SuaraJogja.id - Kondisi ekonomi global saat ini sedang tidak menentu, isu resesi semakin kerap muncul di tengah-tengah keseharian. Namun, beberapa dari kita tetap ingin berinvestasi, untuk menyiapkan keuangan di masa depan.
Di sisi lain, saat ini banyak ragam investasi yang ditawarkan dengan berbagai keuntungan dan risiko masing-masing.
Pengamat Perbankan, Keuangan dan Investasi Universitas Gadjah Mada I Wayan Nuka, bagikan tips produk investasi yang aman untuk dipilih dan agar terhindar dari penipuan.
Wayan menyebutkan, ada empat komponen utama dalam berinvestasi yang perlu diperhatikan.
"Pertama, kenali instrumen investasi. Carilah informasi terkait investasi yang akan diambil, baik melalui testimoni pengguna maupun sumber kredibel seperti Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Sehingga diperoleh informasi yang memadai," kata dia, dalam keterangannya, Selasa (19/7/2022).
Selanjutnya, ia meminta masyarakat untuk memahami informasi dan karakteristik produk tadi sedetail mungkin.
Kedua, cek kemampuan diri. Berinvestasi harus menyesuaikan dengan tujuan dan kemampuan diri secara finansial.
"Cek dengan profil risiko kita. Misal menjelang pensiun lalu ambil investasi dalam bentuk bitcoin, ini tidak cocok karena waktu tinggal berapa tahun pensiun dan terlalu berisiko," ujarnya.
Dosen Departemen Manajemen FEB UGM ini menyebut, tips ketiga, masyarakat harus mengecek reputasi perusahaan penyelenggara investasi.
Baca Juga: Cerita Alza Nashuha Anak Pengepul Rosok di Pacitan yang Masuk UGM Gratis Lewat Prestasi Catur
Hal itu dilakukan untuk memastikan kredibilitas perusahaan agar terhindar dari investasi bodong atau abal-abal.
Terakhir, cek legalitas investasi. Masyarakat dapat melakukan pengecekan legalitas peruaahaan investasi melalui OJK.
"Kalau ternyata perusahaan invetasinya tidak ada izin OJK, tidak usah dipilih," kata dia.
Ia mengungkap, ada beberapa macam investasi yang selama ini dikenal umum di kalangan masyarakat. Mulai dari saham, deposito, obligasi, reksadana, cryptocurrency atau investasi mata uang digital, dan lainnya.
Setiap investasi memiliki kelebihan dan risiko masing-masing.
"Instrumen investasi dengan level risiko paling rendah adalah deposito. Deposito di bank konvensional yang dijamin oleh LPS," tuturnya.
Berita Terkait
-
Token Lokal Harga Meroket, Bisa Jadi Pertimbangan Investasi
-
Bersama Wakil Presiden Bank Investasi Eropa, Anies Sambangi Kawasan Citayem Fashion Week
-
Dukung UMKM, PNM Bersama Kementerian Investasi Fasilitasi Pelaksanaan Pelayanan Perizinan Berusaha
-
Indonesia Berpeluang Jadi Pusat Industri Halal, Sandiaga Uno Minta Lembaga Pendanaan Tak Ragu Investasi
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
- Viral Murid SD Kompak Tolak Makan Gratis, Anak-Anak Jujur Masalahnya di Menu?
Pilihan
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
-
19 Tewas di Aksi Demo Anti Korupsi, Eks Persija Jakarta: Pemerintah Pembunuh!
Terkini
-
Proyek Tol Jogja-Solo Sentuh Ring Road Kronggahan, Bagaimana Dampaknya ke Lalu Lintas?
-
Bansos Kulon Progo Bocor? Modus Judi Online Terungkap, NIK Penerima Disalahgunakan
-
Dari Irigasi Kumuh ke Jalur Rafting: Gerakan Pemuda Sleman di Selokan Mataram Ini Inspiratif
-
Sultan HB X Tak Mau Komentari Figur Menteri, Tapi Ungkap Satu Harapan Ini untuk Prabowo
-
Sri Mulyani 'Ditendang' Demi Muluskan Ambisi Prabowo? Ekonom UGM Beberkan Strategi di Balik Reshuffle Kabinet