SuaraJogja.id - Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang Sekolah Dasar (SD) di Kabupaten Sleman telah berakhir. Kendati belum seluruh sekolah melaporkan dengan lengkap pelaksanaan PPDB di sekolah masing-masing, gambaran umum jumlah pendaftar sudah diketahui.
Sekretaris Dinas Pendidikan Sleman Sri Adi mengatakan hasil rekapitulasi menyeluruh pelaksanaan PPDB SD se-Kabupaten Sleman baru dapat dipublikasikan paling lambat pekan depan.
Di masa tersebut, seluruh sekolah akan memberikan laporan resmi hasil PPDB di sekolah mereka masing-masing.
"Sementara ini yang saya dengar memang ada SD yang pendaftarnya sedikit. Ada langkah selanjutnya yang akan ditempuh. Terkait kebijakan atau teknis," sebut Sri Adi, Jumat (17/6/2022).
Baca Juga: Keberangkatan Lima Calon Haji Sleman Tertunda, Dua di Antaranya Positif Covid-19
Melalui hasil pengamatan sementara, ia mengatakan, dari sebanyak 374 SD negeri yang ada di Kabupaten Sleman, ada sekolah-sekolah yang sudah terpenuhi kuota rombongan belajarnya dan ada pula yang cukupan pendaftarnya sedikit.
"Namun itu mungkin disebabkan oleh minimnya lulusan TK atau usia SD, biasanya di wilayah tertentu ya," kata dia.
Wilayah pinggiran yang dimaksud Sri Adi misalnya di kawasan Kapanewon Prambanan yang berbatasan dengan luar DIY atau kapanewon lainnya.
Penyebab kedua yaitu, ada kecenderungan orang tua ingin menyekolahkan anaknya ke SD swasta. Hal itu menunjukkan SD swasta di Kabupaten Sleman mengalami perkembangan.
Tetapi secara umum dari pantauan yang dilakukan, minat orang tua untuk menyekolahkan anak-anaknya ke SD negeri masih cukup tinggi.
Baca Juga: PSS Sleman Tutup Peluang Persita di Piala Presiden
Bagi sekolah yang hanya memiliki sedikit siswa, Sri Adi tak membantah bahwa Disdik punya kebijakan regrouping. Hanya saja, langkah tersebut baru akan diambil melalui kajian terlebih dahulu.
Ia mengungkap, secara umum pelaksanaan PPDB jenjang SD berjalan dengan baik dan tanpa kendala berarti.
Sistem daring PPDB berjalan lancar dan pihaknya tetap membuka posko PPDB. Ia memandang masyarakat kekinian sudah lebih semakin memahami dan terbiasa mengikuti PPDB secara daring. Beberapa persoalan yang muncul juga telah mampu diselesaikan di tingkat sekolah, tidak harus sampai ke posko di Disdik.
Salah satu sekolah yang masih minim pendaftar yakni SD Negeri Banyurejo 4 di Kapanewon Tempel. PPDB Tahun Ajaran 2022/2023 hanya menghadirkan pendaftar sebanyak dua orang saja.
Wakil Kepala SD N Banyurejo 4 Suharto yang membenarkan hal itu mengungkap, ada sejumlah kendala yang menyebabkan minimnya pendaftar ke sekolah mereka.
"Anak usia SD yang bisa masuk ke sini minim," kata dia, saat dijumpai di sekolah.
Suharto mengatakan bahwa ada banyak SD di sekitar SDN Banyurejo 4, baik swasta maupun negeri. Kendati demikian, ia menampik hal itu menjadi penyebab utama sepinya pendaftar di sekolah mereka.
Suharto memandang, sebetulnya kebijakan zonasi sudah mengakomodasi alokasi persebaran peserta didik berdasarkan cakupan wilayah.
Namun, pihaknya tak berhenti untuk terus berupaya meningkatkan jumlah peserta didik tahun ke tahun. Yakni dengan cara berkoordinasi dengan Komite Sekolah, stakeholder dan turun langsung ke TK-TK, mengumpulkan seluruh wali murid. Termasuk juga memasang banner dan menyebarkan brosur promosi sekolah.
