SuaraJogja.id - Pencurian cabai di ladang petani Sleman marak terjadi belakangan ini, menyusul meroketnya harga salah satu komponen penting dapur itu di pasaran.
Diketahui, harga cabai merah keriting di pasaran Kabupaten Sleman dibanderol Rp73.500/Kg, cabai merah besar Rp59.375/Kg, cabai rawit hijau Rp74.250/Kg. Sementara itu cabai rawit merah melesat hingga Rp89.000/Kg.
Mengetahui hal itu, keberadaan cabai di lahan dapat menyebabkan kekhawatiran tersendiri bagi warga, khususnya petani cabai. Karena tak jarang, cabai yang masih berada di pohonnya menjadi sasaran pencurian.
Warga dan para petani cabai di padukuhan Pojokan-Bejen, Kalurahan Caturharjo, Kapanewon Sleman, Kabupaten Sleman punya teknik menjaga keamanan lahan cabai mereka dengan menjalankan ronda. Terlebih, usai di kampung mereka sudah ada sejumlah warga menjadi korban pencurian cabai di ladang.
Misalnya, seperti dituturkan oleh Suwandi, Senin (14/6/2022) sore. Lahan cabai milik lelaki berusia 50 tahun ini belum lama disantroni maling.
"Bukan hanya lahan saya, tapi juga cabai di lahan sebelah-sebelah [bersebelahan lahan] saya," ujarnya, saat ditemui di lahan cabainya.
Suwandi menyebut, pencurian cabai itu terjadi sepekan lalu. Kala itu cabai miliknya sudah siap panen perdana.
Malam kejadian, sekitar pukul 22.00 WIB ia baru pulang dari aktivitas ronda bersama warga. Perjalanan menuju kediamannya diisi dengan patroli rumah warga.
"Paginya saya dan istri mau metik cabai, saya lihat petak [area] ujung kok tidak ada [cabai]. Setengah petak lagi kok tidak ada. Ya sudah saya pikir ini dicuri, mau apa lagi, sudah ilang kok," kata dia.
Baca Juga: Puluhan Hektar Tanaman Cabai di Sleman Dilanda Hama Pathek, Harga Makin Melambung?
Dari lahan cabai seluas sekitar 1.000 meter persegi itu, memang tak semua cabainya dicuri. Si pencuri baru sempat mengambil sekitar 5 Kg cabai dari pohon-pohonnya.
"Jadi kan saya menanam bukan hanya cabai rawit merah, tapi juga cabai keriting. Nah itu yang diambil cabai keriting, kalau yang rawit tidak," ungkapnya.
Mengetahui tak begitu banyak cabai yang dicuri, ia menduga pencuri tersebut sudah kepalang takut aksinya diketahui warga setempat.
Semenjak peristiwa tersebut, ronda malam menjaga lahan cabai semakin diperketat di kampungnya. Bila tidak begitu, pencuri cabai akan semakin merajalela.
"Pencurian cabai di lahan itu sering terjadi kalau harga cabai sedang tinggi seperti sekarang. Kalau lahan tidak dijaga, cabai bisa hilang. Bahkan dahulu, pernah ada pencuri cabai yang langsung mematahkan batangnya," tuturnya, kemudian lanjut memupuk cabainya.
Kanit Reskrim Polsek Sleman AKP Eko Haryanto mengatakan, pihaknya bersama jajarannya di wilayah sudah mengarahkan patroli di sawah atau lahan cabai. Bukan hanya di Caturharjo, melainkan juga titik-titik lain di wilayah hukum Polsek Sleman.
Bahkan, aparat tak segan turun ke pematang sembari menyalakan senter mengecek keberadaan pencuri.
Namun ia juga mengimbau, kepada masyarakat yang memiliki lahan cabai agar memperketat penjagaan sawah mereka.
"Karena sekarang harga cabai kayak harga emas," ucapnya.
Dalam dua pekan belakangan, Polsek Sleman telah menerima laporan lisan sebanyak tiga kasus pencurian cabai di lahannya.
Pihaknya tak akan menoleransi pencuri cabai yang masuk dalam kategori pencurian dengan pemberatan itu.
"Bisa dikenakan pasal 363 KUH Pidana," lanjutnya.
Kontributor : Uli Febriarni
Berita Terkait
-
Harga Cabai Merah di Pasar Raya Padang Tembus Rp 95 Ribu Per Kg, Konsumen Beralih ke Cabai Hijau
-
Cabai Lagi Mahal, Ibu-ibu di Pasar Santai Mencuri dari Truk Pengangkut, Cuek Abis Walau Diprotes Sopir
-
Puluhan Hektar Tanaman Cabai di Sleman Dilanda Hama Pathek, Harga Makin Melambung?
-
Babe Cabita Gelar Sayembara Berhadiah Rp 15 Juta, Syaratnya: Ajak Maling Honda BeAT Miliknya Bersilaturahmi ke Rumah
-
Disebut Selalu Bawa Pistol, Seorang Pria Ngaku Anggota TNI AL Bawa Kabur Motor Warga di Cilandak
Terpopuler
- 1 Detik Pascal Struijk Resmi Jadi WNI, Cetak Sejarah di Timnas Indonesia
- Pemain Arsenal Pilih Bela Timnas Indonesia Berkat Koneksi Ayahnya dengan Patrick Kluivert?
- Pelatih Belanda Dukung Timnas Indonesia ke Piala Dunia: Kluivert Boleh Ambil Semua Pemain Saya
- Setajam Moge R-Series, Aerox Minggir Dulu: Inikah Wujud Motor Bebek Yamaha MX King 155 Terbaru?
- Cara Membedakan Sepatu Original dan KW, Ini 7 Tanda yang Harus Diperiksa
Pilihan
-
Data Pribadi RI Diobral ke AS, Anak Buah Menko Airlangga: Data Komersil Saja!
-
Rafael Struick Mandul, Striker Lokal Bersinar Saat Dewa United Gilas Klub Malaysia
-
5 Rekomendasi HP Murah Chipset Snapdragon Kuat untuk Gaming, Pilihan Terbaik Juli 2025
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED untuk Gaming, Pilihan Terbaik Juli 2025
-
Vietnam Ingin Jadi Tuan Rumah Piala Dunia, Tapi Warganya: Ekonomi Aja Sulit!
Terkini
-
Geger Beras Oplosan di Gunungkidul? Ini Fakta Sebenarnya
-
Magma Kaya Potasium: Ancaman Kaldera Tersembunyi? UGM Teliti Evolusi Gunung Api di Indonesia
-
Bantul Jadi Kampung Perikanan Nasional: Ini Strategi Jitu Dongkrak Ekonomi Desa Lewat Ikan
-
Di Balik Jeruji Besi, Asa di Hari Anak: Remisi & Momen Haru di LPKA Yogyakarta
-
Yogyakarta Gandeng Korporasi Lawan Stunting: Ratusan Balita Jadi Prioritas