Scroll untuk membaca artikel
Eleonora PEW | Hiskia Andika Weadcaksana
Sabtu, 25 Juni 2022 | 18:34 WIB
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri

SuaraJogja.id - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) baru saja menggelar Rapat Kerja Nasional (Rakernas) di Lenteng Agung, Jakarta pada 21-23 Juni 2022 kemarin.

Namun Rakernas yang diselenggarakan dalam rangka konsolidasi internal PDI Perjuangan menghadapi Pemilu 2024 itu nyatanya belum memunculkan nama bakal calon presiden yang akan diusung partai berlambang banteng tersebut.

Kendati demikian, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri sudah membeberkan sejumlah kode terkait sosok pemimpin yang akan diusung nantinya oleh partainya pada Pilpres 2024 mendatang.

Pakar Politik Universitas Gadjah Mada (UGM) Wawan Masudi menilai tindakan yang dilakukan oleh Megawati merupakan hal yang wajar. Mengingat sosok Megawati yang juga sebagai ketum partai bertugas mengkonsolidasikan partainya.

Baca Juga: Megawati Siap Pecat Kader yang Bermanuver, Teguran kepada Ganjar?

"Saya kira hal yang lumrah saja seorang ketum mencoba untuk mengkonsolidasikan partainya dengan cara apapun. Termasuk dengan memberikan pesan-pesan yang bersifat eksplisit maupun inplisit ya. Jadi itu memang tugas ketum partai seperti itu," kata Wawan saat dikonfirmasi awak media, Sabtu (25/6/2022).

Selain itu, Wawan melihat dalam rakernas tersebut belum ada endorsement yang dilakukan oleh Megawati kepada sosok tertentu. Terkhusus untuk maju dalam Pilpres 2024 mendatang.

Apa yang disampaikan oleh Megawati dalam rakernas kemarin adalah sebuah penegasan atau peringatan. Bahwa nanti pada akhirnya penentu siapapun yang akan dipilih atau maju dari PDIP tetap berada di tangan sang ketua umum.

"Terkait dengan endorsement kalau menurut pandangan saya belum ada satupun yang diendors itu. Cuma memang memberikan semacam warning bahwa in the end dalam konteks PDIP itu yang menjadi penentunya ya ketua umumnya. Sebenarnya lebih memberikan pesan ke situ sih," terangnya.

Menurut Wawan, soal pencapresan masih merupakan jalan panjang untuk dilewati. Dinamika politik masih akan terus berkembang seiring berjalannya waktu.

Baca Juga: Ternyata Kaesang Juga Heran dengan Video Minyak Goreng Megawati, Tak Mau Jual Pisang Rebus

Selain itu juga akan banyak faktor yang mempengaruhi pemilihan bakal calon presiden nantinya. Walauapun memang tidak akan jauh-jauh dari segi elektabilitas dan popularitas sosok yang bersangkutan.

"Nah itu saya kira faktornya masih akan sangat banyak. Dan pasti soal popularitas dan segi menunjukkan elektabilitas pasti akan menjadi pertimbangan. Otherwise pasti akan bermasalah kalau yang diajukan adalah yang secara publik memang tidak menjadi preferensi itu susah juga. Jadi lebih ke situ yang saya lihat dari rakernas kemarin itu," tandasnya.

Sebelumnya, Ketua Umum DPP PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri angkat bicara terkait calon presiden (capres) yang akan diusung nantinya oleh partainya pada Pilpres 2024 mendatang.

Megawati mengatakan, dirinya tidak mencari pemimpin atau capres semata hanya mengandalkan elektoral saja.

Tapi juga sosok pemimpin yang harus menjadi dambaan rakyat dan memiliki kepribadian yang mampu memimpin pemerintahan.

"Pemimpin yang saya cari tidak hanya yang mengandalkan elektoral semata," kata Megawati dalam sambutannya pada penutupan Rakernas II PDIP di Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Kamis (24/6/2022).

"Pemimpin yang didambakan rakyat adalah sosok yang kuat secara ideologis, mumpuni, dan memiliki kemampuan memimpin tata kelola pemerintahan untuk sebuah negara Indonesia yang begitu besar," Megawati Soekarnoputri menambahkan.

Menurut dia, dalam mencari sosok seorang pemimpin adalah yang bisa melihat tantangan ke depan. Kemudian memikirkan jalan keluar berbagai tantangan tersebut.

"Seperti yang telah dikatakan Bapak Presiden Jokowi saat Pembukaan Rakernas bahwa beliau merasa prihatin. Karena apa, tantangan ke depan yang tidak ringan, seperti ketidakpastian global, ancaman resesi dunia, krisis pangan, dan masih banyak lainnya," ucap Megawati.

Load More