Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo
Rabu, 29 Juni 2022 | 11:44 WIB
Kepala DP3 Sleman Suparmono di sela wawancara bersama sejumlah wartawan, saat meninjau vaksinasi PMK bagi ternak, di Srunen, Glagaharjo, Cangkringan, Kabupaten Sleman, Sabtu (25/6/2022). (kontributor sleman/uli febriarni)

Kemajuan teknologi, salah satunya kehadiran grup percakapan WhatsApp turut memudahkan koordinasi dan komunikasi Suparmono dan tim di Dispar.

"Saya seneng pingin jadi wartawan bisa bangun siang gitu, tapi ah ra isa (tidak bisa)," guraunya.

Banyak tanggung jawab bukan tandanya untuk mengeluh dan merutuk, bagi  seorang insinyur sepertinya.

"Dinikmati. Tugas, prajurit ditugaskan ya harus jalan," tandasnya. Sembari menangkupkan dua telapak tangannya di dada.

Baca Juga: Ze Valente: Suporter Fanatik Bikin Saya Jatuh Cinta dengan PSS Sleman

"Sampun. Matur Nuwun (Sudah. Terima Kasih)," ucapnya, menjadi penutup wawancara.

 Puskeswan di Sleman Tutup Sementara

Merespon adanya serangan PMK, Dinas Pertanian, Pangan, dan Perikanan (DP3) Sleman sendiri menerapkan kebijakan untuk menutup pusat kesehatan hewan (Puskeswan) di Kabupaten Sleman.

Kepala DP3 Sleman Suparmono menuturkan, di Kabupaten Sleman sudah ada 100 ternak disuntik vaksin, pada Sabtu (25/6/2022).

Setelah berkoordinasi dengan beberapa pihak terkait, DP3 Sleman akan kembali menyuntikkan vaksin PMK kepada 1.000 ekor ternak pada Selasa (28/6/2022), 1.000 ekor ternak pada Rabu (29/6/2022) dan 1.000 ternak pada Kamis (30/6/2022).

Baca Juga: Ibu Asal Sleman Suarakan Ganja untuk Medis, MUI Akan Siapkan Fatwanya

"Maka ada 3.100 dosis vaksin sampai Kamis selesai [disuntikkan]. Kami terjunkan semua tenaga, semua Poskeswan kami masukkan ke tim," kata dia, Senin (27/6/2022).

Load More