SuaraJogja.id - Puluhan sekolah yang ada di wilayah Kabupaten Bantul kekurangan siswa baru. Hal itu berdasarkan hasil Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2022.
Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Bantul, Isdarmoko mengatakan bahwa kurangnya siswa itu tercatat di jenjang Sekolah Dasar (SD).
"Saya sudah memantau dan perlu saya sampaikan bahwa puluhan sekolah dasar negeri kekurangan murid," kata Isdarmoko, Kamis (23/6/2022).
Ia menyebutkan lebih dari 20 sekolah dari total sebanyak 281 SD negeri mengalami kekurangan siswa, atau kuota siswa baru yang disediakan tidak terpenuhi.
Baca Juga: Disdikpora Bantul Buka Posko PPDB, Hal Ini yang Paling Banyak Dikeluhkan
"Artinya kuotanya di bawah 10 siswa, bahkan ada yang hanya empat siswa. Hal ini menurut saya salah satunya karena keberhasilan program Keluarga Berencana (KB)," katanya.
Dia mengatakan, kekurangan siswa baru pada SD negeri sebenarnya sudah terjadi sejak ada SD Inpres dulu, namun sekolah kecil tersebut ditutup, bahkan sekolah yang selalu kekurangan siswa digabung dengan sekolah terdekat.
"Sekarang kita perlu memikirkan lagi untuk penggabungan atau regrouping, karena saya lihat sekarang itu lebih dari 20 sekolah yang kekurangan, rencana kita programkan, dan melakukan pemetaan terlebih dulu," katanya.
Dia mengatakan, dalam waktu dekat, jajarannya akan berkomunikasi dengan pemerintah daerah, termasuk mencari solusi untuk efektivitas dan efisiensi proses pembelajaran di sekolah dasar dan peningkatan kualitas mutu pendidikan.
"Karena katakanlah lima dikalikan enam cuma 30 siswa itu bagaimana sekolah bisa eksis, operasional saja tidak bisa, apalagi orientasinya pada mutu, dan memang di SD memang sudah banyak, tapi untuk SMP Alhamdulillah semua sudah terpenuhi," katanya. [ANTARA]
Baca Juga: Hepatitis Akut Misterius Mengintai Anak-Anak, Disdikpora Bantul Minta Sekolah Terapkan PHBS
Berita Terkait
-
Nissa Sabyan Sekolah di Mana? Jurusan Antri Mainstrem Vokalis Grup Gambus yang Dikabarkan Nikah dengan Ayus
-
5 Sekolah Kedinasan Tanpa Tes Fisik Berat
-
Gibran Minta PPDB Online Zonasi Dihapus, Apa Gantinya?
-
Cara Happy Hearts Indonesia Bantu 90.000 Anak di Indonesia: Bangun Lebih dari 300 Sekolah Terdampak Bencana
-
Wapres Minta Sistem Zonasi Dihapuskan, Apa Tanggapan Masyarakat?
Terpopuler
- Agus dan Teh Novi Segera Damai, Duit Donasi Fokus Pengobatan dan Sisanya Diserahkan Sepenuhnya
- Raffi Ahmad Ungkap Tragedi yang Dialami Ariel NOAH, Warganet: Masih dalam Lindungan Allah
- Bak Terciprat Kekayaan, Konten Adik Irish Bella Review Mobil Hummer Haldy Sabri Dicibir: Lah Ikut Flexing
- Bukti Perselingkuhan Paula Verhoeven Diduga Tidak Sah, Baim Wong Disebut Cari-Cari Kesalahan Gegara Mau Ganti Istri
- Beda Kado Fuji dan Aaliyah Massaid buat Ultah Azura, Reaksi Atta Halilintar Tuai Sorotan
Pilihan
-
Media Asing Soroti 9 Pemain Grade A Timnas Indonesia di Piala AFF 2024, Siapa Saja?
-
7 Rekomendasi HP 5G Rp 4 Jutaan Terbaik November 2024, Memori Lega Performa Handal
-
Disdikbud Samarinda Siap Beradaptasi dengan Kebijakan Zonasi PPDB 2025
-
Yusharto: Pemindahan IKN Jawab Ketimpangan dan Tingkatkan Keamanan Wilayah
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Chipset Snapdragon, Terbaik November 2024
Terkini
-
Sunarso Dinobatkan Sebagai The Best CEO untuk Most Expansive Sustainable Financing Activities
-
Reza Arap Diam-Diam Tolong Korban Kecelakaan di Jogja, Tanggung Semua Biaya RS
-
Sayur dan Susu masih Jadi Tantangan, Program Makan Siang Gratis di Bantul Dievaluasi
-
Bupati Sunaryanta Meradang, ASN Selingkuh yang Ia Pecat Aktif Kerja Lagi
-
Data Pemilih Disabilitas Tak Akurat, Pilkada 2024 Terancam Tak Ramah Inklusi