SuaraJogja.id - Hewan kurban di Kota Yogyakarta terindikasi terpapar penyakit mulut dan kuku (PMK). Temuan ini didapati Dinas Pertanian dan Pangan (Distan) Kota Yogyakarta setelah hewan disembelih. Pihaknya akan terus melakukan pemantauan ante mortem dan post mortem.
“Dari laporan yang masuk pada penyembelihan hari pertama, Sabtu (9/7), ada beberapa sapi dan kambing yang terindikasi penyakit mulut dan kuku (PMK). Datanya masih terus berproses karena belum semua hewan kurban disembelih,” kata Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kota Yogyakarta Suyana di Yogyakarta, Minggu.
Laporan awal tersebut berasal dari penyembelihan hewan kurban yang berlokasi di Kecamatan Kotagede dan Kecamatan Gedongtengen pada penyembelihan Sabtu (9/7).
Menurut dia, indikasi hewan kurban yang terpapar PMK tersebut baru diketahui usai hewan kurban tersebut disembelih dengan pemeriksaan organ sehingga hewan tidak menunjukkan gejala fisik sakit sebelum disembelih.
“Selain terpapar PMK, ada pula hewan kurban yang diketahui sudah sembuh dari PMK,” katanya.
Meskipun demikian, Suyana memastikan, daging hewan kurban yang terindikasi PMK atau pernah terpapar PMK tersebut masih layak untuk dikonsumsi.
“Panitia penyembelihan harus memastikan bagian yang terpapar sudah direbus dulu sebelum dibagikan ke masyarakat. Jadi tetap aman untuk dikonsumsi,” katanya.
Ia memastikan, petugas dari Dinas Pertanian dan Pangan Kota Yogyakarta akan terus melakukan pemeriksaan kesehatan sebelum hewan kurban disembelih.
“Kami akan tetap keliling ke tempat-tempat penyembelihan hewan kurban hingga besok, Senin (11/7),” katanya yang meminta masyarakat untuk segera mengisolasi hewan apabila menunjukkan gejala sakit dan hewan tersebut dipotong pada urutan terakhir.
Baca Juga: Petugas Temukan Cacing Hati Pada Hewan Kurban di Lombok Timur
Pada Sabtu (9/7), terdapat 227 titik yang menggelar penyembelihan hewan kurban di Kota Yogyakarta dengan sekitar 1.300 ekor sapi yang disembelih.
“Selain indikasi PMK, juga masih ditemukan hewan kurban yang terpapar cacing hati. Ada juga yang mengalami pneumonia,” katanya.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Kota Yogyakarta Aman Yuriadijaya mengatakan masyarakat dapat memanfaatkan pemotongan hewan kurban di Rumah Pemotongan Hewan (RPH) Giwangan.
“Hewan akan diperiksa kesehatan secara menyeluruh dan proses pemotongan pun sudah sesuai dengan standar,” katanya.
Ia memperkirakan, puncak pemotongan hewan kurban di Kota Yogyakarta akan terjadi pada Minggu (10/7) karena ada perbedaan waktu perayaan Idul Adha.
“Untuk PMK, hingga saat ini belum ada kasus di Yogyakarta. Perlu dilakukan upaya untuk memastikan kondisi di Yogyakarta terkendali. Tidak ada yang terpapar,” katanya. [ANTARA]
Berita Terkait
-
Petugas Temukan Cacing Hati Pada Hewan Kurban di Lombok Timur
-
Kocak! Agar Hewan Kurban Tak Merasa Sakit Saat Disembelih, Habib Husein Jafar Beri Saran Ini
-
Bertambah, Jumlah Hewan Kurban di Batam Tahun Ini Sebanyak 3.234 Ekor
-
Doa Menyembelih Hewan Kurban untuk Diri Sendiri maupun Orang Lain
-
Wabah PMK Bikin Masyarakat Takut Makan Sate, Prof Zubairi: Monggo Saja, Aman!
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Batik Malessa Mendapatkan Pendampingan dari BRI untuk Pembekalan Bisnis dan Siap Ekspor
-
Dukung Konektivitas Sumatra Barat, BRI Masuk Sindikasi Pembiayaan Flyover Sitinjau Lauik
-
Hidup dalam Bayang Kejang, Derita Panjang Penderita Epilepsi di Tengah Layanan Terbatas
-
Rayakan Tahun Baru di MORAZEN Yogyakarta, Jelajah Cita Rasa 4 Benua dalam Satu Malam
-
Derita Berubah Asa, Jembatan Kewek Ditutup Justru Jadi Berkah Ratusan Pedagang Menara Kopi