Scroll untuk membaca artikel
Arendya Nariswari
Kamis, 30 Juni 2022 | 15:31 WIB
Kepala Bidang Pemeliharaan dan Pengembangan Adat, Tradisi, Lembaga Budaya dan Seni DIY, Dra. Y. Eni Lestari Rahayu turut hadir pada press conference ARTJOG MMXXII: Arts in Common - Expanding Awarness di ARTOTEL Suites Bianti Yogyakarta, 30/06/2022). (Suarajogja/Arendya)

SuaraJogja.id - ARTJOG yang menjadi perhelatan seni kontemporer tahunan terbesar di Indonesia dalam waktu dekat akan kembali hadir dan diselenggarakan terbuka untuk publik. Mengingat situasi pandemi dua tahun lalu, ARTJOG sempat dihelat secara terbatas dan juga daring. 

Bertempat di Jogja Nasional Museum (JNM) pada tanggal 7 Juli - 4 September 2022, ARTJOG MMXXII atau ARTJOG 2022 mengusung tema Expanding Awarness yang masih merupakan rangkaian ARTJOG arts-in-common yang diselenggarakan sejak 2019 lalu. 

Gagasan mengenai perluasan kesadaran merupakan jalan masuk, tidak hanya untuk melakukan refleksi pada hal-hal yang terjadi dan kondisi aktual hari ini, tapi juga memahami apa yang belum terjadi dan masih perlu diupayakan di masa depan 

"Pandemi mendekati endemi, sehingga penyelenggaraan ARTJOG tahun ini tetap berjalan sesuai yang disarankan oleh pemerintah, tetap mentaati anjuran. Meski sudah endemi, kami tetap akan menerapkan protokol kesehatan. ARTJOG 2022 kita pastikan sudah bisa dikunjungi publik tanpa batasan tertentu," ungkap Heri Pemad selaku Direktur ARTJOG. 

Baca Juga: ARTJOG MMXXI Siap Jadi Wadah Apresiasi Seni di Tengah Pandemi

Dari kiri ke kanan, Direktur ARTJOG Heri Pemad, Agung Hujatnikajenong selaku kurator ARTJOG, Christine Ay Tjoe seniman asal bandung yang karyanya menjadi proyeksi komisi khusus ARTJOG tahun ini, dan Gading Paksi Program Manajer ARTJOG. (Suarajogja/Arendya)

"Karya yang hadir dan sudah dikurasi, semoga bisa benar-benar menjawab dan memberikan angin segar untuk kita semua bisa menikmati serta mengapresiasi karya yang hadir sesuai dengan tema tahun ini," sambungnya. 

Tahun ini, ARTJOG berupaya mendorong perluasan kesadaran tentang inklusivitas. Selama persiapan, tim kurator ARTJOG dan segenap staff program banyak menimba pengalaman dan pengetahuan dari para penggerak inklusivirtas di Yogyakarta, termasuk dengan kelompok JDA (Jogja Disability Arts) dan Sanggar Seni Komunitas Tulis Ba(Wa)yang.

ARTJOG 2022 kali ini juga melubatkan karya dari teman-teman Jogja Disability Arts, dan Komunitas Ba(WA) yang) (Suarajogja/Arendya)

Di ARTJOG MMXXII, anak-anak juga dilibatkan tak hanya sebagai pengunjung festival melainkan juga partisipan pameran. Setelah melakukan mekanisme open-call tim kurator telah menyeleksi 14 seniman anak dan remaja yang akan ikut menampilkan karya mereka bersama seniman muda dan profesional

"Untuk pertama kalinya kami mengampu ARTJOG Kids, sebagai program yang didedikasikan bagi interaksi dengan pengunjung anak-anak, selain program-program edukasi dan lokakarya yang memprioritaskan keterlibatan komunitas difabel. Sekali lagi, semua hanyalah suatu rintisan untuk menjadi inklusif yang tentu saja perlu terus disempurnakan dalam edisi-edisi ARTJOG selanjutnya," ungkap Agung Hujatnikajenong salah satu kurator ARTJOG. 

Christin Ay Tjoe yang merupakan seniman asal Bandung juga mnggarap sebuah instalasi yang merupakan proyek komisi khusus tahun ini untuk merespons tema ARTJOG MMXXII: Arts in Common - Expanding Awarness. 

Baca Juga: Mulai Dibuka untuk Umum, Tiket Artjog: Resilience Bisa Dipesan di Website

Selamat duapuluh tahun terakhir, Ay Tjoe dikenal dengan karya-karyanya yang memberi perhatian pada kompleksitas hidup manusia. 

Load More