SuaraJogja.id - Menurut peneliti senior Politik dan Perubahan Sosial Center for Strategic International Studies (CSIS), Vidhyandika Djati Perkasa, kampanye pemilu di kampus merupakan ajang edukasi politik bagi civitas academica.
Vidhyandika memandang, perlu pendidikan politik agar civitas academica, khususnya mahasiswa, dapat mengawal kebijakan para pemimpin dan wakil rakyat yang terpilih.
"Mahasiswa Indonesia tetap harus kritis terhadap rezim yang memerintah nanti," kata Vidhyandika ketika dihubungi di Jakarta, Rabu.
Menurut dia, hal penting yang harus diperhatikan oleh partai politik (parpol) dan kandidat adalah bentuk kampanye yang harus disesuaikan dengan kebutuhan dunia akademis.
Baca Juga: KPU Bolehkan Gelar Kampanye Pemilu 2024 di Kampus, DPR RI Akan Bahas Syarat-syaratnya
Kampanye di kampus, kata dia, sebaiknya dikemas dalam bentuk diskusi, debat, atau seminar.
Vidhyandika juga menyarankan parpol dan kandidat juga meminta masukan dari perguruan tinggi mengenai materi kampanye.
Ia menekankan bahwa materi kampanye harus membahas isu-isu strategis di lingkungan kampus sehingga tepat sasaran.
Selain itu, parpol dan kandidat harus menawarkan sesuatu yang konkret dan mengena dengan kebutuhan para generasi muda, seperti ketersediaan lapangan pekerjaan, pemberian beasiswa dan perumahan.
Pengemasan materi kampanye harus logis dan rasional, karena mahasiswa sangat kritis dan peka terhadap cara penyampaian dan penguasaan materi kampanye.
Baca Juga: Respons KPU Izinkan Kampanye di Kampus, Dekan Fisipol UGM Ungkap Sisi Baik dan Buruknya
"Mereka tidak mudah dipengaruhi kalau kemasan dan materi kampanye tidak masuk akal," kata Vidhyandika.
Kampanye yang menyampaikan pesan normatif, menurut dia, akan percuma. Mahasiswa akan melihat sebagai jargon semata.
Berdasarkan hasil survei Milenial CSIS pada tahun 2017 mencatat generasi muda memiliki banyak kriteria untuk menentukan pilihan terhadap seorang figur pemimpin atau tokoh.
Survei tersebut menyebutkan beberapa kriteria tersebut, yakni seorang tokoh harus memiliki jiwa kepemimpinan, akuntabilitas, kecakapan, dan kapabilitas. [ANTARA]
Berita Terkait
-
KPU Bolehkan Gelar Kampanye Pemilu 2024 di Kampus, DPR RI Akan Bahas Syarat-syaratnya
-
Respons KPU Izinkan Kampanye di Kampus, Dekan Fisipol UGM Ungkap Sisi Baik dan Buruknya
-
Sejumlah Catatan PAN Soal KPU Izinkan Kampanye di Kampus
-
Sebut Wacana Kampanye Politik di Kampus Bagus, Perludem: Bisa Lahirkan Persaingan Gagasan dan Intelektual
-
Petinggi PAN Setuju Usulan Kampanye Pemilu di Kampus, Ini Syaratnya
Terpopuler
- 4 Mobil Bekas Termurah: Tahun Muda Banget, Harga Kisaran Rp90 Jutaan
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Sekaliber Avanza tapi Jauh Lebih Nyaman, Kabin Lega, lho!
- 5 Rekomendasi Skincare Hanasui Untuk Usia 50 Tahun ke Atas: Wajah Cerah, Cuma Modal Rp20 Ribuan
- Infinix Hot 60i Resmi Debut, HP Murah Sejutaan Ini Bawa Memori 256 GB
- 5 Pilihan HP Xiaomi Termurah Rp1 Jutaan: Duet RAM GB dan Memori 256 GB, Performa Oke
Pilihan
-
Harga Minyak Dunia Makin Anjlok Setelah Kondisi Perang Iran-Israel Kondusif
-
Info A1: Calvin Verdonk Batal Pindah ke FC Utrecht!
-
3 Rekomendasi Sepatu Lari Wanita Rp200 Ribuan, Performa Optimal Gaya Maksimal
-
AION UT Sudah Mulai Unjuk Gigi di Indonesia
-
5 Rekomendasi Sepatu Lari Brand Lokal Rp500 Ribuan, Handal untuk Jarak Jauh
Terkini
-
57.000 Warga DIY Kehilangan Bansos BPJS, Imbas Data Baru Kemensos, Apa yang Terjadi?
-
Renovasi SDN Kledokan Usai Ambrol Dikebut, Targetkan Rampung Sebelum Liburan Sekolah Selesai
-
Kulon Progo Darurat HIV/AIDS, 71 Persen Kasus Menyerang Pria, Ini Langkah Pemerintah
-
20 Persen Minyak RI Terancam, Selat Hormuz Ditutup, Indonesia di Ambang Krisis Energi?
-
Juli 2025, 200 Sekolah Rakyat Dibuka, Prioritaskan Guru Lokal dan Koneksi Internet