SuaraJogja.id - Proyek Kolektif Seni Monumen Antroposen Yogyakarta menjadi salah satu tujuan dari kunjungan kebudayaan Presiden Jerman Frank Walter Steinmeier di Indonesia pada Jumat (17/06/2022). Kunjungan kebudayaan ini juga sekaligus memperingati 70 tahun hubungan diplomatik Indonesia dengan Jerman yang telah terjalin sejak 25 Juni 1952.
Selama di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Presiden Federasi Jerman Frank-Walter Steinmeier beserta delegasinya melakukan kunjungan ke Konservasi Cagar Budaya Candi Borobudur, Universitas Gadjah Mada, Keraton
Ngayogyakarta Hadiningrat, dan berakhir di acara Monumen Antroposen di Jogja National Museum (JNM).
Kurator Seni dan Budaya Proyek Monumen Antroposen, Ignatia Nilu menjelaskan, kunjungan kebudayaan Presiden Federasi Jerman akan disambut dengan pameran kecil dan presentasi dari proyek Monumen Antroposen yang sengaja dipindah sementara dari lokasi utama di Kawasan tempat Pembuangan Akhir (TPA) Piyungan ke JNM.
"Ada banyak pertimbangan untuk sementara ini dan kunjungan kebudayaan belum bisa dilakukan di lokasi utama Monumen Antroposen. Akan tetapi tim yang terdiri dari beberapa seniman, kurator, dan masyarakat yang terlibat di Monumen Antroposen akan memamerkan konsep, mesin-mesin dan mempresentasikan hasil-hasil kerja yang berkaitan dengan proyek ini di JNM," ujar dia.
Dikatakan, acara Monumen Antroposen akan menampilkan kompilasi video drone situasi lokasi Monumen Antroposen dengan pengantar singkat dari salah satu penggagasnya seniman berkebangsaan Jerman, Franziska Fennert, desain animasi 3D yang menggambarkan relief tiga tingkat menumen yang difungsikan sebagai penunjang program seni budaya, serta infografis karya komunitas proyek Monumen Antroposen termasuk pertunjukan Obrog Monumen Antroposen dari seniman Tony Maryana dan Daniel Caesar.
Proyek ini merupakan karya seni kolosal yang dalam penciptaanya akan melibatkan banyak seniman dan masyarakat sekitar dan menjadikan menumen ini sebagai ruang publik berbasis komunitas dan menjadi lokasi studi seni bersama.
Franziska Fennert menjelaskan kunjungan kebudayaan Presiden Federasi Jerman ini sangat penting, mengingat proyek Monumen Antroposen sendiri merupakan hasil Kerjasama Forum Upcycle Indonesia, Goethe-Institut Jakarta, dan Pemerintah Daerah Bawuran.
"Tentu ini menjadi penting untuk memperkuat hubungan kebudayaan Indonesia dengan Jerman, mengingat proyek ini terselenggara berkat Kerjasama dari beberapa lembaga yang mewakili dua negara ini," katanya.
Dari pihak pemerintah kelurahan Bawuran, Kapanewon Piyungan, Kabupaten Bantul juga menyambut baik proyek Monumen Antroposen ini. Seperti yang diungkapkan Kepala Kelurahan Bawuran, Made Supardiono dengan adanya projek Monumen Antroposen ini pihaknya bisa bekerjasama dengan para seniman untuk ikut serta menselaraskan persoalan sampah di wilahnya.
Baca Juga: 5 Momen Kunjungan Presiden Jerman ke Yogyakarta: Sambangi UGM hingga Keraton
"Saya telah berkoordinasi sampai tingkat RT untuk menselaraskan kebijakan Bantul bersih sampah 2025. Keberadaan Monumen Antroposen ini membuka harapan bagi pemanfaatan sampah juga harapan bagi masyarakat sekitar untuk dapat belajar mengolah sampah hingga dapat membantu memajukan perekonomian warga sekitar," ujarnya.
Seperti yang ditelah dipublikasikan, Proyek Monumen Antroposen ini merupakan sebuah konsep seni kolosal yang bersandar pada kesadaran manusia yang hidup beserta lingkungannya, dan gagasan pembangunan monumen ini merupakan hasil dari perenungan nilai kebudayaan lokal yang dapat berpengaruh pada keharmonisan antar manusia, alam, dan Ilahi secara holistik.
Proyek Monumen Antroposen ini merupakan hasil gagasan dari Indonesian Upcycle Forum dan didukung penuh oleh Goethe-Institut Indonesia dan German Federal Foreign Office, yang harapannya dapat menjadi pusat budaya dan ekonomi kreatif yang mempromosikan ekonomi sirkular yang berbasis komunitas.
Berita Terkait
-
Bandung Barat Minim Bioskop, Keluhan Raffi Ahmad Didengar Pemerintah!
-
Aktif Jadi Utusan Khusus Presiden, Raffi Ahmad Dukung Kementerian Kebudayaan Buka Bioskop Baru di 17 Kabupaten
-
Raffi Ahmad Curhat Tak Ada Bioskop di Bandung Barat, Kemenbud Gercep Buka 51 Layar Baru Desember Mendatang
-
13 Warisan Budaya Tanah Air Diakui UNESCO, Fadli Zon: Indonesia Siap Jadi Kiblat Budaya Dunia
-
Kondisi Pengungsi Erupsi Lewotobi Membaik, Pemerintah Siapkan Hunian Baru di Lokasi Aman
Tag
Terpopuler
- Raffi Ahmad Ungkap Tragedi yang Dialami Ariel NOAH, Warganet: Masih dalam Lindungan Allah
- Eliano Reijnders Ungkap Rencana Masa Depannya, Berniat Susul Tijjani Reijnders
- Seharga Raize tapi Mesin Sekelas Innova: Yuk Simak Pesona Toyota Frontlander
- Crazy Rich Kalimantan, Begini Mewah dan Mahalnya Kado Istri Haji Isam untuk Ulang Tahun Azura
- Bayern Munchen Pampang Foto Nathan Tjoe-A-On, Pindah ke Bundesliga Jerman?
Pilihan
-
Viral Pertamax Dituding Jadi Biang Rusaknya Fuel Pump Mobil, ITB Sampai Dipanggil
-
MR.DIY Mau Melantai Bursa di BEI, Ini Harga Saham dan Jadwal IPO
-
Diskusi OIKN dan BPK RI: Pembangunan IKN Harus Berlanjut dengan Tata Kelola yang Baik
-
1.266 Personel Diterjunkan, Polres Bontang Pastikan Keamanan di 277 TPS
-
Masa Tenang, Tim Gabungan Samarinda Fokus Bersihkan Alat Peraga Kampanye
Terkini
-
UMKM Dapat Pesanan Ekspor, Tapi Tak Sanggup Produksi? Ini Biang Keroknya
-
Dari Mucikari Hingga Penjual Bayi, 11 Tersangka TPPO di Yogyakarta Diringkus
-
1.410 Personel Gabungan Kawal Ketat Pilkada Sleman 2024, 16 TPS Rawan jadi Fokus
-
Isu Sosial di Gunungkidul: Banyak Warga Merantau, Anak Tertitip, Berakhir Adopsi
-
Lapor via WA, Bawaslu Sleman Ciduk 6 Terduga Pelaku Politik Uang di Minggir