Promosi Lewat Daftar Prestasi
Panitia PPDB SDN Banyurejo 4 Emmy Wulandari menyatakan, pihak sekolah tak henti-hentinya terus mempromosikan sekolah lewat beragam raihan prestasi yang dimiliki sekolah. Baik itu prestasi yang dicapai oleh peserta didik maupun guru.
Misalnya, SD N Banyurejo 4 diketahui ada beragam ekstrakurikuler yang bisa menunjang prestasi dan pengembangan diri non akademik siswa. Mulai dari Pramuka, drumband, tari, musik, kegiatan agama hingga olahraga.
Pembinaan khusus untuk minat siswa juga diberikan terutama bila mereka menjelang lomba.
"Salah satu prestasi siswa kami, memenangkan kompetisi bulutangkis tingkat nasional, juara tiga tunggal putra. Kini sudah berlatih di Jakarta," kata dia.
Ia berharap, ada upaya pemerintah dalam pemerataan peserta didik. Serta ada komitmen bersama antar sekolah-sekolah yang berada di satu gugus.
"Jangan sampai regrouping, kalau bisa siswa bertambah, prestasi bertambah. Pihak sekolahpun selalu semaksimal mungkin mendidik siswa dan terus mengembangkan teknik mendidik hari ke hari," paparnya.
Kontributor : Uli Febriarni
Berita Terkait
-
Disdikpora Bantul Buka Posko PPDB, Hal Ini yang Paling Banyak Dikeluhkan
-
Apa Itu Pakta Integritas PPDB Jateng 2022? Simak Penjelasannya
-
DPRD Sulsel Minta Pelaku Manipulasi Kartu Keluarga Jelang PPDB Diberi Sanksi Tegas
-
Link Pendaftaran PPDB SMPN Negeri Cilegon, Catat Syarat dan Cara Pendaftarannya!
-
Cara Daftar PPDB Jateng 2022 untuk Jenjang SMA/SMK, Lengkap dengan Jadwal dan Syarat
Terpopuler
- 3 Kerugian AFF usai Menolak Partisipasi Persebaya dan Malut United di ASEAN Club Championship
- Mengenal Klub Sassuolo yang Ajukan Tawaran Resmi Rekrut Jay Idzes
- Moto G100 Pro Resmi Debut, HP Murah Motorola Ini Bawa Fitur Tangguh dan Baterai Jumbo
- 5 HP Harga Rp1 Jutaan RAM 8/256 GB Terbaik 2025: Spek Gahar, Ramah di Kantong
- 45 Kode Redeem FF Max Terbaru 4 Juli: Klaim Gloo Wall, Bundle Apik, dan Diamond
Pilihan
-
Daftar 6 Sepatu Diadora Murah untuk Pria: Buat Lari Oke, Hang Out Juga Cocok
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Baterai Jumbo Terbaik Juli 2025, Lebih dari 5.000 mAh
-
7 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru Juli 2025, Multitasking Pasti Lancar!
-
Sekali klik! Link Live Streaming Piala Presiden 2025 Persib vs Port FC
-
7 Rekomendasi Tumbler Kekinian, Kuat Antikarat Dilengkapi Fitur Canggih
Terkini
-
Kicking Off a New Horizon: BRI Mulai Perjalanan Transformasi Berkelanjutan
-
Tak hanya Takbirdha, Dua Orang Penganiaya Driver ShopeeFood di Sleman Juga jadi Tersangka
-
Ricuh Kurir ShopeeFood di Sleman hingga Rusak Mobil, Dua Orang Ditetapkan jadi Tersangka
-
Mengamankan Diri dari Desakan Massa, Penganiaya Driver ShopeeFood di Sleman jadi Tersangka
-
Dalang Penggantian Plat BMW Maut Sleman Terungkap: Kenal Dekat dengan Keluarga Tersangka?