SuaraJogja.id - Aparat kepolisian terus mengusut dugaan penembakan yang terjadi di Kapanewon Moyudan. Diketahui, peristiwa nahas itu menyebabkan satu orang korban yang merupakan rekan pelaku, tewas.
Kapolsek Moyudan AKP Estiqomah mengatakan, saat ini kasus tersebut masih berada dalam tahap penyelidikan.
"Masih proses penyelidikan," ujarnya singkat, Rabu (21/6/2022).
Sementara itu, Kabid Humas Polda DIY Kombes Pol Yuliyanto memberi penjelasan terkait kebijakan kepemilikan senapan angin.
Yuli menyatakan, siapa saja boleh membeli senapan angin dan tidak memerlukan izin khusus. Akan tetapi, senapan angin yang memiliki peluru 4 mm atau 4,5 mm harus didaftarkan di Polsek.
"Ada peraturan Kapolri, artinya didatakan. Kebanyakan orang tidak mendatakan diri ke Polsek," ujarnya.
Polda DIY mengimbau masyarakat yang mempunyai senapan angin, untuk mendaftarkan senapan angin ke Polsek. Ke depan, pihaknya juga akan melakukan pendataan.
"Kalau masyarakat tidak mau mendaftarkan, kami akan turun ke lapangan dan mendata lewat Polsek," ucapnya.
Menurut dia, dengan adanya pendataan tersebut, harapannya akan jelas siapa saja yang memiliki senapan angin dan mereka adalah orang yang memahami penggunaannya.
Baca Juga: Warga Probolinggo Tewas Tertembak Senapan Angin
"Tidak main-main," tambahnya.
Yuli menambahkan, pendataan akan menyasar pemilik senapan angin. Misalnya, mereka yang tergabung komunitas.
"Kami sudah sampaikan ke Polres, agar di level Polsek bisa mendata pemilik senapan angin," tandasnya.
Sebelumnya diberitakan, seorang bocah di Kapanewon Moyudan, Kabupaten Sleman tak sengaja tembakkan senapan angin, kala mengobrol dan bercanda dengan teman-temannya. Akibat perbuatannya itu, seorang temannya meninggal dunia.
Peristiwa itu terjadi pada Minggu (19/6/2022) pada sekitar pukul 16.00 WIB.
Kontributor : Uli Febriarni
Berita Terkait
-
Dulu Koar-koar Minta Rp 20 T, Peran Natalius Pigai di Kasus Penembakan Siswa SMK Dipertanyakan
-
Ramai Disenggol Netizen, Menteri HAM Natalius Pigai Turunkan Tim Pantau Kasus Penembakan Siswa SMK di Semarang
-
Keluarga Siswa SMK Semarang Tewas Ditembak Resmi Lapor Polisi Atas Dugaan Pembunuhan dan Penganiayaan
-
Polisi Penembak Siswa SMK di Semarang Resmi Ditahan, Lepaskan 2 Kali Tembakan, Korban Ada Tiga
-
CCTV TKP Menghilang, Publik Samakan Kasus Penembakan Siswa SMK di Semarang dengan Sambo: Sudah Diduga!
Terpopuler
- Diminta Cetak Uang Kertas Bergambar Jokowi, Reaksi Bank Indonesia di Luar Prediksi: Kalau Gitu...
- Ragnar Oratmangoen Akui Lebih Nyaman di Belanda Ketimbang Indonesia: Saya Tidak Menonjol saat...
- Warga Jakarta Jangan Salah Nyoblos Besok, YLBHI Bongkar 'Dosa-dosa' Cagub Nomor Urut 2 Dharma Pongrekun
- Pelatih Jay Idzes: Saya Tidak Senang, Ini Memalukan!
- Pratiwi Noviyanthi Ditinggal Pengacara Usai Tak Mau Selesaikan Kisruh Donasi Pengobatan Agus Salim
Pilihan
-
4 Rekomendasi HP Gaming Murah Rp 2 jutaan Memori Besar Performa Handal, Terbaik November 2024
-
Harga MinyaKita Mahal, Mendag "Lip Service" Bakal Turunkan
-
Mahasiswa Universitas Lampung Ajak Warga Gotong Royong Peduli Lingkungan
-
Jangan Lewatkan! Amalan Malam Jumat untuk Perlindungan dari Fitnah Dajjal
-
Setelah Pilkada, Harga Emas Antam Meroket Jadi Rp1.513.000/Gram
Terkini
-
Internet Masuk Desa, Generasi Muda Diajak Pulang Kampung: Solusi Kemendagri Atasi Urbanisasi
-
Garrya Bianti Yogyakarta Siap Hadirkan Acara Natal dan Tahun Baru di Tengah Alam Terbuka
-
Pemkab Bantul Rencanakan Renovasi Sejumlah Sekolah di Tahun 2025 Mendatang
-
Berjasa Kembangkan Seni dan Budaya, Soimah dkk Raih Anugerah Kebudayaan DIY
-
Partisipasi Masyarakat Kulon Progo di Pilkada 2024 Rendah, Ini Faktor Penyebabnya