SuaraJogja.id - Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Bantul menyatakan banyak Sekolah Dasar yang kekurangan siswa. Berdasarkan hasil pemantauan, di tahun ajaran baru 2022/2023 ini sudah lebih dari 60 sekolah kekurangan siswa.
"Yang baru kita lihat tahun ini ada lebih dari 60 sekolah yang cuma punya murid 13. Kita akan melihat lagi sekolah yang muridnya kurang dari 10," kata Kepala Disdikpora Bantul, Isdarmoko, Rabu (29/7/2022).
Kepala Disdikpora Isdarmoko menyampaikan akan memprioritaskan sekolahan yang memiliki kurang dari 10 siswa selama 3 tahun terakhir. Terkait hal tersebut pihaknya akan merencanakan regrouping atau penggabungan sekolah.
"Bahwasanya sekolah-sekolah yang siswanya kurang dari 10 (per kelas) harus siap-siap. Tapi kita lihat dulu secara cermat, kalau ada sekolah yang 3 tahun berturut-turut muridnya kurang menjadi yang lebih prioritas," paparnya.
Baca Juga: Di HUT Kabupaten Bantul, Sri Sultan HB X Ajak Masyarakat Introspeksi dan Retrospeksi
Lebih lanjut Isdarmoko mengatakan rencana regrouping ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas sekolah-sekolah di Kabupaten Bantul. Selain itu juga untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas kegiatan belajar mengajar.
"Satu tingkat SD dengan 6 tingkat misal pertingkatnya 10 siswa dan total 6 tingkat itu 60 siswa akan sulit untuk meningkatkan kualitas," tandasnya.
Sementara itu terkait bagaimana bangunan dan aset-aset apabila terjadi regrouping, pihaknya belum mengetahui kelanjutannya. Pasalnya perihal aset-aset tersebut menjadi kewenangan dari Pemerintah Daerah.
"Kita sudah berkoordinasi dengan Pemkab, ini kita masih proses. Terkait dengan aset-aset akan kita amankan dan kita belum memikirkan tapi akan kita sampaikan ke bagian aset dan itu adalah kewenangan Pemda," terangnya.
Baca Juga: Peringati HUT Kabupaten Bantul, Sri Sultan HB X Ajak Masyarakat Introspeksi dan Retrospeksi
Berita Terkait
-
Gibran Sambut Usulan Mendikdasmen Buat Sekolah Khusus Korban Kekerasan Seksual: Ide yang Baik
-
Gibran Minta UU Perlindungan Anak Jangan Jadi Senjata Menyerang Guru, Harus Ada Aturan Baru
-
Sekolah Khusus Korban Bullying? Gibran-Mendikbud Usulkan Solusi Atasi Kekerasan
-
Minta Sistem Zonasi Dikaji Ulang, Gibran Cerita Dikomplain Sekolah Saat Jadi Wali Kota Solo
-
Sukseskan Program Makan Bergizi Gratis, Pj. Gubernur Teguh Uji Coba ke Sekolah
Terpopuler
- Siapa Intan Srinita? TikToker yang Sebut Roy Suryo Dalang di Balik Fufufafa Diduga Pegawai TV
- Andre Taulany Diduga Sindir Raffi Ahmad, Peran Ayu Ting Ting Jadi Omongan Netizen
- Beda Kekayaan Ahmad Dhani vs Mulan Jameela di LHKPN: Kebanting 10 Kali Lipat
- Kembali di-PHP Belanda, Pemain Keturunan Rp695 Miliar Pertimbangkan Bela Timnas Indonesia?
- Dear Shin Tae-yong! Kevin Diks Lebih Senang Dimainkan sebagai Pemain...
Pilihan
-
Kronologi BNI "Nyangkut" Rp374 Miliar karena Beri Utang ke Sritex
-
Misteri Gigi 4 Truk Pemicu Tabrakan Beruntun di Tol Cipularang KM 92
-
Nyaris Tiada Harapan: Potensi Hilangnya Kehangatan dalam Interaksi Sosial Gen Z
-
3 Hari Jelang Dicopot dari Dirut Garuda, Irfan Setiaputra: Siap-siap Harga Tiket Pesawat Naik Ibu-Bapak!
-
Gelombang PHK Sritex Akan Terus Berlanjut Hingga 2025
Terkini
-
Mau BMW Gratis? Ikut BRImo FSTVL, Banyak Hadiah Menanti!
-
Dinsos Gunungkidul Salurkan Bantuan Tunai DBHCHT pada 896 Penerima
-
Pemkab Kulon Progo Berkomitmen Kedepankan Transparasi Berantas Korupsi
-
Membongkar Praktik Eksploitasi Anak di Balik Bisnis Karaoke Parangkusumo, Ditarif Rp60 Ribu hingga Palsukan Identitas
-
Terbitkan Instruksi Bupati soal Pengawasan Peredaran Miras di Lingkungan Pendidikan, Ini Sederet Hal yang Diatur