SuaraJogja.id - Peraturan wali kota (perwal) Kota Yogyakarta yang mengatur skuter listrik tengah dibuat. Perwal tersebut akan menjadi payung hukum penataan kendaraan listrik tersebut di kawasan Sumbu Filosofi.
Paguyuban Skuter Malioboro mengaku akan mematuhi aturan Pj Wali kota Yogyakarta tersebut. Mereka bersedia ditata demi kepentingan semua pihak.
Namun paguyuban menolak bila nantinya mereka dipindah dari kawasan Malioboro. Sebab mereka khawatir relokasi tersebut akan merugikan bisnis mereka.
"Kami harap perwal akan dikeluarkan nanti adalah aturan mengenai teknis operasional penggunaan saja untuk skuter listrik, bukan memindah kami dari malioboro ya," papar Ketua Paguyuban Skuter Listrik Malioboro, Adi Kusuma, Senin (18/07/2022).
Baca Juga: Polisi Larang Masyarakat Gunakan Skuter Listrik di Jalan Raya Medan
Menurut Adi, melihat sejumlah relokasi yang pernah dilakukan Pemkot Yogyakarta, kebijakan tersebut seringkali tidak optimal. Sebut saja relokasi Pedagang Kaki Lima (PKL) di Mangkubumi ke Pasar Klitikan yang sepi pembeli. Selain itu penataan parkir Abu Bakar Ali yang sepi karena banyak kendaraan bermotor sekarang ini parkir di Jalan Mataram.
Karenanya alih-alih dipindah, paguyuban skuter listrik berharap pemkot menata mereka. Selain itu memberikan aturan yang jelas terkait persewaan skuter listrik di kawasan Malioboro.
Namun diakui Adi, sejumlah persoalan muncul pasca maraknya skuter listrik di kawasan sumbu filosofi. Banyak penyewa skuter listrik yang menggunakan kendaraan tersebut di tengah jalan atau di trotoar yang mengganggu pejalan kaki. Bahkan saat malam hari, kawasan Malioboro yang sepi kendaraan dijadikan track balapan skuter listrik.
"Kami berharap ada solusi dari larangan skuter listrik di Malioboro. Kami berharap ada penataan dan aturan yang diterapkan pemkot daripada memindah kami ke kotabaru," tandasnya.
Adi menambahkan, banyak pengelola skuter listrik baru di kawasan Sumbu Filosofi. Mereka kebanyakan berasal dari luar kota yang menjajal bisnis di DIY.
Baca Juga: Skuter Listrik Kembali Marak di Malioboro, Sultan Minta Pengelola Ditangkap
Karenanya meski ada larangan rambu penyewaan skuter listrik di Malioboro, mereka tetap nekat membuka lapak persewaan saat ini. Padahal para pengelola yang lama sudah tak beroperasi sejak rambu larangan tersebut dibuat.
"Banyak pengusaha [skuter listrik] yang baru-baru ini bermunculan, mereka itu dari luar kota. Jadi ketika masuk ke sini mereka sembarangan membuka usaha. Kalau mereka ditutup mereka hanya akan pindah tempat ke tempat yang lain jadi seperti itu, sedangkan kami yang sudah lama tidak bisa," imbuhnya.
Kontributor : Putu Ayu Palupi
Berita Terkait
-
Ingat Larangan Ibu dan Malu dengan Anak, Raike Manfaatkan Program Hapus Tato Gratis
-
Pembelaan PDIP Soal Retret Kepala Daerah: Megawati Hanya Minta Penundaan, Bukan Larangan
-
Cek Fakta: Demo di Malioboro Februari 2025
-
9 Larangan saat Imlek, Jangan Dilakukan Agar Tidak Sial!
-
Skuter Listrik Nero Topang Mobilitas Perkotaan Seharga Rp 19 Jutaan
Tag
Terpopuler
- Full Ngakak, Bio One Komentari Pengangkatan Ifan Seventeen Jadi Dirut PT Produksi Film Negara
- Dukung Penyidik Tahan Nikita Mirzani, Pakar Justru Heran dengan Dokter Reza Gladys: Kok Bisa...
- 3 Alasan yang Bikin Ustaz Derry Sulaiman Yakin Denny Sumargo, Hotman Paris dan Willie Salim Bakal Mualaf
- Ifan Seventeen Tiba-Tiba Jadi Dirut PFN, Pandji Pragiwaksono Respons dengan Dua Kata Menohok
- Media Asing Soroti Pernyataan Maarten Paes Soal Kualitas Emil Audero
Pilihan
-
Harga Kripto PI Network Naik Signifikan dalam 24 Jam, Ini Prospeknya
-
Bojan Hodak Tinggalkan Persib Bandung
-
Catatkan Rekor MURI, Ini Cerita Buka Puasa Bersama Terpanjang di Solo
-
Baru 2 Bulan, Penjualan Denza D9 Sudah Kalahkan Alphard di Indonesia
-
Saham BJBR Anjlok, Aksi Jual Marak Usai Dirut dan Corsec Terjerat Korupsi Dana Iklan Bank BJB
Terkini
-
Pedagang di Gunungkidul Keluhkan Pasar Kian Sepi, Sebagian Terpaksa Memilih Tutup
-
Sambut Arus Mudik, Terminal Wonosari Gelar Ramp Check dan Siapkan Karpet Lesehan di Ruang Tunggu
-
Batal Dibuat Satu Arah, Plengkung Gading Ditutup Total
-
Papua Global Spices, UMKM Papua Barat yang Sukses Tembus Pasar Dunia Berkat BRI
-
Jogja Masuk 11 Besar, OJK Terima 58 Ribu Lebih Aduan Kejahatan Keuangan