SuaraJogja.id - Dinas Pariwisata DIY terus mendorong para wisatawan baik dari dalam negeri maupun mancanegara untuk berbelanja produk lokal UMKM. Hal itu guna memastikan perputaran ekonomi terus berjalan.
Kepala Dinas Pariwisata DIY, Singgih Raharjo tidak menampik bahwa saat ini Jogja sudah mulai dipadati oleh wisatawan tidak terkecuali turis asing. Koordinasi dengan pramuwisata dan tour guide menjadi upaya untuk mengenalkan turis-turis luar negeri itu memborong produk lokal buat warga Jogja.
"Jadi kalau standing money mereka [turis asing] paling ada di transportasi, akomodasi dan makan minum. Nah untuk produk lokal kretaif kami terus dorong ke sana," kata Singgih kepada awak media, Sabtu (23/7/2022).
Disampaikan Singgih, saat ini sudah banyak produk-produk UMKM asli Jogja yang dipasarkan di berbagai tempat. Mulai dari bandara hingga hotel tempat wisatawan menginap.
"Mereka [turis] bisa dapat produk-produk itu ke outlet langsung. Ada juga yang langsung ke sentra UMKM di Bandara YIA, lalu hotel juga ada," ucapnya.
Singgih menyebut bahwa khusus untuk wisatawan luar negeri sendiri sudah mulai masuk ke DIY sejak Juni lalu. Walaupun memang saat ini ia belum dapat memastikan jumlah pasti kunjungan wisatwan mancanegara itu di Jogja.
Namun dipredikis jumlah kunjungan wisatawan asing akan terus bertambah. Diperkirakan kedatangan turis luar negeri itu akan berlangsung hingga November 2022 mendatang.
"Memang kalau untuk peak seasonnya [puncak kunjungan] ada di bulan Juli, Agustus sampai November," ungkapnya.
Sejauh ini wisatawan asing yang datang ke DIY masih didominasi oleh negara-negara Eropa. Mulai dari Jerman, Belanda dan beberapa negara lain.
Baca Juga: Siap Bergoyang, Judika Bakal Berduet Bersama Happy Asmara di Jogja Agustus Nanti
Beberapa destinasi wisata andalan masih menjadi rujukan para turis asing itu saat tiba di kota gudeg. Bahkan mereka juga rata-rata tinggal di DIY antara dua hingga lima hari.
"Ada yang modelnya landing dulu di Jakarta, kemudian baru ke Jogja, Jawa Tengah dan Jawa Timur. Tapi ada juga landing di Bali dulu. Kalau di sini tujuan destinasinya masih seputar heritage, dari ke Kraton, Prambanan sama Borobudur," terangnya.
Berita Terkait
-
Terkait Pengadaan Barang dan Jasa, Mendagri Dorong Pemda Alokasikan 40% Anggaran untuk Belanja Produk Dalam Negeri
-
Pasar Murah BUMN, 5.000 Paket Sembako SIG Terjual Habis di Rembang
-
Sayangkan Dilarang Beroperasi, Paguyuban Skuter Listrik: Padahal Bantu Dongkrak Perekonomian di Jogja
-
Respons Kebutuhan Ibu Menyusui, UPT Malioboro Bangun Ruang Laktasi di Teras Malioboro 1 dan 2
-
Paguyuban Skuter Listrik Ogah Direlokasi dari Malioboro, Ini Alasannya
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
Dukung Konektivitas Sumatra Barat, BRI Masuk Sindikasi Pembiayaan Flyover Sitinjau Lauik
-
Hidup dalam Bayang Kejang, Derita Panjang Penderita Epilepsi di Tengah Layanan Terbatas
-
Rayakan Tahun Baru di MORAZEN Yogyakarta, Jelajah Cita Rasa 4 Benua dalam Satu Malam
-
Derita Berubah Asa, Jembatan Kewek Ditutup Justru Jadi Berkah Ratusan Pedagang Menara Kopi
-
BRI Perkuat Pemerataan Ekonomi Lewat AgenBRILink di Perbatasan, Seperti Muhammad Yusuf di Sebatik