SuaraJogja.id - Menjelang Idul Adha, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Kabupaten Gunungkidul mencatat, ada 482 titik lokasi penyembelihan hewan kurban. Seluruh lokasi tersebut tersebar di 18 kapanewon (setara kecamatan).
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Gunungkidul Wibawanti Wulandari di Gunungkidul, Jumat, mengatakan, berdasarkan laporan petugas di setiap unit pelaksana teknis (UPT) puskeswan, takmir masjid atau masyarakat yang melaporkan kegiatan penyembelihan hewan kurban sudah ada 482 lokasi.
"Data ini masih bergerak terus karena laporan baru masuk dari teman-teman," kata Wibawanti.
Ia mengatakan DPKH telah meminta panitia memiliki rekomendasi dan memberikan laporan lokasi penyembelihan. Selain itu, hewan kurban dari luar harus ada surat keterangan kesehatan hewan.
"Saat ini, data lokasi penyembelihan hewan kurban masih direkap oleh petugas. Kami juga melakukan pemantauan di lokasi-lokasi penampungan hewan kurban," katanya.
Wibawanti mengatakan untuk pemantauan penyembelihan hewan kurban, DPKH akan menerjunkan 102 petugas, dan dibantu sebanyak 28 mahasiswa dan koas dari UGM.
"Kami mengimbau kepada takmir masjid untuk mematuhi SE Bupati sesuai dengan kesepakatan yang ditandatangani dalam pengajuan rekomendasi tempat pemotongan hewan," katanya.
Terkait penjualan hewan ternak, Wibawanti mengatakan hewan ternak dari Gunungkidul tetap diminati
Adapun ternak potong jenis sapi sebanyak 151.735 ekor, kambing 234.359 ekor dan domba 11.182 ekor.
Baca Juga: Apa Saja Syarat Hewan Kurban
"Jawa Tengah sore kemarin masih banyak minta rekomendasi. Ke Jakarta banyak tetapi untuk datanya masih direkap. Yang pasti peminat hewan ternak dari Gunungkidul masih banyak," kata Wibawanti.
Lebih lanjut, Wibawanti mengatakan sampai saat ini, jumlah PMK di Gunungkidul sebanyak 648 kasus suspek, sebanyak 122 kasus di antaranya sembuh.
"Kami melakukan pemantauan terhadap hewan ternak yang suspek," katanya.
Bupati Gunungkidul Sunaryanta meminta peternak mengantongi rekomendasi hingga dokumen resmi.
"Kondisi kesehatan ternak yang dijual harus terjamin aman," kata Sunaryanta. [ANTARA]
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
Fakta-fakta Gangguan MRT Kamis Pagi dan Update Penanganan Terkini
-
5 Mobil Bekas Pintu Geser Ramah Keluarga: Aman, Nyaman untuk Anak dan Lansia
-
5 Mobil Bekas di Bawah 100 Juta Muat hingga 9 Penumpang, Aman Bawa Barang
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
Terkini
-
AI Anti Boros Belanja Buatan Pelajar Jogja Bikin Geger Asia, Ini Kecanggihannya!
-
Ketahanan Pangan Terancam Akibat Cuaca Ekstrem? Varietas Padi Lokal Disebut Bisa Jadi Solusi
-
Masyarakat Makin Sadar Pentingnya Investasi, Tabungan Emas Holding Ultra Mikro BRI Naik 66,9%
-
4 Link Saldo DANA Kaget Spesial untuk Warga Jogja! Rp149 Ribu Siap Diklaim
-
Proses Berlanjut, Terduga Pelaku Pemukulan Ojol di Sleman Diserahkan ke Polisi