SuaraJogja.id - Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) masih terus meluas di berbagai wilayah. Kementerian Pertanian bahkan sudah menetapkan PMK sebagai wabah di Indonesia sejak 7 Mei 2022 lalu.
Dekan Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) UGM Teguh Budipitojo menyampaikan sejumlah usulan langkah pengendalian dan rekomendasi terkait penyebaran wabah PMK ini. Salah satunya dengan membentuk satuan tugas yang fokus pada penghentian penyebaran virus penyebab PMK tersebut.
"Hal itu bisa dilakukan melalui tindakan karantina, pengawasan dan pembatasan lalu lintas ternak serta penutupan pasar hewan," ujar Teguh dalam keterangannya, Sabtu (18/6/2022).
Selanjutnya, kata Teguh, memusnahkan secara terbatas atau stamping out pada hewan yang telah terpapar dapat dilakukan. Hal itu bertujuan untuk menghilangkan sumber infeksi.
Baca Juga: Cegah Wabah Meluas, Pemkab Garut Usulkan Vaksin PMK untuk Belasan Ribu Ternak
Langkah itu bisa disertai dengan menerapkan biosekuriti dengan dekontaminasi kandang, peralatan, kendaraan pengangkut hewan tersebut. Serta bahan atau alat lain yang berpotensi menularkan virus.
"Dekontaminasi dapat dilakukan melalui penyemprotan larutan desinfektan yang efektif terhadap virus dan pemusnahan bahan-bahan yang sudah terkontaminasi," tuturnya.
Ada berbagai jenis desinfektan yang disebut efektif membunuh virus penyebab PMK. Di antaranya adalah sodium hydroxide (2%), sodium carbonate (4%), citric acid (0.2%), acetic acid (2%), sodium hypochlorite (3%), potassium peroxymonosulfate (1%), dan chlorine dioxide.
Sementara untuk meningkatkan kekebalan hewan ternak yang rentan tertular PMK, ia menyebut perlu digencarkan program vaksinasi massal. Dengan tidak lupa untuk melakukan upaya mitigasi pada daerah yang belum tertular berupa surveilans serta pembentukan kewaspadaan dini dengan melakukan disease resilience.
"Hal itu perlu dilakukan untuk melihat peta penyebaran penyakit sebagai dasar penentuan langkah pengendalian disamping melakukan komunikasi, pemberian informasi dan edukasi pada masyarakat peternak," ungkapnya.
Baca Juga: Terdampak Kasus PMK, Pedagang Hewan Ternak di Gunungkidul Terpaksa Banting Harga
Diketahui bahwa PMK sendiri disebabkan oleh virus RNA beruntai tunggal, genus Aphthovirus yang termasuk famili Picornaviridae dengan materi genetik yang terdiri dari kurang-lebih 8.000 nukleotida dan tidak beramplop.
Penyakit ini juga diketahui dapat menyerang ternak mulai dari sapi, babi, domba serta kambing.
Berita Terkait
-
Dari Sapi Hingga Ikan: KPK Usut Penyimpangan Dana Hibah di Dinas Peternakan Jatim
-
Terkait Korupsi Dana Hibah, KPK Temukan Kejanggalan dalam Pengadaan Hewan Ternak di Jatim
-
Tim Dosen Paramedik IPB Beri Pengobatan Cacingan dan Vitamin pada Hewan Ternak di Kelurahan Mulyaharja
-
Jelang Hari Raya Idul Adha, Kenali Ciri-Ciri Hewan Kurban Terinfeksi Bakteri Antraks
-
Awas PMK! 3 Tips Memilih Daging Kurban yang Aman dan Sehat
Terpopuler
- Mees Hilgers Didesak Tinggalkan Timnas Indonesia, Pundit Belanda: Ini Soal...
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Miliano Jonathans Akui Tak Prioritaskan Timnas Indonesia: Saya Sudah Bilang...
- Denny Sumargo Akui Kasihani Paula Verhoeven: Saya Bersedia Mengundang..
- Elkan Baggott Kembali Tak Bisa Penuhi Panggilan Shin Tae-yong ke TC Timnas Indonesia
Pilihan
-
PublicSensum: Isran-Hadi Unggul Telak atas Rudy-Seno dengan Elektabilitas 58,6 Persen
-
Munawwar Sebut Anggaran Rp 162 Miliar untuk Bimtek Pemborosan: Banyak Prioritas Terabaikan
-
Drama Praperadilan Tom Lembong: Kuasa Hukum Bongkar Dugaan Rekayasa Kesaksian Ahli
-
Dua Juara Liga Champions Plus 5 Klub Eropa Berlomba Rekrut Mees Hilgers
-
5 Rekomendasi HP Infinix Sejutaan dengan Baterai 5.000 mAh dan Memori 128 GB Terbaik November 2024
Terkini
-
Tak Gelar Kampanye Akbar, Paslon Harda-Danang Lakukan Hal ini di 17 Kapanewon
-
Latihan Intensif Tak Berdampak, PSS Sleman Dipermalukan Tamunya PSBS Biak
-
Menteri Kebudayaan Buka Pekan Warisan Budaya Takbenda di Jogja, Optimisme Jadikan Kebudayaan Indonesia Mendunia
-
Penuhi Kebutuhan Kambing Secara Mandiri, Untoro-Wahyudi Luncurkan 1 Desa 1 Entrepreneur
-
Cari Properti di Surabaya, Cari Infonya di KPR BRI Property Expo 2024 Goes to Ciputra Surabaya