicabut. (ANTARA/M. Irfan Ilmie/foc)

SuaraJogja.id - Otoritas Daerah Otonomi Mongolia Dalam, China, menerapkan penguncian wilayah (lockdown) di kota Erenhot yang berbatasan dengan Mongolia.

Situasi pandemi di Erenhot sebagai titik fokus gelombang kasus Omicron terkini sangat rumit, sehingga dibutuhkan tindakan cepat untuk menahan laju virus, kata Wakil Ketua Partai Komunis China (CPC) Mongolia Dalam Wang Lixia kepada pers seperti dikutip dari Antara, Rabu (8/6/2022).

Dalam enam hari terakhir terdapat 240 kasus positif Omicron, terbanyak di Erenhot sejauh ini.

Saat pertama kali ditemukan pada Kamis (2/6) hanya ada dua kasus. Pada Selasa (7/6) jumlahnya bertambah menjadi 81 kasus dan Rabu sebanyak 240 kasus.

Baca Juga: Seperti Apa Duit China Dibelanjakan di Pasifik? Mari Kita Periksa

Warga Erenhot disarankan bekerja dari rumah. Akses keluar dan masuk kota itu juga ditutup sementara.

Warga yang harus keluar kota karena alasan sangat mendesak harus mengajukan permohonan izin kepada aparat terkait, menurut otoritas Erenhot.

Hal yang sama juga diterapkan kepada warga kota Chifeng, yang juga berada di wilayah Mongolia Dalam.

Warga yang hendak keluar kota disyaratkan menunjukkan hasil tes negatif COVID-19 dalam 48 jam terakhir.

Lockdown di kota-kota Mongolia Dalam itu diberlakukan beberapa hari setelah status lockdown di Beijing dan Shanghai dicabut.

Baca Juga: Mantap Sambal Tempoyak Jambi Dijual ke Afrika, Amerika, Thailand, Malaysia, Singapura, China Hingga Korea Selatan

Load More